• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 16 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Nourdeen Wilderman, Tadinya Ingin Jadi Atheis Sebelum Masuk Islam

Redaktur Adam
2 tahun ago
in Syi'ar
Reading Time: 3min read
0
Nourdeen Wilderman, Tadinya Ingin Jadi Atheis Sebelum Masuk Islam

Foto: Istimewa

DI BELANDA, Islam dikenalkan salah satunya oleh Geert Wilders. Anggota parlemen ini diketahui sangat hasad terhadap Islam. Ia pernah membuat film “Fitna” dan berceramah kesana-kemarin mempromosikan anti-Islam.

Toh begitu, minat orang Belanda untuk mengetahui Islam tidak pernah surut.  Salah satunya adalah Nourdeen Wildeman. Ia masuk Islam pada 9 Desember 2007 dan langsung aktif dalam dakwah Islam.

Sebelum masuk Islam, Wildeman mengaku tidak tahu kapan persisnya ia benar-benar menjadi seorang Muslim. Perkenalannya dengan Islam dimulai empat atau lima tahun sebelum ia resmi mengucapakan dua kalimat syahadat. Semua dimulai dari keingintahuannya tentang Islam yang waktu itu sedang hangat-hangatnya dibicarakan di media Eropa, pasca tragedi 11 September.

BACA JUGA: Terharu oleh Al Quran, Tahanan Ini Masuk Islam dan Naik Haji

“Buku pertama yang saya baca tentang Islam sangat akademis dan sangat sulit dipahami. Karenanya saya memutuskan untuk mencari buku lain agar saya dapat lebih mudah memahami Islam, dan saya tetap membaca dan lebih banyak lagi,” kenang Wildeman.

“Setelah membaca banyak buku, saya menemukan bahwa Islam tidak seperti anggapan saya selama ini. Justru banyak ajaran Islam yang sesuai dengan apa yang saya percayai secara natural,” tambahnya.

Menurut Wildeman, sebagian besar pencitraan media terhadap Islam sepenuhnya salah. Anggapan media Barat bahwa Islam adalah agama penindas hak perempuan merupakan kekeliruan besar. Islam juga bukan agama kekerasan dan teroris. Baginya, Islam bukan hanya agama damai namun juga agama yang menghormati akal.

“Saya menemukan Islam sebagai agama yang sangat rasional. Agama yang mendukung ilmu pengetahuan. Ia mendorong manusia untuk memahami dan menafakkuri segala sesuatu di sekitarnya. Sebuah agama yang mengajak umatnya untuk berfikir kritis,” paparnya.

“Sebelum mendalami Islam, saya selalu berpikir bahwa menjadi seorang atheist mungkin lebih mudah dan enak, saya bisa bebas melakukan apa pun yang saya inginkan, namun hati kecil saya selalu mengkritik gaya hidup seperti itu, dan akhirnya saya mencapai kesadaran tentang Tuhan. Inilah kebenaran yang saya rasakan dalam Alquran dan hadis,” akunya.

Respons Keluarga dan Lingkungan

Wildeman lahir dan besar dalam keluarga dengan multikepercayaan, ayahnya seorang atheist, sementara ibunya penganut agamanya Kristen Protestan. Keputusannya untuk menjadi mualaf tidak mendapat penentangan yang berarti dari keluarganya.

Kebebasan yang diberikan keluarganya ini diakui Wildeman sebagai anugrah besar. Karena menurutnya, tak sedikit teman-teman mualaf yang menghadapi masalah yang cukup serius akibat dari penentangan pihak keluarga.

“Kenyataannya, memang banyak dari mualaf yang menghadapi masalah keluarga ketika mereka menyatakan diri sebagai Muslim. Rata-rata yang mengahadapi problem seperti ini adalah perempuan,” ujarnya.

BACA JUGA: Di Dubai, Lebih dari 2.000 Orang Masuk Islam pada 2018

Loading...

“Saya sangat menghormati perempuan di negara ini yang menjadi mualaf, karena kondisi yang mereka hadapi lebih sulit, belum lagi problem pakaian yang mereka kenakan. Bahkan ada yang diusir dari rumah mereka dan keluarga mereka tidak mau menerima mereka lagi. Karenanya, saya sangat beruntung, alhamdulillah, dengan keluarga saya.

Respons positif pun Wildeman dapatkan dari atasan kerjanya. Setelah resmi menjadi Muslim, Wildeman kemudian mengirim e-mail kepada atasannya untuk memberitahu atasanya tersebut bahwa ia telah menjadi seorang Muslim.

“Namun, alhamdulillah, saya tidak kena damprat. Justru saya mendapat bonus pada akhir tahun berdasarkan evaluasi kerja saya. Atasan saya mengatakan bahwa di samping saya memeliki kinerja yang baik, saya juga mampu membuat pilihan yang sulit ketika saya memilih menjadi seorang Muslim. Dia mengatakan bahwa saya memiliki keberanian untuk mengambil pilihan yang sulit di samping saya mampu bekerja dengan baik,” paparnya.

Mendalami Islam

Setelah resmi masuk Islam, Wildeman masih terus bersemangat dalam mempelajari Islam. Ia juga sering berdiskusi dengan umat Islam yang lebih senior, namun kegemarannya melahap buku-buku Islam justu menjadikannya lebih banyak tahu tentang Islam dibanding mereka.

“Saya membaca buku karangan Tariq Ramadan berjudul In the Footsteps of the Prophet (Jejak-jejak Nabi). Buku ini banyak membantu saya sebagai Muslim Eropa karena ditulis dengan cara yang cocok bagi orang Barat. Metode Arab dalam penulisan cerita berbeda dengan metode Barat, tetapi Tariq Ramadan mampu menyampaikan pesannya dengan menggunakan pendekatan Barat,” ujar Wildeman.

BACA JUGA: Penulis Cantik Asal Amerika Ini Masuk Islam Setelah Mencoba Kenakan Jilbab

“Saat ini, saya juga mempelajari Alquran di Dar al-‘Ilm di Belanda. Tempat ini menyediakan kajian Alquran secara menyeluruh dari A hingga Z berdasarkan Tafsir Ibnu Kathir,” imbuhnya.

Menanggapi perkembangan isu keislaman dan perbedaan kultur dan kondisi antara Barat dan Timur, Wildeman mengatakan bahwa beberapa fatwa yang dikeluarkan di banyak negara-negara Muslim tidak dapat dilaksanakan secara keseluruhan di negara-negara Muslim minoritas. Beberapa modifikasi harus dilakukan agar sesuai dengan kondisi Barat. [][

SUMBER: ONISLAM

Tags: Masuk IslamMualaf
Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Related Posts

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020

16 Januari 2021
Si Kribo

Yuk Kita Bersyukur

16 Januari 2021
Islam Dimenangkan atas Segala Agama

5 Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah

16 Januari 2021
Ini 7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai untuk Shalat

Waktu Shalat Tahiyatul Masjid

16 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Kemenag: Aturan Pengeras Suara di Masjid sudah ada Sejak 1978

Kemenag: Aturan Pengeras Suara di Masjid sudah ada Sejak 1978

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020
Inspirasi

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020

Redaktur Eneng Susanti
15 menit ago
Si Kribo
Motivasi

Yuk Kita Bersyukur

Redaktur Laras Setiani
55 menit ago
Islam Dimenangkan atas Segala Agama
Syi'ar

5 Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah

Redaktur Yudi
2 jam ago
Ini 7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai untuk Shalat
Islam 4 Beginner

Waktu Shalat Tahiyatul Masjid

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add