• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 20 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Menikahkan Anak di Surga

Redaktur TIa
4 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 2 mins read
0
Foto: artfile.ru

Foto: artfile.ru

  • Bagikan Yuk :

SEORANG ibu dan anaknya tertawan untaian syair yang indah tentang bidadari surga. Pengorbanan apa pun sanggup dilakukan asal dapat berjumpa dengan penghuni surga yang elok rupawan itu. Perempuan yang dimaksud adalah Ummu Ibrahim, perempuan Bashrah yang ahli ibadah, serta Ibrahim, anaknya. Ketika musuh menyerang salah satu benteng Islam, banyak orang termotivasi untuk berjihad, tak terkecuali Ummu Ibrahim dan anknya.

Abdul Wahid Ibnu Zaid al-Bashri, seorang pemimpin pasukan Muslim, suatu ketika berorasi di tengah keramaian, mendorong mereka untuk berjihad. Dalam kerumunan itu, tidak ketinggalan Ummu Ibrahim dan anknya. Abdul Wahid dalam pidatonya menggambarkan perempuan surga. “Gadis itu lembut, genit lagi periang, diciptakan dari segala yang wangi baunya. Ia memiliki ciri-ciri khusus dan tutur kata yang manis. “Orang lalai tidak akan meminangku. Yang meminangku hanyalah orang yang gigih,” ujar Abdul Wahid bersyair.

Mendengar syair tersebut, kegaduhan sontak terpecah. Begitu pun Ummu Abdul Wahid. Ia langsung bergegas menghampiri Abdul Wahid, “Wahai Abu Ubaid, tidakkah engkau kenal dengan anakku, Ibrahim? Para pemuka penduduk Bashrah meminangnya untuk putri-putri mereka, tetapi aku menolaknya. Demi Allah, bidadari ini telah membuatku kagum, aku ingin merelakannya menjadi pengantin untuk anakku. Apa kau bisa menikahkannya dengan anakku dengan mahar sepuluh ribu dinar? Ia boleh pergi menyakitimu. Semoga Allah menganugrahinya mati syahid dan bisa memberi syafaat padaku dan ayahnya pada hari Kiamat!” ujar Ummu Ibrahim.

“Jika kau melakukannya, sungguh engkau, anakmu, dan ayah anakmu akan mendapatkan keuntungan yang agung,” jawab Abdul Wahid. Ummu Ibrahim senang bukan kepalang mendengar jawaban itu. Ia pun memanggil putrinya, “Anakku, apakah kau rela menjadikan bidadari ini sebagai istri sehingga mengorbankan nyawamu di jalan-Nya dan tidak akan mengulangi perbuatan dosanya?” “Ya, ibuku. Aku rela dengan segala kerelaan,” jawab Ibrahim. “Ya Allah, aku jadikan Engkau sebagai saksi bahwa aku telah menikahkan putraku ini dengan bidadari tadi, dengan mengorbankan nyawanya di jjalan-Mu dan tidak mengulangi perbuiatan dosanya. Terimalah dariku Wahai Zat Yang Paling Pengasih diantara orang-orang yang mengasihi.”

Ummu Ibrahim lalu bergegas menghampiri Abdul Wahid, memberinya sepuluh ribu dinar,”Abu Ubaid, ini adalah mahar sang bidadari untuk kau gunakan sebagai persiapan. Siapkanlah para tentara di jalan Allah.” Setelah itu, perempuan yang hatinya tengah dilanda kebahagiaan tersebut membeli seekor kuda yang kuat dan senjata yang bagus untuk putranya. Abdul Wahid dan para qari yang ada di kerumunana terpukau melihat apa yang dilakukan Ibrahim. Mereka lantas melantunkan sebuah yat Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka…” (At-Taubah:111).

Apa yang dilakukan ibu dan anak tersebut telah melecut semangat tentara Muslim. Mereka maju berperang. Ibrahim berhasil membunuh banyak musuh. Jumlah musuh yang terlalu banyak berhasil mengepungnya hingga ia syahid terbunuh. Ketika tentara Muslim kembali ke Bashrah , kaum Muslim sepakat untuk tidak menceritakannya kepada Ummu Ibrahim. Namun Ummu Ibrahim bertanya kepada Abdul Wahid, “Wahai Abu Ubaid, apakah hadiah dariku telah diterima agar aku tenang, atau malah ditolak dan aku merasa sedih?” tanya Ummu Ibrahim. “Jangan khawatir. Hadiahmu telah diterima,” sahut Abdul Wahid dengan senyum.

Esoknya Ummu Ibrahim kembali mendatangi Abdul Wahid di masjidnya. “Aku hanya ingin bercerita, bahwa tadi malam aku melihat anakku, Ibrahim, di taman yang indah, di atasnya terdapat kubah hijau. Ia berada di atas ranjang yang terbuat dari permata. Di atas kepalanya terdapat mahkota. Ia mengatakan padaku, “Wahai ibu, berbahagialah, mahar telah diterima dan sang pengantin telah dinikahkan.”

Sumber: Bermalam di Surga/ Dr. Hasan Syam Basya/ Gema Insani

  • Bagikan Yuk :
TIa

TIa

Related Posts

Ilustrasi. Foto: Wikipedia

Ini Dia Fungsi Utama Masjid

20 April 2021
ilustrasi.foto: wikipedia

Gunung Emas Mulai Terlihat, Akhir Zaman Sudah Dekat?

20 April 2021
Foto: Pinterest

Keutamaan Shalat Rawatib

20 April 2021
Foto: WallpapersCraft

Alasan Mengapa Kita Harus Jaga Rahasia Sesama Manusia

19 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Dramabeans

Drama Korea oh Drakor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilustrasi. Foto: Adam/Islampos
Sirah

Sederhana, Seperti Ini Sandal Rasulullah ﷺ

Redaktur Eneng Susanti
10 menit ago
Foto: Freepik
Ramadhan

Jangan Rebahan Terus di Bulan Ramadhan

Redaktur Dini Koswarini
41 menit ago
Foto: Pexels
Ibrah

Ujian Kemiskinan Itu Berat, namun Ujian Kekayaan Jauh Lebih Berat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: Taman zakat
Muslimtech

Permudah Masyarakat Berwakaf dan Transparans dalam Pengelolaan Wakaf, BWI Luncurkan Wakaf Super Apps

Redaktur Sodikin
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend