BAGAIMANA mungkin lalapan yang kita anggap “kampungan” dan hanya sekedar pelengkap ketika makan dapat menyambung nyawa? Namun setidaknya inilah yang menajadi hasil penelitian ahli kesehatan.
Seperti penelitian yang dilakukan Significant Supressive Effect og Gynura Procumbens on Hypertension in Hypertensive Rats oleh Hee Jae Lee dari Departemen of Pharmacology dan Kyung Hee University, Seoul, Korea tentang khasiat daun sambung nyawa meneliti tanaman yang memiliki nama latin Gynura Procumben Back.
Walau mengambil tikus sebagai objek percobaan, selama empata minggu tikus-tikus itu diberi ekstrak daun sambung nyawa (5500mg/kg) menunjukkan hasil yang mengagumkan. Dalam tubuh tikus tersebut tidaak ditemui toksik (racun) dan kadar darah pun berjalan normal.
Dari beberapa penelitian tersebut orang-orang berkeyakinan bahwa lalapan seperti daun sambung nyawa memiliki khasiat yang mantap untuk kesehatan. Kandungan yang dimiliki seperti saponin, flavonoid, dan tannin dalam tanaman iniyang ditengarai memberikan khasiat pada tubuh manusia, semisal meredakan hipertensi, gangguan pencernaaan, penyakit ginjal, dan penawar sakit akibat gigitan atau sengatan.
Eits, mentang judul tulisannya menyambung nyawa maka daun sambung nyawa yang dapat menyambung nyawa, ada lagi tentunya lalapan lain yang dapat menyambung nyawa. Misalnya Kemangi, Mentimun, Selada, Kubis, dan daun singkong. Lalapan seperti itulah yang menjadi dasar bagi beberapa produsen dan pihak terkait untuk meneliti dan mengolah lalapan sebagai obat. Makanya tidak heran apabila olahan berbagai lalapan ini telah berubah menjadi semacam food suplement yang dikemas menjadi tablet dan lain-lain.
Tidak hanya di dunia timur, masyarakat Barat pun berbondong-bondong mencoba memakan berbagai lalapan ini dengan alasan kesehatan. Untuk itu sebagai konsumen kita harus pandai memilah makanan apa yang hendak kita masukan ke dalam tubuh kita. Pilijlah makanan yang sehata dan dibutuhkan oleh tubuh seperti lalpan. Biarpun sepela dan dianggap “kampungan” namun memiliki khasiat yang luar biasa. Menyambung hidup dengan makan sehat pun merupakan keniscayaan, Wallahualam. [nr/islampos/berbagaisumber/alhikmah]