• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 11 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Penentu Kebahagiaan yang Jarang Kita Sadari

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Penentu Kebahagiaan, sombong, Pikiran positif

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

TAHUKAH kamu sebenarnya apa penentu kebahagiaan di dalam kehidupan seseorang? Dalam benak kita, kebahagiaan adalah sesuatu yang terasa menyenangkan dalam hati. Dan kita tahu, setiap insan pasti rela melakukan segala cara untuk menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya.

Lalu apakah setiap kebahagiaan itu selalu memerlukan materi? Selain sebagai makhluk spiritual tentu kita juga merupakan makhluk fisik. Yang pada hakikatnya membutuhkan sarana dan prasana untuk menjalani hidup ini.

Sebagai makhluk fisik, kita akan memperoleh kebahagiaan minimum, jika dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan agar dapat hidup. Kita tidak perlu harus kaya. Kita pun tak perlu harus hidup secara berlebihan, memiliki simpanan dan tabungan, tak perlu hidup berkecukupan.

Penentu Kebahagiaan yang Jarang Kita Sadari

Kesehatan Mental, Perilaku Jujur dalam Islam, Penentu Kebahagiaan
Foto: Unsplash

BACA JUGA: Bahagia Kala Berbagi, 2 Kisah Kedermawanan

ArtikelTerkait

Apa Saja Dampak Buruk Terlalu Fanatik Terhadap Pemimpin?

6 ALasan Mengapa Muslim Harus Mempersiapkan Kematian

Benarkah Orang Pendendam Rezekinya Sulit?

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Tapi, untuk mencapai suatu kebahagiaan itu, kita harus punya makanan untuk kita makan. Kita pun harus punya pakaian untuk kita gunakan. Begitu pula dengan tempat tinggal, itu pun harus kita miliki walau sederhana. Itulah yang dimaksud dengan pemilikan materi yang minimal untuk melanjutkan hidup.

Pendapat tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martin Seligmen, seorang pelopor Psikologi Positif. Ia meneliti hubungan antara kekayaan dan kebahagiaan di berbagai negara. Ada beberapa kesimpulan menarik yang ia paparkan dalam buku Authentic Happines.

Menurut Seligmen, daya beli dan kepuasan hidup rata-rata di suatu negara berbanding lurus. Akan tetapi, begitu GNP melebihi 8.000 dolar per jiwa, korelasi ini sirna dan penambahan kekayaan tidak meningkatkan kepuasan hidup. Jadi, orang Swiss yang kaya lebih bahagia daripada orang Bulgaria yang miskin, tetapi susah untuk membandingkan orang Irlandia, Italia, Norwegia atau Amerika.

Yang menarik adalah di Jepang. Walaupun daya beli orang Jepang mencapai skor 87, tingkat kepuasan hidupnya hanyalah 6,53 (dari skala 1-10). Coba bandingkan dengan India (skor daya beli: 5, tetapi tingkat kepuasan hidupnya 6,70), Nigeria (skor daya beli 6: tingkat kepuasan hidupnya 6,59), atau Cina (skor daya beli 9, tetapi tingkat kepuasan hidupnya 7,29). Ini menunjukkan bahwa uang tidak lantas membeli kebahagiaan.

Penentu Kebahagiaan yang Jarang Kita Sadari

Penentu Kebahagiaan
Ilustrasi: Unsplash

Menurut Seligmen, di negara-negara yang sangat miskin, tempat kemiskinan bisa mengancam nyawa, menjadi kaya bisa berarti lebih bahagia. Namun, ketika garis kemiskinan suatu negara telah terlampaui, tingkat ekonomi bukan lagi penentu kebahagiaan dalam kehidupan kita.

Ini berarti, kita dapat hidup lebih bahagia daripada konglomerat. Kekayaan yang melimpah bukan lagi penentu kebahagiaan ketika kebutuhan minimal telah terpenuhi. Maka kaya tidak sepenuhnya menjadi sebuah faktor yang menentukan tingkat kebahagiaan kita.

Sebenarnya, untuk mencapai kebahagiaan harus ada faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti kekayaan, kesehatan fisik yang baik dan persahabatan dengan orang lain. Namun, faktor-faktor penentu kebahagiaan tersebut tidak akan berarti bila tidak dibarengi dengan pikiran yang tenang dan damai. Ya, pikiran dapat menjadi penentu kebahagiaan dalam kehidupan setiap manusia di bumi.

BACA JUGA: Inilah 5 Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat, Muslim Harus Tahu!

Penentu Kebahagiaan yang Jarang Kita Sadari

Rasa Curiga, Penentu Kebahagiaan
Ilustrasi: Unsplash

Jika kita memiliki pikiran yang tenang dan damai, faktor-faktor pendukung penentu kebahagiaan itu akan berpengaruh. Orang kaya yang memiliki pikiran yang damai akan lebih bahagia dibandingkan dengan orang miskin yang memiliki pikiran damai.

Orang yang sehat dan memiliki pikiran damai, akan lebih bahagia daripada orang sakit dan memiliki pikiran damai. Begitu pula dengan orang yang memiliki sahabat banyak dengan pikiran yang damai, akan lebih bahagia daripada orang yang memiliki sedikit sahabat dengan pikiran yang damai.

Tanpa adanya pikiran yang damai itu, suatu kebahagiaan tidak mudah untuk diraih. Karena apa? Potensi dari ketiga hal itu hanya membantu melengkapi kebahagiaan kita. Maka, potensi itu akan terbuang sia-sia ketika kita tidak berhasil mencapai kedamaian pikiran.

Itulah penentu kebahagiaan yang mudah dicari dan ada di setiap individu. Semoga kita dapat mengolah pikiran dengan sebaik mungkin agar selalu menjadi penentu kebahagiaan dalam hidup. []

Sumber: The 7 Laws of Happines/Karya: Arvan Pradiansyah/Penerbit: Kaifa

Tags: bahagiaPenentu KebahagiaanSyukur
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah 6 Manfaat Membaca Shalawat

Next Post

3 Hukum yang Berkaitan dengan Istihadoh, Muslimah, Kamu Wajib Tahu!

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pemimpin, fanatik

Apa Saja Dampak Buruk Terlalu Fanatik Terhadap Pemimpin?

10 Juli 2025
shalat, pencuri, riya, kematian

6 ALasan Mengapa Muslim Harus Mempersiapkan Kematian

9 Juli 2025
istri, dendam

Benarkah Orang Pendendam Rezekinya Sulit?

8 Juli 2025
gunung, naik gunung, shalat

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

Oleh Haura Nurbani
10 Juli 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.