• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 1 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Penembakan dan Diskriminasi Ustaz di Patani, Konflik Kembali Memanas

Redaktur Sodikin
2 tahun ago
in Dunia
Reading Time: 2min read
0
Penembakan dan Diskriminasi Ustaz di Patani, Konflik Kembali Memanas

Ustaz Soleh salah satu guru sekolah agama swasta “Muaassah Ats-saqofah al- Islamiyah, Pombing” di daerah Penarik, wilayah Pattani ditembak cedera, pada Ahad malam, 30/6/2019. (Foto/MGROnli

THAILAND–Di tengah pergolakan pemerintah militer Thailand dari keadaan penyelesaian konflik Patani, Thailand Selatan dan perusuhan di Bangkok, yang kini belum usai berhenti. Kini muncul tanda-tanda masalah tertumpuk besar telah menimpa di negera ini. 

Di samping upaya pelenggaran HAM yang merajelela di wilayah pergolakan konflik ini. Warga Melayu Patani di Thailand selatan telah lama mendesak pihak berwenang memperlakukan mereka sebagai warga disingkir.

BACA JUGA: Lebih dari 60 Muslim Rohingya Ditemukan Terdampar di Thailand

Lima belas tahun UU Darurat Militer di tiga provinsi Pattani, Yala dan Narathiwat wilayah yang merupakan bekas Kerajaan Patani sebelum dianeksasi oleh Siam (sekarang Thailand) hanya memperkuat perasaan di antara penduduk lokal Melayu memiliki hak kurang dari sisa Thailand.

Thailand secara keseluruhan telah melihat perubahan semakin turun dalam praktik demokrasi dan perlindungan hak-hak individu warga sejak kudeta militer pada tahun 2014 yang dipimpin oleh Junta Prayut Chan-ocha. Ironinya rezim militer ini juga dilantik lagi sebagai perdana menteri lanjutan periode yang kedua setelah kemenangan pemilihan yang menjadi sengketa publik tahun 2019 ini.

Sementara, pelanggaran HAM masih berterusan. baru ini pemaksaan warga Patani, Thailand Selatan untuk mendaftar kartu SIM telefon dan memaksa mereka untuk deteksi wajah dan identitas, tetapi masalah kekerasan masih tetap muncul.

Seorang guru agama atau ustaz sekolah agama swasta “Muassasah Ats-saqofah al- Islamiyah, Pombing” di daerah Penarik, wilayah Pattani ditembak terluka-luka, pada Ahad malam, (30/6/2019) yang lalu. para penyerang masih belum teridentifikasi.

Tindakan kriminal tersebut menjadi dua bilah mata pisau, melancarkan gelombang badai baru dan api konflik, karena kasus seperti ini menjadi sebab kebencian sangat membimbangkan di kalangan warga Melayu Patani.

Pada keesokan harinya, Senin (1/7/2019) Badan Keamanan Internal Security Operation Command Wilayah 4 (ISOC) dengan cepat menafikan tindakannya sehingga warga setempat menimbulkan persoalan, padahal kepolisian belum menyelesaikan pengumpulan bukti. Mengapa tergesa-gesa menolak?

Penolakan tergesa-gesa menyebabkan banyak kritikan masyarakat. Karena proses tindakan aparat tidak hanya membuat investigasi terlihat transparan malah sampai warga menjadi tidak percaya.

Namun Ironisnya pada selasa (2/7/2019) Ustaz Mukhtar Abdullah, guru sekolah pondok madrasah “Muasasah Ats-saqofah al-Islamiyah, Pombing” ditangkap pula oleh aparat tentara Thai kali yang keempat dan menangkap adik ipar ustaz Sholeh yang ditembak terluka.

Banyak kritikan dari masyarakat warga setempat terhadap tindakan. Hal ini menunjukan impunitas dan subversif aparat Thailand tidak mengurangkan masalah-masalah agenda keamanan bahkan hampir tidak mengubah apapun, jangan-jangan aparat sendiri sengaja membiarkan konflik ini berterusan.

Ada wacana publik yang marak berbunyi “Tidak Damai, Karena Tidak Punya Subsidi Negara” pepatah ini sering diejek-ejek proses kerja aparat militer Thailand yang tampaknya tidak transaparan dalam menyelesaikan konflik di Patani hingga berujung tindasan dan kekerasan.

Loading...

BACA JUGA: Santri SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Raih 6 Medali Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

Demikian tindakan serangan dan penangkapan terhadap pondok dan para guru agama di Thailand selatan ini nampaknya semakin memicu dan menambah api konflik. Penyelesaian dan solusi maupun rekayasa kebijakan untuk memadam masalah ini dipandang tidak berubah bahkan subversive belaka.

Tentu saja, semua pandangan warga Patani akan menunggu menyaksikan politik di Bangkok yang selama tiga bulan terakhir ini pemerintah belum dibentukkan, selain itu, proses perundingan perdamaian juga entah-berantah terjadi. []

LAPORAN: HUSASAN TAYEH/ TUNAS ONLINE

Tags: Kritikpatanithailand
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Muslimah, Yuk, Sekolah Lagi!

100 Universitas Terbaik di Dunia Versi UniRank, Perguruan Tinggi Indonesia di Posisi Teratas

1 Maret 2021
Terpilih sebagai Muslim Pertama yang Pimpin Parpol di Skotlandia, Anas Sarwar Cetak Sejarah

Terpilih sebagai Muslim Pertama yang Pimpin Parpol di Skotlandia, Anas Sarwar Cetak Sejarah

1 Maret 2021
Tampil Berhijab di Gedung Putih, Pejabat AS Sameera Fazili Tuai Pujian

Tampil Berhijab di Gedung Putih, Pejabat AS Sameera Fazili Tuai Pujian

1 Maret 2021
Gali Makam Sendiri, Pria di India Ini Mengaku Siap Mati

Relawan Pemakaman Jenazah Muslim Inggris dapat Apresiasi dari BMBS

28 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
KPAI: Materi Pendidikan Agama di Sekolah Perlu Dibenahi

KPAI: Materi Pendidikan Agama di Sekolah Perlu Dibenahi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hati-hati, Terlalu Banyak Bicara Bikin Rusak Kesehatan Jiwa
Islam 4 Beginner

Bukanlah Seorang Mukmin Orang yang Suka Mencela dan Berkata Kotor 

Redaktur Sodikin
4 menit ago
Kekecewaan dalam Pernikahan
Uncategorized

Pahami Karakter Dasar Pasanganmu

Redaktur Laras Setiani
33 menit ago
Muslimah, Yuk, Sekolah Lagi!
Dunia

100 Universitas Terbaik di Dunia Versi UniRank, Perguruan Tinggi Indonesia di Posisi Teratas

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
penyesalan hakim bin hizam
Ramadhan

Sebenarnya Kapan Waktu Berbuka Itu?

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add