• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 17 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom Kolom Ayah

Menitipkan Anak, Tidak Seperti Ternak

Oleh Eva F Hasan
5 tahun lalu
in Kolom Ayah
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Foto: Fatmah/islampos

Foto: Fatmah/islampos

544
BAGIKAN

Menitipkan Anak, Tidak Seperti Ternak 1 Anak

DULU ketika masih bujangan, saya mendapatkan rapel BKG (Bantuan Kesejahteraan Guru). Jumlahnya cukup untuk saya belikan domba. Mengapa saya berpikir demikian? Sebab, saya berharap dari domba itu, jika telah diternakkan akan menghasilkan uang yang lebih dari pemberian tersebut. Maka, tanpa berpikir panjang uang pemberian itu saya belikan domba.

Tak ada keahlian khusus dalam menternakkan domba, akhirnya saya titipkan domba tersebut kepada salah seorang orang tua murid. Kebetulan salah satu anak didik saya itu, orang tuanya adalah seorang peternak domba. Saya percayakan sepenuhnya pemeliharaan domba itu. Hingga akhirnya, domba itu tumbuh dengan baik. Dan kini, Allhamdulillah saya bisa menjualnya dan uang itu saya belikan sepeda motor BMW (Bebek Merah Warnanya) bekas.

Sekarang saya sudah menikah dan punya anak usia sekolah. Saya titipkan anak saya ke sekolah (guru) untuk dididik dan diajar. Saya percayakan sepenuhnya pendidikan anak saya di sekolah kepada bu guru.

ArtikelTerkait

Sosok Ayah

Obat Kuat

Masa Lalu Istri Buruk, Bagaimana Menyikapinya?

Jika Suami Bergaul dengan Wanita Non Mahram, Begini Cara Anda Bersikap

Tapi ada satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari penitipan itu, yakni pemantauan. Tentu tidak begitu saja saya titipkan seperti dulu saya menitipkan domba ke tukang ternak. Saya komunikasi proaktif kepada bu guru. Begitupun bu guru proaktif menyampaikan perkembangan anak saya dan apa yang harus saya lakukan di rumah.

Untuk mencapai tujuan pendidikan anak yang diharapkan oleh orang tua maupun sekolah harus ada kerja sama yang baik antara sekolah (guru) dan orang tua di rumah. Orang tua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak ke sekolah. Dan sekolah hanya membantu sebagian kewajiban orang tua dalam pendidikan. Karena dalam Islam kewajiban pendidikan adalah pada orang tua.

Jadi kita harus tahu bahwasanya, “Menitipkan anak tidak seperti menitipkan ternak.” Haduh kasar banget, tapi begitulah realitasnya. []

Tags: Anakayah
Share544SendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sombong, Penghalang Hidayah

Next Post

Jenis-jenis Su’udzan, dari yang Haram hingga yang Wajib

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Foto: Pixabay

Sosok Ayah

15 September 2020
Hukum Menggunakan Obat Penunda Haid

Obat Kuat

15 September 2020
Foto: EyeEm

Masa Lalu Istri Buruk, Bagaimana Menyikapinya?

27 September 2018
amal baik hangus

Jika Suami Bergaul dengan Wanita Non Mahram, Begini Cara Anda Bersikap

18 September 2018
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist