• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 23 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Orang yang Merugi dalam Kehidupan

Redaktur Sodikin
11 bulan ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 3 mins read
0
Ilustrasi. Foto: The Conversation

Ilustrasi. Foto: The Conversation

  • Bagikan Yuk :

SILATURAHIM atau silaturahmi, sebuah kata yang akrab dengan kita. Tapi seringkali keakraban itu membuat kita lalai untuk mengenalnya lebih dalam dan berinteraksi secara efektif dan efisien. Demikian silaturahim, keakraban dengan kata ini membuat sebagian orang lupa atau bahkan enggan untuk memahaminya secara ilmiah, sehingga makna dan nilai substantif dari kata ini melemah dan mengaplikasikannya pun mengendur.

Kelalaian dan keengganan berinteraksi dengan terminologi silaturahim selanjutnya dapat membuat orang melupakan etika dan moralitas bersilaturahim. Bahkan dapat membuat orang cenderung meremehkan nilai-nilai moralitas dalam aktifitas “tradisional” yang dikaitkan dengan silaturahim.

BACA JUGA: Menyambung Silaturahmi

Ambil saja contoh tradisi mudik. Orang seringkali mengaitkan pulang mudik di hari raya sebagai sarana bersilaturahim dengan keluarga. Oh ya, sepertinya sah-sah saja hal itu dilakukan. Tetapi karena sebagian mereka tidak mengenal silaturahim sebagai sebuah terminologi syariah yang sarat dengan nilai dan hikmah ajaran Allah ini. Maka tidak heran kalau banyak dari mereka yang mengabaikan etika sosial dan bahkan moralitas agama dalam pelaksanaan pulang kampung atau mudik tersebut.

Penyimpangan lain dari ketidakpahaman orang terhadap makna dan nilai silaturahim ini adalah membatasi praktik silaturahim pada keluarga besar atau paguyubannya saja, tanpa peduli dengan kehidupan tetangga rumahnya yang mestinya mendapatkan porsi ajaran silaturahim itu.

Tidak sedikit pula hubungan kekeluargaan retak bahkan mungkin runtuh hancur berantakan. Betapa miris kita melihat hubungan suami istri retak atau putus karena permasalahan-permasalahan rumah tangga. Setelah orangtua meninggal dunia, tidak malu-malu anak-anaknya bersengketa dan konflik berkepanjangan dalam masalah harta waris. Kadangkala hanya karena sebuah kata-kata yang menyinggung perasaannya, para tokoh masyarakat berseteru dalam permasalahan umat.

Perkelahian pelajar, mahasiswa, tawuran antara kampung, bahkan antara masyarakat dengan aparat, dan atau perseteruan antar para politisi, persaingan “tidak sehat” antar tokoh partai atau ormas. Semua itu karena pelanggaran terhadap norma dan nilai silaturahim. Sehingga seruan reformasi hanya akan menjadi “bumerang” bagi para penggagasnya.

Silaturahim kini sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk dicermati, direnungkan dan lebih penting lagi untuk direalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan berkeluarga, berbangsa atau dalam hubungan umat Islam di persada bumi milik Allah SWT, serta hubungan antar umat manusia di mana dan kapan saja mereka berada.

Bagaimana perasaan dan apa sikap Anda jika ada seorang yang Anda yakini kecerdasannya, kepakarannya dan pengetahuannya yang luas serta kasih sayangnya kepada Anda, ia memberitahu kepada Anda bahwa Anda adalah orang yang merugi?

Allah Yang Maha Tahu, Maha Sempurna, Maha Kasih, Maha Cerdas dan Maha yang lainnya telah memberitahu kepada kita tentang orang-orang yang merugi dalam kehidupan. Siapakah mereka?

Allah SWT berfirman: “Dan tiada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menyambungnya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah: 26-27)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa di antara orang-orang merugi adalah mereka yang memutuskan hubungan yang diperintahkanNya untuk disambung, yakni hubungan silaturahim.

BACA JUGA: Silaturahim Menghidupkan Keberkahan di Rumah

Silaturahim dengan anggota keluarga yang berasal dari satu rahim, ibu bapak saudara kandung dst. Demikian silaturahim dengan sesama muslim, bahkan hubungan dengan sesama manusia. Karena pada hakikatnya manusia saling membutuhkan satu sama lain, maka hendaknya menjalin hubungan baik.

Loading...

Rasulullah saw bersabda dari Abu Muhammad Jubair bin Muth’im r.a: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan” Sufyan berkata: “yakni yang memutuskan rahim atau tali persaudaraan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya orang yang merealisasi silaturahim akan memperoleh keberuntungan seperti penjelasan Rasulullah SAW dalam haditsnya: “Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia bersilaturahim.” (HR. Muttafaq ‘Alaih) []

SUMBER: IKADI

  • Bagikan Yuk :
Tags: memutus silaturahimorang merugisilaturahimsilaturahmi
Sodikin

Sodikin

Related Posts

ilustrasi.foto: harian nasional

Hukum Makan Makanan Sisa Orang Lain

23 April 2021
ilustrasi.foto: islam kita

Amalan seorang Muslim yang Membuat Malaikat Menangis

23 April 2021
Ilustrasi. Foto: Muslim.or,id

2 Keutamaan Shalat Sunnah Wudhu Menurut Hadits

22 April 2021
foto:pexels

Ciri Orang Munafik

21 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ilustrasi. Foto: Sputnik International

2 Peristiwa Penting yang Menandai Penjajahan Israel atas Palestina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Smithsonian Magazine
Ramadhan

7 Kesibukan Para Salaf di Bulan Ramadan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Parenting

Penyembuhan diri Setelah Perceraian

Redaktur Laras Setiani
2 jam ago
Ilustrasi. Foto: Pexel
Sirah

Bukan di Medan Perang, Ini Kata-Kata Khalid bin Walid Menjelang Wafatnya di Bulan Ramadhan

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Ilustrasi: Unsplash
Tsaqofah

Taubatnya Tukang Sihir Suruhan Firaun

Redaktur Yudi
3 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend