• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Mengingat Mati dan Konsekuensinya

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
surat al-baqarah,

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Ading Ibnu Alhari

INGATLAH suatu saat engkau akan sampai kepada kematian. Dunia yang indah ini akan ditinggalkan. Keluarga yang selalu dirindui akan tak akan pernah dijumpai lagi. Dan engkau akan di masukan ke liang lahat. Dan mendatangi suatu alam yang sangat berbeda dengan alam sekarang ini.

Betapa pun berjayanya engkau di dunia, jika kematian telah tiba, sirnalah semua kebanggaan yang selama ini ada dalam genggaman dirimu.

Sebab itu, jangalah berpanjang angan-anga terhadap kehidupan dunia. Sebab akhir dari segalanya di dunia adalah kematian. Jangan remehkan tentang kematian yang akan menjemputmu.

ArtikelTerkait

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

Bukan untuk ditakuti kematian itu, melainkan agar engkau sadar, bahwa ada sesuatu yang sangat jauh berarti dalam kehidupan ini dari pada sekedar mengejar mimpi-mimpi duniawi.

BACA JUGA: Pesan Kematian

Mengingat kematian harus menjadi sebuah cambuk bagimu untuk mengejar mimpi-mimpi ukhrowi. Yaitu mimpi untuk mendapatkan kebaikan di negeri akhirat.

Bagi orang yang beriman kepada negeri akhirat, hendaknya mereka menjadikan perihal kematian ini sebagai suatu peringatan penting.

Bukankah telah berkali-kali diingatkan bahwa akhirat itu ada. Dan bahwa di dalam sana yang ada hanya ada dua tempat. Yaitu surga dan neraka. Mengingat mati sama dengan mengingat akan kehidupan di akhirat kelak itu.

Apakah diri kita akan menjadi penghuni surga ataukah lebih memilih untuk tinggal neraka. Semua tergantung kepada kemauan dan kekuatan. Tidaklah kita akan sampai kepada kemauan yang kuat melainkan salah satunya dengan mengingat mati.

Dan tidaklah kita akan memiliki kekuatan melainkan dengan pertolongan dari Allah. Maksud dan tujuan dari mengingat mati tiada lain ialah agar kita membangkitkan kemauan untuk menempuh jalan menuju surga dan memantapkan doa-doa kita kepada Allah agar Dia senantiasa menolong kitu untuk taat kepadaNya.

Tidaklah manusia akan mendapatkan kebaikan dan keselamatan hidup nanti di akhirat kelak melainkan dengan iman dan amal sholehnya. Tidaklah seseorang akan sampai kepada iman dan amal sholeh melainkan dengan ketaatan kepada Allah.

BACA JUGA: Kematian datang Kapan dan Di mana saja

Dan tidak ada satu hal pun yang akan sanggup mengantarkan seseorang kepada ketaatan kepada Allah melainkan rahmatNya. Maka hendaklah setiap diri mentafakuri tentang penciptaan dirinya dan keberadaannya di muka bumi yang sarat dan penuh dengan rahmat Allah.

Setiap orang pastilah dirahmati Allah kehidupannya dalam arti bahwa dia diberikan karunia, rezeki dan kebaikan dari sisi Allah.

Hanya kemudian, ada manusia yang mengingkarinya, dan ada pula yang memahaminya. Yang mengingkari rahmat dan kebaikan dari Allah, tentu dia akan memilih suatu jalan kehidupan berupan penentangan terhadap perintah Allah untuk beribadah kepadaNya.

Sedangkan mereka yang mengakui dan memahami besarnya rahmat Allah ia akan bersyukur kepadaNya. Orang yang mengakui adanya rahmat Allah kepada dirinya akan segera menyambut seruan Allah untuk beriman.

Sedangkan orang yang tidak mengakui adanya rahmat Allah atas dirinya akan segera menjadi musuh dari dakwahNya. Sebab itu, pertama-tama hal yang harus kita syukuri dalam hidup ini ialah, dijadikannya diri kita sebagai muslim oleh Allah.

Bayangkan kalau kita ditakdirkan Allah lahir di tengah orang tua yang kafir lalu kita menjadi kafir, menjadi orang yang membenci orang-orang yang beriman, tentulah betapa besar kerugian yang akan kita tanggung di akhirat kelak sebab kekafiran itu.

BACA JUGA: Ini 5 Peristiwa yang Terjadi saat Seseorang Menghadapi Kematian

Kebahagiaan tertinggi kita hidup di dunia, sama sekali bukanlah karena kita ditakdirkan hidup kaya, lahir di tengah orang tua yang punya dunia atau jabatan. Sungguh semua itu menjadi kecil artainya bahkan menjadi biang kecekaan hidup, andaikata di dalam hati dan kehidupan orang tua kita tidak ada iman.

Sebab itu, dengan banyak mengingat mati, hendaklah menjadi semacam motivasi bagi kita untuk lebih mengaktualisasikan kehadiran kita di muka bumi ini sebagai muslim. Bangga sebagai muslim. Bukan bangga karena punya gelar baru. Bukan bangga karena naik pangkat atau naik gaji.

Cobalah belajar memahami, ternyata setelah mati, yang kaya, yang miskin, yang terpelajar atau yang awam, sama-sama dimasukan ke liang lahat. Tidak ada perkara yang mereka bahwa dari urusan dunia ini ke dalam kubur.

Satu-satunya yang mereka bawa adalah perbuatan mereka. Perbuatan baik mereka bawa, perbuata buruk juga mereka bawa.

Semakin sering kita mengingat mati, maka sudah seharunya kita semakin mempersedikit perbuatan buruk dan memperbanyak serta meningkatkan kualitas amal perbuat baik. Jangan pernah kita merasa bangga dengan urusan dunia. Tapi banggalah karena dirimu muslim.

Mengingat mati, harus menjadi ciri dan sekaligus kriteria kedudukan kita sebagai muslim. Janganlah mengira, bahwa orang-orang yang banyak dosa, fasik dan kafir kepada Allah, bahwa mereka itu banyak mengingat mati. Tidak.

Mereka sama sekali tidak ingin mengingat mati. Bahkan sebenarnya mereka berharap kematian itu tidak akan menimpa diri mereka. Atau mereka merasa takut dengan kematian yang akan menjemput mereka.

BACA JUGA: Selalu Dekat dengan Allah, Cara Terbaik Hindari Kematian Jiwa 

Sehingga hidup mereka selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Kematian menjadi perkara yang paling mereka takuti dalam hidup. Demikian adanya yang dapat kita sakasikan dalam kehidupan nyata orang-orang kafir dan banyak dosanya.

Demikian pula yang diterangkan Allah dalam al-Quran yang mengetahui rahasia hati manusia. Sebab itu, jangalah meniru kebiasaan dan tingkah laku mereka yang kafir kepada Allah, agar mengingat mati itu tidak menjadikan dirimu takut dalam menghadapinya.

Jangan terpesona oleh gaya hidup orang-orang yang lalai kepada Allah dan kepada kehidupan setelah mati. Mereka memang seringkali membuat kita terpesona oleh penampilan mereka.

Namun bukan berarti bahwa kita harus menjauhi dunia menyerahkan dunia kepada orang-orang kafir yang membuat mereka punya kekuatan untuk membantai umat Islam.

Justru dengan banyak mengingat mati, kita harus menguasai dunia, harus kaya, harus terampil dalam mengelola pertanian, perniagaan, bangunan dan pabrik pakaian serta politik, agar kita bisa menyelamatkan lebih banyak muslim yang fakir dan tertindas di muka bumi.

Serta menjadi syarat kekuatan untuk melawan kezhaliman orang-orang yang fasik dan dengki yang membuat kerusakan di muka bumi.

Mengingat mati, harus menjadikan dirimu menjadi konglomerat dan penguasa dunia. Bukan melempem dan lemah tiada berdaya. Demikian sifat orang-orang Islam di zaman Rasulullah. Hanya mereka tidak jatuh kepada kecintaan pada dunia.

BACA JUGA: Saudaraku, Kematian Tidak Selamanya Buruk

Bagi mereka yang hidup dalam kesusahan, jangalah bersedih hati. Asal hidup tetap dalam ketaatan kepada Allah, maka masih ada harapan untuk hidup bahagia di akhirat kelak.

Jangan terjebak dengan kata-kata, bahwa hidup miskin tak menjamin masuk surga. Itu hanyalah jebakan agar engkau meniru gaya hidup orang kaya, padahal jelas-jelas engkau bukan golongan mereka.

Hendaklah setiap diri menempuh jalannya masing-masing dari kehidupan dunia, dengan tetap taat kepada Allah sebagai standari inti dan mendasar.

Sebagai suatu jaminan dan komitmen untuk mendapatkan pertolongan Allah nanti di hari akhirat kelak. Tidak mengapa miskin dan fakir, yang penting bahwa hidup ini dipersembahkan untuk Allah melalui ketaatan kepadaNya. Toh nilai seseorang itu adalah ketakwaannya. []

Tags: kematianMatimengingat kematianmengingat mati
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

13 Hikmah Dibalik Pahit Getirnya Kehidupan Nabi Yusuf

Next Post

Taubatnya Fudhail bin Iyadh

Yudi

Yudi

Terkait Posts

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

10 Juli 2025
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

10 Juli 2025
Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat, Bersin

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

9 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.