• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 23 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Berita Dunia

Myanmar Tolak Penyidikan PBB Soal Kasus Penyiksaan Muslim Rohingya

Redaktur Riza Fauzi Saputra
4 tahun ago
in Dunia
Reading Time: 2 mins read
0
Muslim Rohingya

Foto: Miraj News

  • Bagikan Yuk :

YANGOON–Penasehat keamanan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi kepada diplomat di Yangoon, Selasa (18/7/2017) menegaskan bahwa misi PBB untuk menyelidiki dugaan penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan terhadap warga Muslim Rohingya hanya akan memperburuk situasi di negara bagian Rakhine.

Myanmar menolak mengeluarkan visa bagi tiga orang utusan PBB pada Mei lalu untuk menyelidiki adanya dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak militer, lapor Reuters.

Minggu lalu, duta besar AS untuk PBB di New York, Nikki Haley mengimbau Myanmar agar menerima utusan tersebut, sesuai dengan mandat resolusi Dewan Hak Azasi Manusia.

“Kami tidak menyetujui keputusan tersebut karena menurut kami hal itu kurang konstruktif,” kata Penasehat Keamanan Nasional Thaung Tun saat berbicara dengan pejabat dan diplomat PBB, termasuk Duta Besar AS untuk Myanmar Scot Marciel.

Keputusan negara lain, termasuk China dan India, yang mendukung Myanmar menghadapi resolusi tersebut, “adalah sikap mempertahankan prinsip”, kata Thaung Tun.

“Kami merasa bahwa misi itu hanya bisa memperparah situasi di lapangan,” katanya.

Selama ini, kewarganegaraan Rohingya tidak diakui dan dikelompokkan sebagai imigran gelap asal Bangladesh, meski mereka sudah memiliki akar berabad-abad di wilayah tersebut.

Mereka sebagai minoritas dengan jumlah sekitar satu juta orang menjadi terpinggirkan dan tidak jarang mengalami kekerasan komunal.

Pemerintah Myanmar membantah telah melakukan kekerasan, namun tidak berbuat banyak untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Rohingya.

Uni Eropa mengusulkan penyelidikan setelah Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa operasi militer di bagian utara negara bagian Rakhine -di mana kebanyakan orang berada Rohingya- telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

Pasukan menyisir ke desa-desa setelah militan Rohingya menewaskan sembilan polisi dalam serangan di pos perbatasan pada Oktober lalu.

Operasi tersebut membuat sekitar 75.000 melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Reuters termasuk media internasional yang dikawal ke daerah tersebut pekan lalu dalam sebuah reportase yang diawasi ketat oleh aparat keamanan.

Wanita Rohingya mengatakan kepada wartawan bahwa suami dan anak laki-laki ditahan secara sewenang-wenang ditahan dan dibunuh oleh pasukan keamanan.

Loading...

Namun pemerintah Myanmar membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa sebagian sebagian besar laporan tersebut adalah mengada-ada.

Ditegaskan bahwa sebuah komisi yang dipimpin oleh mantan Sekjen PBB Kofi Annan hanya bertugas untuk mengamati masalah yang ada di negara bagian Rakhine, tapi tidak ditugaskan untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia.

Thaung Tun mengatakan pemerintah sudah mulai menerapkan rekomendasi sementara panel diusulkan pada Maret lalu, termasuk mengenai menutup kamp-kamp yang dihuni lebih dari 120.000 warga Rohingya yang menjadi korban kekerasan komunal sejak lima tahun lalu. []

Sumber: Antara

  • Bagikan Yuk :
Tags: Muslimmyanmarpbbrakhinerohingya
Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Related Posts

Azan Maghrib sebelum Waktunya, Jamaah Satu Masjid Diminta Mengqadha Puasa

23 April 2021
Ilustrasi. Foto: Twitter @MOISaudiArabia

Petugas Wanita di Masjidil Haram telah Mulai Bekerja

22 April 2021
Ilustrasi. Foto: Destination KSA

Komunitas Muslim di AS Buka Kesempatan bagi Non Muslim untuk Merasakan Ramadhan

21 April 2021
Ilustrasi. Foto: 
30 Masjids

Azan Dikumandangkan Selama Ramadhan, Ini Kata Warga Kanada

21 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Berita Internasional

Turki Sebut Penutupan Masjid Al-Aqsha Kejahatan Kemanusiaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Pixabay
Ibrah

Sesungguhnya Kapal Itu Tak Mungkin Berlayar di Atas Daratan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
9 menit ago
Ular Taipan Pedalaman. Foto: Live Science
Dunia Ghaib

Hukum Merasa Sial karena Ular

Redaktur Sodikin
39 menit ago
ilustrasi.foto: islam kita
Islam 4 Beginner

Amalan seorang Muslim yang Membuat Malaikat Menangis

Redaktur Laras Setiani
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: 
Historias de nuestra Historia
Kesehatan Ramadhan

Atur Jam Tidur di Bulan Ramadhan, Ini Tipsnya

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend