• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 23 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Meniru Metode Dakwah Rasulullah Saw

Redaktur Saad Saefullah
2 tahun ago
in Opini
Reading Time: 3min read
0
2 Lelaki yang Datang pada Nabi

Foto: Dreamstime.com


Oleh : Hamdi, S.Sos*

SEPENINGGAL dua orang figur yang begitu dicintai dan dihormatinya – yang kemudian dikenal dengan tahun duka cita ( ‘aamul huzni ) – Rasulullah SAW mengganggap bahwa kota Mekah sudah tidak lagi sesuai sebagai pusat dakwah Islam.

Untuk mengembangkan syiar Islam, beliau kemudian hijrah ke Thaif. Di sana beliau menjumpai pemuka-pemuka kabilah dan mengajak mereka kepada agama Islam. Namun, ajakan tersebut ditolak dengan kasar. Beliau diusir, disoraki dan dikejar-kejar bahkan juga dilempari batu hingga tubuhnya terluka.

Akhirnya Rasulullah berlindung di bawah pohon anggur di kebun milik Utba dan Syaiba bin Rabi’a.

Mendapat perlakuan yang tidak simpatik dan kasar tersebut, Rasulullah SAW tidak serta merta membalasnya dengan perlakuan yang kasar pula. Bahkan, ketika malaikat penjaga gunung menawarkan kepada beliau untuk membalik gunung Akhsyabin ke atas penduduk Thaif sebagai balasan dari tindakan mereka, beliau menolaknya.

Sebaliknya, beliau memperlakukan tindakan mereka dengan mendoakan kaum tersebut : “Allahummahdi qaumii fainnahum laa ya’lamuun” (Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka (kaum) yang tidak mengetahui).

Dari Anas bin Malik ra. beliau berkata, “Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lalu dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat ketika itu meneriakinya dan berkeinginan untuk mencegahnya, namun Rasulullah SAW dengan penuh bijaksana bersabda, “Jangan kalian putuskan kencingnya!”

Maka tatkala orang tersebut selesai dari kencingnya, Nabi menyuruh agar tempat yang terkena kencing air kencing itu disiram dengan seember air, lalu memanggil orang Badui tadi dan bersabda kepadanya, “Sesungguhnya masjid ini tidak layak untuk membuang kotoran di dalamnya, namun ia dipersiapkan untuk sholat dan membaca Al Qur’an dan dzikrullah.” (HR. Bukhari Muslim).

Dalam riwayat Imam bin Hambal, orang Badui itu berkata : “Ya Allah, sayangilah saya dan Muhammad, dan janganlah engkau sayangi seorangpun.”

Dakwah sejatinya adalah menyeru atau mengajak manusia dari (alam) kegelapan menuju (alam) terang benderang. Mengajak manusia kepada jalan-Nya (dakwah) adalah perbuatan mulia dan luhur. Dakwah juga berarti membimbing dan mengarahkan umat atau mad’u (orang yang diseru, diajak) untuk meningkatkan derajat kemanusiaannya dan bukan sebaliknya, menghinakan serta memperbudak mereka.

Firman-Nya : “Ajaklah (manusia) kepada jalan Rabb mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik,” (QS An Nahl : 125). Di ayat lain Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, dan mengerjakan kebajikan dan berkata : “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS Fush-shilat : 33).

Mengingat kemuliaannya itu, agama kita mengharamkan segala bentuk praktik kotor dengan mengatasnamakan dakwah, misalnya memanipulasi atau menjual ayat-ayat Allah demi keuntungan sesaat, mengeksploitasi potensi umat demi kepentingan pribadi atau melakukan pemaksaan dan tindakan anarkis atas nama agama.

Oleh karenanya, amat sangat salah dan sesat pandangan yang mengatakan bahwa Islam disebarkan dengan pedang dan darah. Ajaran Islam tidaklah identik dengan terorisme dan anarkisme, karena keduanya banyak menimbulkan mudharat bagi masyarakat.

Di tengah hiruk pikuknya berbagai problema sosial yang menimpa masyarakat di semua lapisan, saat ini sangat dibutuhkan kehadiran para da’i yang membawa misi suci untuk menebar rahmat (kasih sayang) dan jalan keselamatan (dunia dan akhirat) sebagaimana misi Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi semesta alam (QS Al Anbiya’ : 107). Rasulullah SAW bersabda : “Rahmatilah (kasihilah) makhluk di bumi, nanti engkau dirahmati (dikasihi) Dzat yang ada di langit.” (HR. Thabrani)

Loading...

Allah Subhanahu wata’ala memberikan tuntunan metode dakwah yang baik dan benar, yaitu bil hikmah, mau’izhah hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan. F

Tutur kata yang lemah lembut, perilaku yang santun dan simpatik serta satu kata dengan perbuatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peran seorang da’i. Figur da’i seperti inilah yang dewasa ini dibutuhkan umat yang insya Allah dapat mengantarkan menuju Islam yang rahmatan lil’aalamiin. Wallahu a’lam bish-shawab. []

Keterangan :
*Penulis adalah pegiat Forum Akselerasi Masyarakat Madani Indonesia (FAMMI). Tinggal di Depok.

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Dampak Covid-19 bagi Kesehatan Mental dan Fisik Calon Jamaah Haji Lansia

Dampak Covid-19 bagi Kesehatan Mental dan Fisik Calon Jamaah Haji Lansia

19 Januari 2021
Ini Dia Ciri-ciri Harta Penuh Berkah

Bagaimana Kebijakan Fiskal pada Masa Rasulullah?

16 Januari 2021
Plus Minus Melaksanakan Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19 bagi Jemaah

Plus Minus Melaksanakan Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19 bagi Jemaah

7 Januari 2021
Lebih Baik Mana, Anak Lelaki atau Perempuan?

Kunci Keluarga Sakinah

2 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Sebelum Mendaki Gunung Berdoalah Sejak dari Rumah; Ini Doa-doanya

Sebelum Mendaki Gunung Berdoalah Sejak dari Rumah; Ini Doa-doanya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Abu Bakar Berharap Jabatan Tak Mengubah Akhlaknya yang Dulu
Kajian

Jangan Bersedih Jika Dakwahmu Belum Diterima…

Redaktur Sodikin
17 menit ago
Membaca Alquran dalam Hati, Bagaimana Ketentuannya?
Tahukah Anda

Apakah Nabi Adam Berbahasa Arab?

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Ikhlas dalam Shalat, Pentingkah? (1)
Kolom

Niat Tempatnya di Hati, Bukan di Lisan

Redaktur Yudi
2 jam ago
Hotel Rp16 ribu di Jepang, Anda Yakin Ingin Coba Menginap disana?
Motivasi

Batu Bata Mimpi

Redaktur Laras Setiani
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add