Oleh: Ustadzah Funi Ummu Raihanah
Ibu rumah tangga dengan empat anak, seorang daiyyah di Sydney, dan alumni LIPIA Jakarta
Mengharapkan iman dan taqwa dari pasangan akan melaju utuh, begitu melelahkan bahkan akan berbalik arah menuju derita hati.
Tumbuh menjadi pribadi shalihah karena Allah semata adalah pondasi kokoh sehingga ketika melihat kekurangan suami pada sisi ubudiyahnya terhadap Allah, kualitas iman dan amal shalih kita tak turun men-drop.
Begitu pula ketika ada hak-hak kita yang tidak dipenuhi suami, tak kan menurunkan kualitas denyut keimanan dan laju amal shalih kita pada Rabb yang mensyariatkan pernikahan itu sendiri.
Wanita yang sedang tertatih dalam cita-cita agung menjadi mutiara shalehah yang terjelita di dunia dalam rengkuhan iman mesti menyembah Rabbnya dalam keadaan susah dan lapang.
Lalu andaikata ia tidak mendapatkan nafkah batin pun dari suaminya, ia pun tidak terjerambab dalam nistanya lumpur perselingkuhan karena ia yakin di Mahsyar nanti ada perhitungan adil dan Allah Maha Melihat segala gerak gerik yang dikerjakan sang hamba.
Harapan indah akan selalu ada bergelayut, tetapi menikah dengan lelaki yang rutin mendatangi majelis ilmu tak serta merta menjamin pula ketakwaan seorang istri akan melaju tinggi esoknya. Karena tak sedikit di antara mereka yang acuh dan tidak peduli terhadap pemenuhan hak-hak istrinya.
Ada beberapa wanita yang bagus agamanya sebelum menikah namun imannya sedikit meluntur walau ia hidup satu atap dengan seorang suami yang aktif menghadiri pengajian.
Ada pula yang mengurai simpul imannya satu persatu lalu terpuruk dalam futur karena kecewa pada sang suami yang ternyata tak sesuai harapan. Ujungnya keimanan terkikis secara perlahan lalu gugur pula dari jalan ilmu.
Sungguh, ini benar-benar terjadi. Mata ini melihatnya dan telinga ini mendengarnya. Hati ini merasakannya.
Maka wahai engkau saudariku, muslimahku, anandaku, teguhkan hati dan azammu bahwa niat hidup bersama dalam ikatanNya adalah agar bisa bersama-sama memasuki surgaNya.
Nas-alullaaha assalamah wal afiyah fi dunya wal akhirah aamiin. []
Sydney