• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Rabu, 25 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Dari Anda Opini

Mengupas Makna Ketupat Jelang Lebaran

by Eneng Susanti
1 tahun ago
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0
Ilustrasi. Foto: 
123RF

Ilustrasi. Foto: 123RF

Mengupas Makna Ketupat Jelang Lebaran 1
banner

Oleh: Mudji Hartono
(mahasiswa BK ikip siliwangi)

BULAN ramadhan yang diakhiri dengan Hari Raya Idul fitri tak akan terlepas dengan hidangan yang dinamakan Ketupat. Siapa sih yang tidak menyukai jenis kuliner satu ini.

Menurut KBBI, ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan diolah dengan cara direbus. Dihidangkan sebagai pengganti nasi.

Dalam perkembangannya, cara penyajian dan nama lauk dalam menu yang dihidangkan menimbulkan jenis kuliner baru misalnya ketupat sayur ,ketupat tahu, ketupat opor dan sebagainya.

Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15 pada masa Kesultanan Demak dengan Raden Fatah sebagai sultan untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Sebelum masa Islam di Jawa, ketupat sudah ada pada masa agama Hindu dan Budha proses asimilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islam.

BACA JUGA: Ini Dia Asal-usul Ketupat Lebaran

Bentuknya yang persegi, ternyata mempunyai makna, bagi masyarakat Jawa hal ini sebagai perwujudan kiblat papat limo pancer. Ada yang memaknai kiblat papat limo pancer ini sebagai keseimbangan alam: 4 arah mata angin utama, yaitu timur, selatan, barat, dan utara. Akan tetapi semua arah ini bertumpu pada satu pusat (kiblat). Bila salah satunya hilang, keseimbangan alam akan hilang. Begitu pula hendaknya manusia, dalam kehidupannya, ke arah manapun dia pergi, hendaknya jangan pernah melupakan pancer (tujuan): Tuhan Yang Maha Esa.

Makna dari kiblat papat limo pancer ini dapat juga diartikan sebagai 4 macam nafsu manusia dalam tradisi jawa: marah (emosi), aluamah (nafsu lapar), supiah (memiliki sesuatu yang bagus), dan mutmainah (memaksa diri). Keempat nafsu ini adalah empat hal yang kita taklukkan selama berpuasa, jadi dengan memakan ketupat, disimbolkan bahwa kita sudah mampu melawan dan menaklukkan empat macam nafsu tersebut.

Ketupat atau kupat sendiri merupakan singkatan dari frasa dalam bahasa jawa “ngaku lepat” yang artinya mengakui kesalahan. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kupat merupakan singkatan dari “laku papat” atau empat tindakan dalam perayaan lebaran.

BACA JUGA: Ketupat, Simbolisasi Hari Raya Idul Fitri Masyarakat Jawa

Empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebih jelasnya berikut arti masing-masing kata:

  1. Lebaran memiliki makna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Kata ini berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
  2. Luberan memiliki makna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang Lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia
  3. Leburan memiliki makna habis dan melebur. Maksudnya pada momen Lebaran, dosa dan kesalahan kamu akan melebur habis. Karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
  4. Laburan adalah labor atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya adalah agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Sementara itu filosofi yang dimiliki ketupat adalah sebagai berikut:

  1. Anyaman janur yang rumit mencerminkan beragam kesalahan manusia.
  2. Nasi putih yang di dalam ketupat mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah ritual saling memaafkan.
  3. Bentuk ketupat mencerminkan kesempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan setelah sebulan lamanya berpuasa.
  4. Ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “Kupat Santen“, kulo lepat nyuwun ngapunten (Saya salah mohon maaf). []

 

Tags: KetupatMudji Hartono
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Ternyata, Pikiran Bisa Pengaruhi Kesehatan

Next Post

4 Kutamaan Rajin Membaca Surat Al-Mulk

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

berapa jumlah rakaat shalat dhuha Keutamaan Shalat Dhuha waktu shalat dhuha, Hikmah Shalat, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, shalat

Ada Apa dengan Shalat Kita?

12 Mei 2022
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

30 April 2022
Orang yang Beramal, Percaya pada Qada dan Qadar, Penyebab Azab, rezeki

Rezeki, Cukuplah dari Allah Saja

26 April 2022
Foto: Google Image

Bersama Al-Aqsa

19 April 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Foto: times indonesia

Ini Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi Saat Halal bihalal

by Rifki M Firdaus
9:40 am
0

...

Foto: Ralda/Islampos

Keutamaan Memberi Hidangan Buka Puasa bagi Orang yang Berpuasa

by Adam
3:40 pm
0

...

Ilustrasi. Foto: Depositphotos

Sehatkan Jantung dengan Olahraga Ini

by Rizka Kurniasari
6:30 pm
0

...

Bulan Haram

Beri’tikaf-lah Demi Raih Lailatul Qadar

by Saad Saefullah
8:00 am
0

...

Bahaya Lisan

Inilah Cara Menghindari Bau Mulut Saat Puasa

by Saad Saefullah
8:00 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.