• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 6 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Muslimah Harus Tahu, Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Istihadhah

Redaktur Eneng Susanti
2 bulan ago
in Dunia Wanita
Reading Time: 3min read
0
Muslimah Harus Tahu, Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Istihadhah

Ilustrasi. Foto: Freepik

SEORANG perempuan secara alami mengalami menstruasi atau haid. Masa haid biasanya berlangsung paling lama 14 hari. Siklusnya sendiri terjadi dalam periode 28-30 hari sekali.

Namun dalam kondisi tertentu, seorang wanita terkadang mengalami masa haid yang lebih panjang. Darah masih keluar setelah lebih dari 14 hari. Kasus demikian, termasuk dalam istihadhah.

Ketika haid, muslimah terhalang dari kewajiban menjalankan beberapa ibadah seperti shalat dan puasa. Namun, jika mengalami istihadhah, seorang muslimah tetap terikat dengan kewajiban ibadah tersebut.

Mengingat masalah haid dan suci dari haid berkaitan erat dengan praktik ibadah seorang muslimah, maka muslimah perlu mengetahui cara membedakan haid dan istihadhah.

Dalam kitab ‘asy-Syarhul Mumti‘, Syaik Ibnu Utsaimin menjelaskan 4 ciri  pembeda darah haid dan istihadhah ini. Berikut penjelasannya:

1 Warna

Warna darah haid hitam, sedangkan darah istihadhah berwarna merah.

2 Kekentalan

Darah haid lebih kental, sedangkan istihadhah lebih encer.

3 Bau

Bau darah haid menyengat (amis). Adapun darah istihadhah tidak begitu amis, seperti keumuman darah biasa.

4 Pembekuan atau kering

Darah haid tidak membeku (atau tidak cepat kering) karena darah tersebut membeku ketika berada di rahim kemudian pecah dan meleleh, sehingga tidak segera membeku (proses sampai membeku cukup lama).

Berbeda halnya darah dengan darah istihadhah, ia akan segera membeku. Sebab, darah istihadhah hanyalah darah biasa yang keluar dari pembuluh darah.

Mengutip penjelasan Ustadz Abu Ishaq Abdullah, jika salah satu dari ciri darah haid tersebut ada, dan keluar pada waktunya (walaupun mungkin maju 12 hari), kuat dugaan bahwa darah tersebut adalah haid. Namun, jika ternyata darah keluar jauh sebelum waktunya, jadikan ciri warna sebagai patokan. Sebab, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika itu adalah darah haid, warnanya hitam dan bisa dikenal. Apabila seperti itu, berhentilah shalat. Akan tetapi, jika warnanya lain, hendaklah engkau berwudhu (untuk shalat) karena ia hanya darah biasa.” (HR. Abu Dawud no. 286 dan an-Nasai no. 351, dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani di kitab Irwa al-Ghalil, hadis no. 204)

Menurut Ustadz Abu Ishaq, dari hadis ini dan keterangan para ulama, empat ciri pembeda darah haid dan istihadhah sangat membantu ketika keluarnya darah pada masa biasanya terjadi haid. Adapun pada masa selain itu, tergantung pada warnanya, hitam atau tidak.

Shahabiyah Ummu Athiyyah dalam sebuah riwayat mengatakan:

Loading...

“Kami tidak menganggap bercak kuning dan keruh (sebagai haid) setelah kami suci”. (HR. Abu Dawud no. 307 dan dinilai sahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abi Dawud no. 300)

Jika darah yang keluar tersebut secara hitungan memang sudah saatnya haid, berarti dianggap darah haid. Namun, jika secara perhitungan normal belum saatnya haid, darah tersebut dianggap istihadhah, kecuali jika warnanya hitam, berarti dianggap haid.

Bagaimana jika yang keluar flek coklat dan terus menerus, tetapi darah haidnya masih belum keluar?

Ustadz Abu Ishaq menjelaskan, bercak atau flek coklat yang tampak pada hari-hari haid, berarti haid. Akan tetapi, jika flek keluar di luar itu, belum bisa dikatakan haid, kecuali apabila terdapat ciri-ciri darah haid. Sebab, hukum asal adalah tetap suci.

Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Jika itu adalah darah haid, warnanya hitam dan bisa dikenal. Apabila seperti itu, berhentilah shalat. Akan tetapi, jika warnanya lain, hendaklah engkau berwudhu (untuk shalat) karena ia hanya darah biasa.” (HR. Abu Dawud no. 286 dan an-Nasai no. 351, dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Irwa al-Ghalil, hadis no. 204)

Dalam sebuah riwayat, Ummu Athiyyah pun mengatakan:

“Kami tidak menganggap bercak kuning dan keruh (sebagai haid) setelah kami suci”. (HR. Abu Dawud no. 307 dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abi Dawud no. 300)

Jarak waktu tujuh hari masih terhitung panjang untuk dikatakan bahwa waktu haidnya maju. Adapun rasa pegal atau nyeri di perut yang mungkin biasa dialami oleh perempuan yang sedang haid, tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, gejala tersebut bisa juga disebabkan oleh faktor lain. []

Referensi: asy-Syarhul Mumti/Karya: Syaik Ibnu Utsaimin/Penerbit: Darus Sunah/Tahun: 2010

Tags: DarahhaidIstihadhahmuslimah
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

3 Citra Perempuan yang Digambarkan dalam Al-Quran

Berhijab, tapi Gak Maksiat

5 Maret 2021
Jadilah Istri yang Qanaah

3 Tips Anti Gerah saat Pakai Hijab

4 Maret 2021
10 Alasan Wanita Muslim Bekerja di Luar Rumah

Apakah Wanita Bebas dari Tanggungan Nafkah?

2 Maret 2021
Anak yang Belum Lahir pun Memiliki 4 Hak yang Harus di Penuhi

Cara Menghilangkan Stretch Mark

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
‘Cicing Wae di Imah’

Kisah Bocah Petani Miskin Menggambar Rumah Mewah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Di Ujung Jalan, Selalu Ada Jalan (1)
Note

Anak yang Bertahan Hidup

Redaktur Dini Koswarini
20 menit ago
Kata “Seandainya” Bisa Membuka Pintu Setan
Motivasi

Jangan Salahkan Orang Lain atas Kegagalan yang Kita Alami

Redaktur Sodikin
49 menit ago
Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?
Kisah Nabi

Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
Ibnu Abbas Menanyakan Satu Masalah kepada 30 Sahabat
Kisah Nabi

Bersyukurnya Nabi Daud

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add