• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 26 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Pasukan Pejalan Kaki Terhebat di Perang Dzur Qarad

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
hari kiamat, Surat Al-An'am

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

PERANG Ghabah (Dzur Qarad) adalah gerakan menghalau salah satu rumpun dari Bani Fazarah yang melakukan perampokan terhadap unta-unta milik Rasulullah SAW. Ini adalah peperangan pertama yang Rasulullah ikut terlibat di dalamnya setelah perjanjian Hudaibiyah dan sebelum Perang Khaibar.

Dari riwayat Salamah bin al-Akwa, ia menceritakan, “Rasulullah mengutus pembantunya Rabah dengan menunggang kuda Thalhah. Pada pagi harinya tiba-tiba Abdurahman Al-Fazari menyerang unta-unta itu, maka ia menguasai seluruhnya dan membunuh pengembalanya.

BACA JUGA: Bukan Hua Mulan, Islam Punya Pejuang Wanita Tangguh Bernama Khawlah binti Al Azwar

Aku berkata, ‘Hai Rabah, bawalah kuda ini dan berikan kepada Thalhah dan beri tahu Rasulullah.’

ArtikelTerkait

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

Kemudian aku berdiri di atas bukit menghadap ke arah Madinah, dan bereteriak, ‘Hai yang bangun di pagi hari, tolooong!!”

Kemudian saya keluar menuju mereka dan menyerang mereka dengan anak panah seraya melantunkan syair,

‘Aku putera al-Akwa, hari ini hari kebinasaan.’

Demi Allah, aku terus menyerang dan melukai kuda mereka jika ada penunggang kuda yang kembali ke arahku, aku duduk di bawah pohon kemudian menyerangnya dan melukai kudanya, hingga ketika kami berada di celah gunung yang sempit aku naik ke atasnya dan melempari mereka dengan bebatuan hingga mereka meninggalkan semua unta milik Rasulullah. Mereka juga meninggalkan 30 mantel dan 30 tombak untuk mempermudah pelarian mereka, dan apa-apa yang mereka tinggalkan aku beri tanda dengan bebatuan sehinga bisa di kenali oleh Rasulullah dan para shabatnya.

Setelah mereka sampai di salah satu celah di sebuah jalan setapak di gunung, mereka duduk-duduk dan makan siang, sementara aku berada di puncak bukit. Kemudian ada empat orang yang naik ke atas gunug tempatku berada.

Aku berkata kepadanya, ‘Apakah kalian mengenaliku? Aku Salamah bin al-Akwa, jika aku mengejar salah seorang diantara kalian pasti akan aku berhasil mengejarnya. Namun jika kalian yang mengejarku, maka kalian tidak akan berhasil melakukannya.’ Maka kembalilah mereka.

Aku tidak beranjak dari tempat persembunyianku hingga aku melihat pasukan berkuda yang dikirim Rasulullah sedang melesat di antara pepohonan. Lalu terjadilah duel antara dua pasukan yang berbeda, hingga Abdurahman tewas di tangan Abu Qatadah. Para pengikutnya berlarian, maka pasukan Islam terus mengikutinya, dan aku berlari mengejarnya tanpa kuda.

Sehingga sebelum matahari tenggelam mereka sampai di jalan perbukitan, dan di situ terdapat mata air yang bernama “Dzur Qarad”. Mereka para penyerang itu kehausan, namun aku tak membiarkan mereka minum satu tetes pun dari Dzur Qarad.

BACA JUGA: Untukmu Para Pejuang Tarbiyah

Rasulullah dan aku bertemu saat waktu Isya, aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka sedang kehausan, jika engkau mengutus aku bersama seratus orang, maka aku akan dapat merebut tunggangan mereka dan menghabisi mereka.’

Kemudian Nabi bersabda, ‘Hai Ibnu al-Akwa, engkau orang yang hebat dan cukuplah apa yang telah kau lakukan itu.’ Nabi pun kemudian melanjutkan ucapannya, ‘Pasukan berkuda hari ini yang terhebat ialah Abu Qatadah, sedangkan pasukan pejalan kaki yang terhebat ialah Salamah.’” []

Sumber: Sirah Nabawiyah Peerjalanan Hidup Yang Agung Muhammad/ Penulis: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darussalam,2001

Tags: Pasukansirah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hujan-hujanan Termasuk Sunnah, Benarkah?

Next Post

Pasanganmu Ketahuan Selingkuh? Lakukan Ini!

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ali bin Abi Thalib

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

15 September 2023
Amalan Agar Bisa Jumpa Rasul di Surga, Nasab Nabi Muhammad, Aminah, shalawat, Rasulullah

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

5 September 2023
Haid, Khadijah

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 September 2023
Hari Kiamat

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

2 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Level Shalat, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Fikih Shalat Dhuha, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Tata Cara Shalat Hajat, keutamaan shalat hajat, Sholat Dhuha 4 Rakaat, Syarat Amal Ibadah Diterima Allah, rukun shalat, Keutamaan Doa Iftitah, Ikhlas, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, tahajud, Shalat Witir, iman, Imam Shalat di Akhir Zaman, Amalan Ringan Berpahala Besar, Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Doa Iftitah dalam shalat, Ustadz Adi Hidayat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Hukum Shalat tanpa Peci, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh,, Tempat Dilarang Shalat, Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, shalat dhuha, Adab Sebelum Shalat, Batas Waktu Shalat Dhuha, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, shalat dhuha,,Rukun Islam, Hukum Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu, Cara Menenangkan Hati, Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua,, Hukum Tahajud setelah Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, Prasangka Baik pada Allah, Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Cara Membersihkan Jiwa, Shalat Tahajud

Hukum Hanya Baca Surat Al-Ikhlas setelah Fatihah Ketika Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
25 September 2023
0

Apa hukum shalat tahajud hanya membaca Surat Al-Ikhlas saja setelah membaca Al-Fatihah?

Foto: Unsplash

Hukum Makan dan Minum di Kamar Mandi

Oleh Haura Nurbani
25 September 2023
0

Apa hukum makan dan minum di kamar mandi?

Kelebihan Sekolah Alam

5 Kelebihan Sekolah Alam Purwakarta

Oleh Dini Koswarini
25 September 2023
0

Di sini, aku akan membahas kelebihan bersekolah di Sekolah Alam Purwakarta, tempat aku belajar.

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya 1

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya

Oleh Dini Koswarini
25 September 2023
0

Di balik kemudahan yang ada di zaman sekarang, sesungguhnya ada musuh anak milenial yang mengincar.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.