JENEWA— Sejak 25 Agustus 2017, lebih dari 617.000 warga Rohingya menyebrang dari Rakhine ke Bangladesh, untuk melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar.
Lembaga migrasi PBB memperingatkan adanya perdagangan manusia, eksploitasi dan pelecehan seksual di antara pengungsi Rohingya di Bangladesh.
“Lelaki, perempuan dan anak-anak yang putus asa direkrut dengan tawaran palsu bekerja di bidang perikanan, bisnis kecil, atau pekerjaan domestik,” jelas juru bicara Organisasi Intrernasional untuk Migrasi (IOM) Joel Millman.
“Banyak yang dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak mereka inginkan. Misalnya, sejumlah perempuan muda dijanjikan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, tapi ternyata dipaksa menjadi pekerja seks,” jelas Millman.
Dia juga mengatakan sejumlah pengungsi diangkut keluar Bangladesh..
Rohingya disebut PBB sebagai orang paling teraniaya di dunia, menghadapi ketakutan meningkat atas serangan yang membunuh puluhan orang pada kekerasan komunal pada 2012
Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam aksi kekerasan tersebut..[]