• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 16 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Ibrah

Pembunuh 100 Nyawa, Akhrinya Dia …

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 minggu ago
in Ibrah
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Pixabay

Foto: Pixabay

  • Bagikan Yuk :

DALAM sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa dahulu ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang.

Lelaki ini telah berlumuran darah, jari jemarinya, pakaiannya, tangan dan pedangnya semuanya basah oleh darah.

Lelaki pelaku kejahatan ini telah melumuri dirinya dengan darah jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya serta mencabut nyawa mereka.

Sesudah dirinya berlumuran dengan kejahatan dan dosa besar ini, dia menyadari kesalahannya.

Maka keluarlah ia dengan pakaian yang berlumuran darah, sedang pedangnya masih meneteskan darah segar dan jari jemarinya belepotan darah juga.

BACA JUGA:  Kisah Ahli Maksiat yang Bertaubat dan Menjadi Ahli Surga

Ia datang bagaikan seorang yang mabuk, gelisah, ketakutan seraya bertanya-tanya kepada semua orang,
“Apakah aku masih bisa diampuni?”

Orang-orang berkata, “Kami akan menunjukkanmu kepada seorang rahib yang tinggal di kuilnya, maka sebaiknya kamu pergi ke sana dan tanyakanlah kepadanya apakah dirimu masih bisa diampuni.”

Dia menyadari bahwa tiada yang dapat memberi fatwa dalam masalah ini, kecuali hanya orang-orang yang ahli dalam hukum Allah.

Ia pun pergi ke sana, ke tempat rahib itu, seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil.

Pertemuan Dengan Rahib.

Dia pergi melangkah dengan langkah yang cepat dengan penuh penyesalan karena dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Lalu ia mengetuk pintu kuil si rahib tersebut.

Lelaki pembunuh itu masuk dan ternyata pakaiannya masih berlumuran darah segar, membuat si rahib kaget bukan kepalang.

Loading...

Si rahib berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu.”

Si pembunuh bertanya, “Wahai rahib ahli ibadah, aku telah membunuh 99 orang, maka masih adakah jalan bagiku untuk bertobat?”

Si rahib spontan menjawab, “Tiada taubat bagimu.”

Akhirnya si pembunuh ini putus asa memandang kehidupan ini.

Di matanya, dunia ini terasa gelap, kehendak dan tekadnya melemah, dan keindahan yang terlihat di matanya menjadi buruk.

Si pembunuh ini akhirnya mengangkat pedangnya dan membunuh rahib itu sebagai balasan yang setimpal untuknya guna menggenapkan 100 orang manusia yang telah dibunuhnya.

Selanjutnya ia keluar menemui orang-orang guna menanyakan lagi kepada mereka, bukan karena alasan apa, melainkan karena jiwanya sangat menginginkan untuk taubat dan kembali ke jalan Tuhannya serta menghadap kepada-Nya.

Ia bertanya kepada mereka, “Masih adakah jalan untuk bertaubat bagiku?”

Mereka menjawab, “Kami akan menunjukkanmu kepada Fulan bin Fulan, seorang ulama, bukan seorang rahib, yang ahli tentang hukum Tuhan.”

Pertemuan Dengan Orang Alim.

Setelah pembunuh itu ditunjukkan ke tempat seorang alim, akhirnya si pembunuh itu pergi menemui orang alim itu yang pada saat itu berada di majelisnya sedang mengajari generasi dan mendidik umat.

Orang alim itu pun tersenyum menyambut kedatangannya.

Begitu melihatnya, ia langsung menyambutnya dengan hangat dan mendudukkan di sebelahnya setelah memeluk dan menghormatinya.

BACA JUGA: Kisah Pertaubatan Barkha, Seorang Ahli Ibadat

Ia bertanya, “Apakah keperluanmu datang kemari?”

Ia menjawab, “Aku telah membunuh 100 orang yang terpelihara darahnya, maka masih adakah jalan taubat bagiku?”

Orang alim itu balik bertanya, “Lalu siapakah yang menghalang-halangi antara kamu dengan taubat dan siapakah yang mencegahmu dari melakukan taubat?

Pintu Allah terbuka lebar bagimu, maka bergembiralah dengan ampunan, bergembiralah dengan perkenan dari-Nya, dan bergembiralah dengan taubat yang mulus.”

Si pembunuh berkata, “Aku mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.”

Orang alim berkata, “Aku memohon kepada Allah semoga Dia menerima taubatmu.”

Selanjutnya orang alim itu berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau tinggal di kampung yang jahat, karena sebagian kampung dan sebagian kota itu adakalanya memberikan pengaruh untuk berbuat kedurhakaan dan kejahatan bagi para penghuninya.

“Barang siapa yang lemah imannya di tempat seperti itu, maka ia akan mudah berbuat durhaka dan akan terasa ringanlah baginya semua dosa, serta menggampangkannya untuk melakukan tindakan menentang Tuhannya, sehingga akhirnya ia terjerumus ke dalam kegelapan lembah dan jurang kesesatan.

“Akan tetapi, apabila suatu masyarakat yang di dalamnya ditegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, maka akan tertutuplah semua pintu kejahatan bagi para hamba.

“Oleh karena itu, keluarlah kamu dari kampung yang jahat itu menuju ke kampung yang baik.

“Gantikanlah tempat tinggalmu yang lalu dengan kampung yang baik dan bergaullah kamu dengan para pemuda yang shalih yang akan menolong dan membantumu untuk bertaubat.”

Singkat cerita, akhirnya sang pembunuh meninggalkan kampung itu dan pergi ke tempat yang ditunjuk oleh orang alim terakhir sambil menangis dan menangis menyesali semua perbuatnnya. Dari satu kampung ke kampung lain telah dilewatinya dan semakin dekat denga tempat yang dituju. Belum sampai pada tempat yang dituju, sang pembunuh ini meninggal di tengah perjalanan.

BACA JUGA:  Kisah Taubat Wanita Penghibur setelah Bertemu Pemuda Alim

Apakah taubatnya diterima Allah SWT?

Saat itu turunlah 2 orang malaikat yang memperebutkan sang pembunuh, yang seorang berkeyakinan untuk menceburkannya ke dalam neraka dan seorang lagi berkeyakinan untuk memasukkannya ke dalam surga.
Karena perebutan terjadi, maka mengadulah kedua malikat itu kepada Allah SWT.

Allah SWT memberikan perintah untuk mengukur jarak antara kampung maksiat dengan tempat yang dituju.
Setelah diukur, ternyata sang pembunuh sudah mendekati jarak dengan kampung orang alim (tempat yang ditujunya).

Maka surgalah tempat orang itu berada.

Subhanallah…

Sungguh besar sekali pengampunan Allah SWT kepada hambanya. Tak terkirakan dosa yang dilakukan manusia, Allah SWT tetap memberikan ampunan selama orang tersebut mau bertobat dengan taubatan nasuha. []

SUMBER

  • Bagikan Yuk :
Tags: kisah taubatkisah taubat pembuhun 100 nyawa
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Kemuliaan yang Diperoleh Abu Ayyub

Ini Pelajaran Berharga yang Dapat Dipetik dari Kisah Ashabul Ukhdud

16 April 2021
Foto: Pexels

Sebagaimana Kita Takut pada Kemiskinan …

16 April 2021
Foto: Freepik

Ketika Umurku Sudah 40 tahun

16 April 2021
Ilustrasi. Foto: Islampos

Saudaraku, Waspada Malaikat Maut Mengintaimu…

13 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Azab Kubur Bagi Pelaku Maksiat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilustrasi. Foto: 
JKN Fatawa
Tanya Jawab Ramadhan

Meninggal di Bulan Ramadhan, Apakah Dijamin Masuk Surga?

Redaktur Eneng Susanti
11 menit ago
Foto: Pexels
Ramadhan

4 Keistimewaan Bulan Ramadhan

Redaktur Yudi
41 menit ago
Foto: Freepik
Tanya Jawab

Kapankah Waktu Shalat Dhuha?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Foto: PIC
Palestina

Israel Larang Makanan Buka Puasa Masuk Al Aqsha

Redaktur Sodikin
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend