• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 16 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Menyingkap Isyarat Sentuhan Tangan di Dada dalam Tradisi Ulama Sufi

Redaktur Rifki M Firdaus
2 tahun ago
in Opini
Reading Time: 4min read
0
Prabowo Dialog dengan Ustaz Somad

Foto: Viva

Oleh: Ust. Dr. Miftahur Rahman el-Banjary, MA

DI banyak literatur kitab-kitab tasawuf, seperti di dalam kitab “Ad-Durah al-Kheridah Syarh el-Yaqout el-Faridah” oleh Imam Muhammad bin Fatha bin Abdul Wahid as-Susy at-Tathyifie dan kitab “El-Jawahir el-Ghawaly fi Zikr el-Asanid el-‘Awaly” oleh syekh al-Bariedy ada banyak penjelasan tentang talqin zikir.

Di antara salah satu riwayat atsar dimana Rasulullah shallallahu alaihi wassalam pernah mengajarkan talqin zikir dengan cara menyentuhkan tangan beliau yang mulia di dada Sayyidina Ali bin Abi Thalib sembari dia diminta memejamkan mata dan menyimak kalimah tersebut. Demikian riwayatnya:

سأل علي رضي الله عنه النبي الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
فقال يا رسول الله: دلني على أقرب الطرق إلى الله تعالى وأسهلها على عباده وأفضلها عند الله تعالى. فقال يا علي عليك بمداومة ذكر الله تعالى في الخلوة.

فقال علي كيف أذكر يا رسول الله قال عليه الصلاة والسلام غمض عينيك واسمع مني ثلاث مرات ثم قل أنت ثلاث مرات وأنا أسمع. فقال النبي رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لا إله إلا الله ثلاث مرات مغمضا عينيه رافعا صوته وعلي يسمع ثم قال علي لاإله إلا الله ثلاث مرات مغمضا عينيه رافعا صوته والنبي رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يسمع …

Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulillah, tunjukkan padaku satu jalan yang dapat mendekatkan diriku pada Allah dengan cara ibadah yang mudah dilakukan serta paling afdhal di sisi Allah.”

BACA JUGA: UAS pada Prabowo: Ulama Lima Kali Mimpi Bertemu Bapak, Sinyal dari Allah

Rasulullah bersabda: “Wahai Ali hendaknya engkau mendawamkan zikir kepada Allah dalam kesendirian.”

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, “Bagaimana caranya duhai Rasulullah saya berzikir?”

Rasulullah menjawab,” Pejamkan matamu, simak aku tiga kali, lalu ucapkan hal serupa sebanyak tiga kali dan aku mendengarkannya.”

Nabi menyentuhkan tangan beliau ke dada Sayyidina Ali, lalu mengucapkan: لا إله إلا الله، لا إله إلا الله، لا إله إلا الله “Laailaha ilallah. Laailaha ilallah. Laailaha ilalllah.”

Sayyidina Ali mendengarkan, kemudian mengikuti ucapan lafadz zikir yang sama sebagaimana halnya yang ditalqinkan oleh Rasulullah sebanyak 3 kali.

Demikian kaifiyat zikir yang diajarkan oleh Rasulullah yang kemudian diajarkan oleh sayyidina Ali pada Hasan dan Husien, dilanjutkan dari generasi ke generasi yang kemudian ditradisikan dalam dunia sufi oleh Imam Hasan al-Bashri.

Nah pertanyaannya, “Mengapa menyentuhkan tangan di dada dalam metode talqin zikir?”

Loading...

Dalam dunia thariqah, dikenal beberapa metode talqin zikir sebagaimana isyarat-isyarat yang pernah dipraktekkan oleh Rasulullah, diantaranya:

  1. Menyentuhkan tangan seorang mursyid ke dada muridnya sembari ditalqinkan zikir dikenal dengan istilah “Mulamasah” (ملامسة). Hal ini biasa dilakukan antara sesama lelaki.
  2. Berjabat tangan biasa antara Mursyid dan muridnya dikenal dengan istilah “Mushafahah” (مصافحة). Rasulullah berbaiat dengan para wanita Madinah dalam perjanjian Aqabah melalui perantara air. Nabi saw. pernah memasukkan tangannya ke wadah berisi air, lalu para sahabat wanita bersama-sama memasukkan tangannya ke air sembari berbaiat setia.
  3. Berjabat tangan dengan saling memasukkan jari jemari tangan antara Mursyid dan muridnya dikenal dengan istilah “Mu’anaqah” (معانقة).
  4. Berjabat tangan dengan cara saling bertumpu satu sama lain dikenal dengan istilah “Mubaya’ah” (مبايعة). Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah di bawah pohon pada peristiwa perjanjian Aqabah I dan Aqabah II.

Semua metode berbai’ah ala sufi ini terdapat banyak sekali dalil-dalilnya di dalam al-Qur’an maupun hadits. Diantaranya dalilnya terdapat dalam surah al-Fath ayat 10, al-Fath ayat 18 dan al-Mumthahinah ayat 18 serta banyak sekali riwayat hadits-hadits bai’at yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini.

Jadi, hampir semua thariqah-thariqah sufiyyah melakukan metode-metode baiat semacam itu dalam tradisi talqin zikir agar mendapat hubungan pertalian syafaat serta bimbingan spritual rouhiyyah dari para Mursyid agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.

Di dalam tradisi “Bait Zikr” dengan metode yang pertama “al-Mulamasah” banyak dipraktekkan di dalam Thariqah Naqsabandiyyah. Sedangkan metode kedua “al-Mushafahah” dan “al-Mu’anaqah” biasa dipraktikkan dalam Thariqah Samaniyyah.

Dan terakhir metode “al-Mubaya’ah” biasa dipraktekkan dalam tradisi thariqah “An-Naqsabandiyyah Al-Qadiriyyah”. Kebetulan alhamdulillah, al-faqir saya sendiri pernah dibait pada thariqah-thariqah tersebut.

Sebab dada adalah simbol hati yang dapat menampung hakikat rahasia zikir serta hati adalah pandangan utama bagi Allah. Bukankah di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Sesungguhnya Allah tidak lah memandang wajah rupa kalian, melainkan Allah menatap pada hati-hati kalian.”

Oleh karena itulah, pesan Tuan Guru Abdul Shomad yang juga merupakan seorang Mursyid thariqah Naqsabandiyyah Qadiriyyah menasihati Bapak Prabowo agar jangan sampai menjadikan hati menjadi kosong berzikir mengingat Allah. Beliau mengajarkan cara berzikir, kemudian membaitnya dengan cara menyentuhkan tangan beliau di dada mantan Jenderal itu.

Nasihat yang disampaikan oleh Tuan Guru Abdul Shomad bukan sekadar nasihat biasa, melainkan apa yang kita saksikan di siaran live Tv One eksklusif kemarin sore, saya melihatnya dalam persepsi seorang ustadz sebagai sebuah prosesi “Bait Zikir” serta deklarasi tradisi para ulama sufi menyambungkan silsilah sanad zikir bersambung hingga Rasulullah Saw.

Sentuhan tangan tersebut merupakan sebuah “Deklarasi Spiritual” serta doa restu seorang Mursyid terhadap muridnya ketika akan mengemban amanah besar.

BACA JUGA: Cerita UAS Bertemu Ulama yang Mata Batinnya Bersih, Bisikkan Nama Prabowo

Meski sebelumnya, Bapak SBY dan Pak Yusuf Kalla pernah “dibait” langsung disentuh dadanya oleh Syekh Hisyam Kabbani. Dan juga demikian bang Sandiaga Uno. Namun, sayangnya tidak bisa kita saksikan secara live seperti Pak Prabowo kemarin.

Hal tersebut sebuah simbol “Semiotic of Sufisme” yang tidak akan bisa dipahami, terkecuali oleh mereka yang paham tentang tradisi para ulama mursyid sufi biasanya dalam mentarbiyah murid-muridnya melalui simbol-simbol zikir.

Saya merasa bersyukur, sekaligus terharu, sebab dalam sejarah kepemimpinan Indonesia, baru kali ini prosesi “Bait Zikr” terhadap calon pemimpin bangsa bisa disaksikan secara live. []

 

Tags: sufi
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Plus Minus Melaksanakan Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19 bagi Jemaah

Plus Minus Melaksanakan Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19 bagi Jemaah

7 Januari 2021
Lebih Baik Mana, Anak Lelaki atau Perempuan?

Kunci Keluarga Sakinah

2 Januari 2021
3 Adab Muslimah dalam Menuntut Ilmu

Harus Diingat, Inilah 6 Adab Menuntut Ilmu

30 Desember 2020
Mana Dulu, Antara Adab dan fiqih?

Mana Dulu, Antara Adab dan fiqih?

10 Desember 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
pola kerja

Hati-hati, Jangan Bekerja dengan 3 Pola Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Di Zaman Banyak Fitnah, Jangan Gampang Tertipu dengan Penampilan Orang
Dunia Ghaib

Transit di Alam Kubur 

Redaktur Sodikin
11 menit ago
Siap Jawab Pertanyaan di Alam Kubur?
Tahukah Anda

Kematian Ulama Jadi Kesedihan Umat, Inilah Alasannya

Redaktur Eneng Susanti
51 menit ago
Guru
Ibrah

Abu Hanifah Kecil Mengalahkan Ulama

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago
Kerja Sama dengan KJB, IslamposAid Serahkan Nasi Kotak Jumat di Purwakarta, Jawa Barat
IslamposAid

Kerja Sama dengan KJB, IslamposAid Serahkan Nasi Kotak Jumat di Purwakarta, Jawa Barat

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add