• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 23 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

Menjadi Orangtua yang Bahagia dalam Mendidik Anak

Oleh Laras Setiani
2 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Nutriclub

Foto: Nutriclub

0
BAGIKAN

MELALUI buku The Danish Way of Parenting, Jessica dan Iben menjelaskan tips pengasuhan ala Denmark yang terkenal sebagai Negara paling bahagia di dunia dengan urutan teratas. Ternyata kuncinya adalah mengulangi gaya pengasuhan kepada anak-anaknya.

Gaya pengasuhan Denmark ini ada enam pokok yang disingkat menjadi PARENT, yaitu Play (bermain), Authenticity (autentisitas), Reframing (memaknai ulang), Empathy (empati), No ultimatum (tanpa ultimatum), dan Togetherness (kebersamaan). Metode ini yang telah dilakukan oleh orang-orang Denmark lebih dari 40 tahun.

BACA JUGA: Apa yang Membuatmu Bahagia?

Play. Membiarkan anak-anak bermain bebas sangatlah penting dalam perkembangan anak. Anak-anak dan bermain adalah dua hal yang tidak terpisah. Di Denmark, anak-anak yang berusia dibawah 10 tahun ketika selesai sekolah pukul 2 siang memiliki pilihan untuk pergi ke skolefritidsordning (free time school) sepanjang hari untuk bermain.

ArtikelTerkait

Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah ï·º

5 Aktivitas Janin Menjelang Lahir

4 Tips Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

3 Kesalahan Besar Orangtua Muslim pada Anaknya

Orangtua Denmark menganut konsep proximal development (perkembangan optimal), yaitu anak diberikan ruang dalam jumlah yang tepat untuk belajar dan tumbuh dalam zona dan jumlah bantuan yang tepat. Anak belajar fight-to-flight dalam bermain. Semakin banyak anak bermain maka semakin baik keterampilan sosial dan kemampuan beraptasinya.

Authenticity. Bagi orang Denmark, kenyataan dimulai dengan memahami emosi diri sendiri. Anak-anak diajarkan untuk mengenali dan menerima perasaannya secara jujur dan terbuka, baik yang negatif ataupun positif. Hal ini membantu mereka untuk mengenali batas mereka dan menghormatinya.

Orang tua memvalidasi perasaan anak saat marah dantidak melarang anak untuk sedih. Sehingga memudahkan anak untuk mengatur strategi bagi permasalahannya. Itu membuat anak tidak mengejar sesuatu di luar diri mereka untuk menjadi bahagia karena mereka memiliki kebahagiaan internal.

Reframing. Pemaknaan ulang terhadap sesuatu didapat dengan cara berpikir optimis realistis. Pemaknaan ulang tidak hanya mengubah otak secara kimiawi, tapi juga membantu untuk menginterpretasikan kesakitan, ketakutan, kecemasan, dan sebagainya. Dengan memaknai ulang sesuatu yang negatif, mereka dapat menemukan sisi yang lebih terang untuk modifikasi perilaku.

Empathy. Anak yang terus menerus diberi tahu apa yang seharusnya dirasakan dan dilakukan, tidak akan berkembang seperti anak yang bisa mengenali emosinya dan diperbolehkan menunjukkan emosinya secara penuh. Empati adalah kekuatan besar yang membantu anak-anak untuk bertahan dalam kelompok.

No ultimatum. Inti dari tanpa ultimatum adalah menawarkan jalan keluar pada anak saat mengalami masalah. Saat anak melakukan hal berbahaya dan melakukan kesalahan, orang tua

BACA JUGA: 5 Cara Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan dalam Islam

Denmark tidak langsung berteriak melarang, memarahi dan menghukum secara fisik. Saat anak menolak melakukan sesuatu, orangtua akan bertanya apa pentingnya melakukan itu dan apa risikonya. Sehingga anak akan dengan sukarela melakukannya sebagai kebiasaan nantinya.

Togetherness and Hygge (kenyamanan). Hygge adalah gaya hidup orang Denmark, yaitu kebersamaan mengabiskan waktu santai dengan keluarga dan teman-teman. Dengan ini maka mereka merasa terhubung dengan yang lain sehingga dapat memberikan arti dan tujuan secara personal. Waktu yang berkualitas ini melahirkan kesejahteraan dan kualitas kebahagiaan. []

Tags: Anakbahagiakeluargamendidikmengasuhorangtua
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Durhaka kepada Ibu Dibalas dengan Kelumpuhan

Next Post

Kehancuran Dajjal dan Para Pengikutnya di Akhir Zaman

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Posisi Anak dalam Al-Quran, Cara Melindungi Anak dari Gangguan Setan, Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah

Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah ï·º

23 Maret 2023
aktivitas janin, Tips Berbusana muslimah hamil

5 Aktivitas Janin Menjelang Lahir

1 Maret 2023
Tips Melindungi Anak dari Pelecehan penjelasan ilmiah, Cara mengajarkan anak berhijab

4 Tips Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

23 Februari 2023
Kesalahan Besar Orangtua Muslim

3 Kesalahan Besar Orangtua Muslim pada Anaknya

21 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Al-Mahdi, Kabah

3 Fakta Imam Mahdi

Oleh Amang Dede
23 Maret 2023
0

DI akhir zaman akan muncul Imam Mahdi, seorang laki-laki dari kalangan Ahlul Bait (keluarga atau keturunan Rasulullah ï·º).

kematian, bentuk ruh manusia. luka

Perjalanan Ruh Seorang Muslim setelah Kematian

Oleh Amang Dede
23 Maret 2023
0

Bagaimana perjalanan ruh seorang hamba yang shalih setelah kematiannya?

Posisi Anak dalam Al-Quran, Cara Melindungi Anak dari Gangguan Setan, Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah

Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah ï·º

Oleh Amang Dede
23 Maret 2023
0

Inilah beberapa tips mendidik anak sesuai Sunnah Rasulullah ï·º.

Anis Matta

Anis Matta: Ramadhan adalah Saat yang Tepat untuk Bicarakan Koalisi Rekonsiliasi

Oleh Amang Dede
23 Maret 2023
0

Menurut Anis Matta, pembentukan koalisi politik yang ada sekarang mempertajam pembelahan di tengah masyarakat yang sudah ada sejak dua Pilpres...

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Bolehkah Suami Tidur Bersama Istri di Siang Hari saat Puasa Ramadhan?

Oleh Eneng Susanti
14 April 2020
0
Ilustrasi. Foto: 
The Spruce

Apakah suami boleh tidur bersama istri di siang hari pada bulan Ramadhan?

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications