• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 31 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Muslim Harus Tahu, Inilah Sejarah tentang Penulisan Hadis

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ulama penghasil ratusan karya tulis , Shahih Bukhari, Karimah binti Marwaziyyah, dalil tentang I’tikaf, Nisfu Syaban, perbedaan mazhab, semangat menuntut ilmu, manuskrip shahih bukhari, cara mengidentifikasi hadis palsu, Imam bukhari, Dua Ahli Hadis yang Sesat

Ilustrasi. Foto: mubaadalahnews

0
BAGIKAN

BEBERAPA kalangan beranggapan bahwa tidak ada metodologi dalam pencatatan Hadis, terutama selama masa hidup Nabi. Mereka mengklaim, hal ini menimbulkan keraguan tentang keaslian ilmu hadis dan sunnah secara umum.

Itu tidak benar. Semasa hidupnya, Nabi SAW biasa mengajarkan sunnahnya dengan tiga metode: lisan, tertulis (dikte ahli Taurat), dan demonstrasi praktis.

Mengenai metode pertama, Nabi biasa mengulangi hal-hal penting sebanyak tiga kali. Dia kemudian akan mendengarkan apa yang telah dipelajari para Sahabat darinya.

BACA JUGA: Sosok Imam Ahmad, Penghafal 1 Juta Hadist

ArtikelTerkait

Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

3 Dinasti Muslim yang Pernah Berkuasa di Sisilia

Rangkaian Kehebatan Abdul Hamid II

3 Jejak Air Mancur dalam Peradaban Islam

Metode kedua mencakup semua surat Nabi kepada raja yang mengundang mereka masuk Islam, dan kepada gubernur Muslim yang merinci aturan zakat dan masalah hukum lainnya.

Begitu pula dengan Nabi yang mengajari para sahabatnya bagaimana cara berwudhu, sholat, puasa, haji, dan lain sebagainya. Ini merupakan metode ketiga dari ajaran Sunnah oleh Nabi.

Para sahabat memainkan peran penting dalam belajar dan mengajar Hadits Nabi. Mereka menggunakan ketiga metode yang diterapkan Nabi untuk mengajarkan Sunnah, dan mereka menghafalkan hadits Nabi.

Menuliskan Hadis (Tadwin Al-Hadits)

Dalam literatur hadits, muslim dihadapkan pada hadits-hadits yang ternyata melarang atau tidak mengijinkan penulisan hadits. Namun ada pula hadis yang membolehkan atau mengijinkannya.

  • Larangan penulisan hadis

Hadis yang melarang hal itu adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa`id Al-Khudri.

“Jangan menulis apa pun dariku kecuali Alquran dan siapa pun yang telah menulis apa pun dariku selain Alquran harus menghapusnya.” (HR Bukhari)

Ini adalah satu-satunya hadits yang shahih tentang hal ini. Hadits lain yang sering dikutip yang melarang penulisan hadits adalah hadis lemah dan tidak dapat diterima.

Hadits yang disebutkan di atas dicatat dalam Al-Bukhari. Hadis ini menujukkan bahwa tidak ada hadis yang boleh ditulis dengan bersama Alquran pada lembar yang sama, karena hal ini dapat menyebabkan pencampuran teks Alquran dengan teks Hadis.

Perintah ini diberikan ketika Alquran diturunkan sedikit demi sedikit dan masih belum lengkap.

Tafsir lain dari hadits tersebut adalah dilarang menulis hadits di masa-masa awal karena semua perhatian harus diberikan kepada Alquran dan pelestariannya.

Kemudian, ketika tidak ada rasa takut untuk meninggalkan Alquran, perintah sebelumnya dibatalkan dan para sahabat diijinkan untuk menuliskan hadits.

  • Izin untuk mencatat hadits

Ada bukti bahwa Nabi setuju untuk menuliskan haditsnya. Ada banyak sahabat mencatat hadits. Misalnya, `Abdullah ibn` Amr diizinkan dan bahkan didorong oleh Nabi SAW untuk menulis Hadis.

Selain itu, sekitar 50 sahabat dan banyak pengikutnya dikatakan memiliki manuskrip (sahifah , jamak Arab suhuf), yang digunakan sebagai istilah untuk menunjukkan ringkasan Hadis yang muncul selama abad sebelum pembentukan koleksi klasik.

Naskah asli telah hilang, tetapi sangat sedikit salinan yang masih ada. Contohnya adalah Naskah Hammam ibn Munabbih yang belajar dari Abu Hurairah dan darinya menulis naskahnya yang berisi 138 hadits.

Naskah ini diyakini telah ditulis sekitar pertengahan abad pertama setelah Hijrah (abad ketujuh M).

Mengumpulkan Sunnah

Pada permulaan abad kedua Hijriah, pada masa pemerintahan `Umar ibn` Abdul-`Aziz (AH 97-101 / 715-19 M) teks-teks Hadis dibuat untuk ditulis. Sunnah dikumpulkan di Suriah, Mesir, Irak, Yaman, dan Khurasan. Para teolog terkemuka mengucapkan beberapa pernyataan yang memperingatkan terhadap wartawan yang tidak bermoral dan laporan mereka yang tidak dapat diandalkan.

Imam Malik (wafat tahun 179/795 M) adalah orang pertama yang melakukan kompilasi Hadis yang komprehensif dan sistematis. Karyanya dikenal sebagai Al-Muwatta’ (The Trodden Path). Belakangan, kompilasi lain muncul.

Dalam hal ini, sangat penting untuk dicatat bahwa ada dua jenis kompilasi: Musnad dan Musannaf. Dalam koleksi musnad, hadits disusun menurut abjad di bawah nama para sahabat yang otoritasnya melaporkan hadits tersebut. Contoh dari jenis ini adalah Musnad Ibn Hanbal (w. AH 241/855 M).

Dalam koleksi musannaf, hadits dicatat dengan berbagai judul yang berkaitan dengan subyek yuridis. Contohnya adalah As-Sihah As-Sittah (Enam Kitab Hadits Asli): yaitu kompilasi Al-Bukhari (w. 256 H / 870 M), Muslim (w. 261 H / 874 M), An-Nasa’i (w. 303 AH / 916 M), Abu Dawud (w. 275 AH / 889 M), At-Tirmidzi (w. 279 AH / 892 M), dan Ibn Majah (w. 273 AH / 886 M).

BACA JUGA: Setelah Alquran, Inilah 2 Kitab Hadis Shahih yang Jadi Rujukan Muslim

Evolusi Ilmu Hadits

Seiring berjalannya waktu, banyak hadits yang bermunculan karena beberapa alasan. Beberapa dari hadits ini tidak otentik (tidak shahih). Oleh karena itu, sangat penting untuk menyaring yang asli dari yang palsu.

Dapat dikatakan bahwa tugas ini sama pentingnya dengan menghilangkan gulma dari hamparan bunga. Yang pasti, tugas itu tidak semudah itu bagi para tabi’ian dan ulama awal. Mereka harus mengembangkan alat yang dapat digunakan untuk mengatur literatur Hadis yang begitu banyak.

Harus diperhatikan bahwa aturan dan kriteria yang dikembangkan oleh para ahli Hadits yang mengatur studi hadits mereka sangat teliti, tetapi beberapa terminologi mereka bervariasi dari orang ke orang.

Prinsip-prinsip mereka mulai tertulis secara sistematis, namun tersebar di berbagai kitab, misalnya Risalah Asy-Syafi’i, Pengenalan Sahih Muslim, dan Jami` At-Tirmidzi.

Banyak kriteria ulama hadis awal, seperti Al-Bukhari, disimpulkan oleh ulama kemudian dari studi yang cermat tentang wartawan atau isnad (rantai transmisi) yang diterima atau ditolak oleh mereka.

Dengan cara inilah ilmu Hadits (mustalah al-hadits) muncul. Tujuan dari ilmu ini adalah untuk menyaring, mengatur, mengembangkan, dan mensistematisasikan materi sebelumnya.

Para ahli mengajukan teori, memperluas karya biografi dari semua generasi. Mereka membuat klasifikasi perawi dan hadits yang lengkap dan terdefinisi dengan baik, dan menjadikan karya-karya para penyusunnya untuk diperiksa dengan cermat, bahkan tidak menyisakan Al-Bukhari dan Muslim. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: hadispenulisan hadissejarah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tidak Ada Alasan untuk Tak Rindu Ramadhan

Next Post

Atasi Masalah Penuaan dengan Puasa

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

teka teki Fiqih, Lokasi Turunnya Dajjal., Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

26 November 2022
dinasti muslim di Sisilia

3 Dinasti Muslim yang Pernah Berkuasa di Sisilia

22 September 2022
Sultan Abdul Hamid II

Rangkaian Kehebatan Abdul Hamid II

7 September 2022
air mancur dalam peradaban islam

3 Jejak Air Mancur dalam Peradaban Islam

25 Agustus 2022
Please login to join discussion

Terbaru

keutamaan shalat berjamaah Surat Al-Fatihah Manfaat Shalat Tepat Waktu Waktu Bersiwak, penawar duka, Kriteria Makmum di Belakang Imam Shalat Jamaah, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Hukum Menguap Ketika Shalat, Agar Ibadah Diterima, Syarat Takbiratul Ihram dalam Shalat, Hukum Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat, Tata Cara Shalat Idul Adha, wudhu batal, rukun shalat, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Ukuran 1 Rakaat dalam Shalat, Syarat Takbiratul Ihram, Hukum Mengulang Surat yang Sama ketika Shalat, Tingkatan Orang yang Shalat

5 Tingkatan Orang yang Shalat

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Al-Waabil ash-Shayyib min al-Kalim at-Thayyib, mengungkap lima macam tingkatan orang yang shalat.

Richard Jomshof

Respon Sikap Tegas Turki atas Aksi Paludan, Politisi Swedia Richard Jomshof Suruh Bakar 100 Alquran

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, aksi bakar Alquran oleh Rasmus Paludan pada 21 Januari 2023 di depan kantor Kedutaan Besar Turki, Stockholm,...

Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali, Masyayikh, Imam Syafi'i, Imam Syafi'i, adab pada guru, Imam Syafi'i

Renungan Kematian Imam Syafi’i

Oleh Haura Nurbani
30 Januari 2023
0

Betapa banyak orang-orang yang sakit dapat hidup hingga waktu yang panjang

fakta tentang peradaban islam di andalusia gaya busana Andalusia, pidato Thariq bin Ziyad

10 Fakta Peradaban Islam di Andalusia

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Berikut 10 fakta tentang peradaban Islam di Andalusia

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Mengenal Penyakit ‘Ain, Pencegahan dan Pengobatannya

Oleh Eneng Susanti
28 Januari 2023
0
penyakit ‘ain

Semoga kita terhindar dari penyakit ‘ain dan bukan pula pelakunya.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications