AMERIKA–Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan lebih dari setengah keluarga di Irak beresiko kelaparan akibat perang yang terjadi sejak tahun 2014. “Kerentanan ini belum terjadi sebelumnya,” tulis badan PBB dalam laporan yang dirilis hari Senin (10/04) kemarin. Seperti dikutip dari EraMuslim
“Sebagian besar keluarga di tidak akan dapat makan sendiri jika harga sembako meningkat akibat pertempuran yang semakin memanas. Mereka tidak bisa lagi menerima guncangan yang terjadi di Irak,” ujar juru bicara WFP, Dina El-Kassaby.
“Konflik dan ketidakstabilan telah menahan produksi pangan di Irak. Petani menghadapi kekurangan benih dan pupuk, serta banyak dari mereka terpaksa untuk meninggalkan tanah pertanian atau menjual hewan ternaknya.” ujar El-Kassaby.
Sebuah studi yang dilakukan WFP bersama pemerintah Irak menemukan bahwa 2,5 persen dari populasi, atau lebih dari 800.000 orang, akan tidur kelaparan setiap malamnya.
Ada kekhawatiran angka ini bisa meningkat, lebih dari setengah warga Irak yang tinggal di rumah mereka rawan untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka sendiri, ujar El-Kassaby menambahkan.
Dalam penelitiannya El-Kassaby telah melakukan survei lebih dari 20.000 keluarga di daerah perkotaan dan pedesaan di seluruh negeri, terkecuali Mosul yang kini menjadi arena perebutan antara mujahidin Irak melawan pemerintah Syiah Baghdad bersama sekutunya. []
