Oleh: Awaliah Rizki Nurfadhilah
Mahasiswi STIT Hidayatullah Batam
Dalam sejarah peradaban Islam, Islam pernah mengalami masa keemaasan gemilang yang belum pernah ada sebelumnya.
Tentu peradaban yang dicapai itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan dalam waktu yang singkat. Namun penuh perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar.
Dan atas dasar kebesaran dan keikhlasan para pejuang mujahid Allah, dan para Abdullah yang berjalan di atas pedoman-Nya. Sehingga peradaban tegak di atas bumi ini.
Pertanyaannya adalah mampukah kita mengakkan peradaban islam kembali?
Sebenarnya kita sudah punya banyak jejak yang bisa di teladani demi menegakkan kembali peradaban islam. Salah satunya dengan unggul di bidang ilmu dan pengetahuan.
Sejarah mencatat pada era dinasti abbasiyah munculnya cendekiawan-cendekiawan muslim terkemuka yang hebat dalam dunia ilmu pengetahuan. Terbukti dengan berdirinya perpustakaan baitul hikmah yang terbesar pada masa kejayaan islam saat itu. Dan itulah bukti kemajuan dan pesatnya ilmu pengetahuan.
Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan salah satu indikasi bangkitnya peradaban islam. Ilmu pengetahuan yang pesat pada masa itu , diperoleh dengan adanya kegemaran membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan yang ada di alam semesta sebagai ciptaan Allah subhaanahu wata’ala. Dan terus menggali kedalaman ayat suci dan Alquran maupun hadits Rasulullah SAW.
Jika membuka lembaran kehidupan para cendekiawan muslim seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Taimiyyah , Imam Nawawi dan sebagainya. Maka akan kita temukan kesungguhan mereka dalam menuntut ilmu, baik dengan membaca buku dan menulis.
Imam Ibnu Aqil pernah berkata, “Saya selalu berusaha untuk menyingkat waktu untuk makan. Sehingga saya lebih senang makan roti keras dicampur dengan air daripada harus makan roti. Karena roti keras dicampur dengan air lebih cepat bila mengunyah roti.”
Dalam ajaran islam pun sangat di perintahkan untuk senantiasa beriqro. Bahkan merupakan wahyu pertama yang turun untuk umat manusia, yaitu QS. Al –alaq: 1-5:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq :1-5).
Membaca merupakan jalan yang mengantar manusia mencapai derajat kemanusiaannya yang sempurna, sebagaimana janji Allah swt:
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu dengan beberapa derajat yang tinggi” (QS. Al Mujaadilah : 11)
Kita juga sering mendengar, “buku ialah gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya”
Dan tahu bahwa begitu banyak manfaat dari membaca. Membaca adalah salah satu penanda terciptanya perdaban.
Oleh karenanya mari meningkatkan kegemaran membaca demi kamajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan bangsa/ agama/negara guna terwujudnya kembali peradaban yang telah lama dinanti. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang siapa lagi? Wallahu a’lam. []