• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 6 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Konsep Pensiun Islami, Bagaimana?

Oleh Saad Saefullah
1 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Pensiun Islami, Hukum Masuk Kerja Hasil Nyogok

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Dian Oka Putra
(Mahasiswa Doktoral Univ Ibn Khaldun-Bogor)
[email protected]

MEMILIKI rumah, kendaraan, tabungan yang cukup dan pekerjaan yang mapan hingga kita telah memasuki usia pensiun dengan tabungan yang cukup menikmati hari tua adalah impian semua hampir rata-rata kita.

Karena kebanyakan dari kita sudah terpola untuk berpikir ingin hidup tenang di hari tua, menikmati kopi di waktu senja bermain bersama anak dan cucu dan duduk-duduk tanpa beban sembari reunian jalan-jalan berlibur.

Kita ingin hidup di zona nyaman Atau kita hanya berpikir menghabiskan masa tua hanya dengan mendengar laungan adzan datang ke Masjid melaksanakan shalat dan mendengarkan pengajian mingguan sembari menyelesaikan bacaan al-Quran dari waktu ke waktu, tanpa kegiatan lain.

ArtikelTerkait

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

BACA JUGA: Inilah 6 Keutamaan Mencari Nafkah dengan Bekerja

Pensiun Islami, Bukan Usia Aktif?

Mungkin itu yang kita lihat aktivitas di masa tua yang merupakan fenomena terjadi di sekitar kita. Ketika kita belum memasuki usia pensiun kita kerap sudah merasa bukan saatnya untuk aktif.

kerja keras, Pensiun Islami
Ilustrasi. Foto: Huffington Post

Hingga banyak orang-orang dalam usia produktif yang merasa telah memiliki yang telah dicapai merasa sudah kehilangan gairah bahkan mungkin kehilangan arah tentang tujuan hidup ini untuk apa, apakah hanya seperti itu saja hidup ini, berkerja, ibadah, pensiun dengan tabungan yang cukup.

Lantas bagaimana selanjutnya,mau ke mana hidup ini jika ibadah yang dikerjakan tidak memuaskan jiwa dan untuk apa ibadah ini?

Apakah hanya ingin hidup tenang di zona nyaman. Hanya ingin bersenang-senang, tidak ingin bergerak. Kita bahkan cenderung hanya ingin memikirkan diri sendiri dan semakin tidak peduli dengan sesama karena merasa ibadah yang dikerjakan sudah cukup menjadi bekal kepulangan. Jika kita sudah berada di titik tersebut masaka kita merasa sudah saatnya istirahat.

Pensiun Islami, Al-Insyirah 7-8

Lantas bagaimana sebenarnya dalam Islam tentang pengajaran pola pikir tentang hari tua dan menikmati pensiun.

Semuanya kembali kepada pegangan hidup utama dengan bersandarkan al-Qur’an sebagai pedoman untuk dipelajari. Bukankah Allah SWT sudah ingatkan kita dalam Al-Insyirah ayat 7-8 : “Maka apabila engkau sudah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap.”

Kemudian melihat contoh suri tauladan kita Rasulullah SAW dalam menikmati hari tua bagaimana Rasulullah SAW dalam usia tua tidak hanya sibuk dengan Shalat dan Membaca Al Quran saja.

Beliau memulai “pensiun” pada usia 53 tahun justru beliau semakin aktif membina hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Kemudian hal tersebut beliau wujudkan dengan membangun masyarakat yang madani (Civil Society) di Madinah.

Pensiun Islami, Hubungan dengan Manusia

Tidak hanya hubungan dengan Allah beliau kuatkan, tetapi juga hubungan dengan sesama manusia. Dalam usia “pensiun” beliau semakin bermasyarakat, makin terlibat dalam kehidupan sosial. Artinya, memasuki usia pensiun bukan alasan kita untuk melepaskan diri dari kehidupan sosial dan hanya sibuk dengan diri sendiri.

BACA JUGA: Korelasi Antara Kerja Keras dengan Ayat Al-Qur’an

Hingga akhir hayat, Rasulullah SAW tidak pernah diam dan tidak juga ingin beristirahat. Beliau juga tidak meninggal dalam keadaan kaya, tidak juga dalam keadaan pensiun karena beliau tetap memimpin umatnya.

Pensiun Rasulullah SAW adalah kematian, begitu juga sahabat-sahabat Rasulullah SAW yg lain. Mereka pensiun setelah wafat. Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib ra, contohnya.

Bahkan salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang fenomenal yakni Abu Ayyub al-Anshari dalam sebuah riwayat menjelaskan bahwa beliau berangkat berperang menghadapi byzantium pada usia yang sangat sepuh 93 tahun.

Pensiun Islami, Kesempatan Hidup Makin Berkurang

Konsep pensiun yamg umum dipahami masyarakat membuat kita lupa bahwa bertambah usia itu berarti kesempatan hidup kita makin berkurang dan kontrak di dunia setahun makin lama makin berkurang hingga kita tinggal menunggu kepulangan. Maka manusia sukses menurut Islam itu menurut Hadist Rasululullah SAW adalah: “Manusia terbaik di antaramu adalah yg paling bermanfaat bagi manusia lain.”

Dalam konsepnya bertambahnya usia kita justru kita harus semakin merambah dunia tanpa melupakan tujuan akhir hidup kita adalah kembali kepada-Nya.

menulis Adab Utang Piutang dalam Islam, Pensiun Islami
Foto: Nitro Blog

Berbagi dan menjadi sosok bermanfaat, bukan berpikir untuk hidup santai dan sekadar menghabiskan waktu dengan hal-hal yang merasa mencari kebahagiaan di hari tua.

Pensiun Islami, Bermanfaat di Usia Tua

Jika hal tersebut masih dipertahankan maka kondisi fisik yang semakin lemah, daya ingat yang semakin berkurang ditambah aktivitas-aktivitas pasif lainnya akan menyebabkan kepikunan datang menghampiri.

BACA JUGA: Kisah Uang Pensiun Yang Tidak Segera Habis

Jika memang kita ingin mempersiapkan hari tua, selain menyiapkan uang agar tidak berkekurangan, maka yang lebih penting adalah menyiapkan apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bermanfaat bagi sesama di hari tua, sampai saatnya menutup mata.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup baru. Tua bukan alasan untuk putus asa dan berhenti justru memanfaatkan silaturrahim dan menebar kebermanfaatan menjadi solusi dan langkah awal dalam mempersiapkan pensiun yang lebih bermartabat. []

Tags: Konsep Pensiun IslamiPensiun Islami
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah 6 Keutamaan Mencari Nafkah dengan Bekerja

Next Post

7 Tanda Kebahagiaan dalam Diri Seseorang

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Terkait Posts

Majelis Ilmu

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

5 Februari 2023
peran ibu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

4 Februari 2023
keluarga qurani

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

4 Februari 2023
Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

27 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Foto: Unsplash

Keutamaan Shaum Sunnah Senin Kamis

Oleh Haura Nurbani
6 Februari 2023
0

Banyak keutamaan shaum Sunnah Senin Kamis. Selain ganjaran berlipat ganda, ibadah shaum adalah satu-satunya yang diperuntukkan langsung pada Allah.

Pekerjaan Haram Penghalang Rezeki, Bagi-bagi Rezeki, Pelancar Rezeki, Uang Suami Milik Istri

Benarkah Uang Suami Milik Istri, Uang Istri Milik Istri?

Oleh Eneng Susanti
6 Februari 2023
0

Apakah benar jika harta suami milik istri, sementara harta istri miliknya sendiri? 

Teka Teki Fiqih Rahasia Kaya Amalan Pembuka Rezeki,Hikmah Pembagian Warisan, Tata Cara Fidyah, Hukum Wakaf Tunai, Dampak Buruk Harta Haram, https://pusatstudiislam.com/wakaf-sumur-utsman-bin-affan, harta haram

Perhatikan Benar-benar, Inilah 8 Dampak Buruk Harta Haram!

Oleh Dini Koswarini
6 Februari 2023
0

Akhirnya ada yang jadi budak dunia. Pokoknya dunia diperoleh tanpa pernah peduli aturan. Padahal ada banyak dampak buruk harta haram.

jima, Suami Durhaka pada Istri, Sebab Futur, Suami Dayyuts, Cara Menghilangkan Bau pada Sepatu, neraka

4 Lelaki Ini Ditarik ke Neraka oleh Wanita, Padahal Bukan karena Dosanya Sendiri

Oleh Dini Koswarini
5 Februari 2023
0

Di akhirat nanti ada empat golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Siapa saja mereka?

Terpopuler

Warga Solo Ngeluh Pajak PBB Naik Drastis, Gibran: Pengin Diskon? Bisa

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
jokowi, gibran

Merespons keluhan warga itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Lihat Lebih

Soal Kontroversi Larangan Jilbab bagi Pramugari, Wapres Ma’ruf Amin Buka Suara

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
pramugari

PT Garuda Indonesia melakukan diskusi intensif bersama stakeholder terkait mengenai kesiapan penggunaan jilbab bagi seragam pramugari.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications