• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Mengapa Zina Itu Disebut Utang?

Redaktur Eppi Permana Sari
4 tahun ago
in Tahukah Anda
Reading Time: 2min read
0
Mengapa Zina Itu Disebut Utang?

SESUNGGUHNYA zina adalah utang, yang sangat mungkin akan menyeret keluarga dan keturunan kita kelak. Apa maksudnya zina adalah utang? Mari kita simak hadits Rasulullah berikut:

Abu Umamah menceritakan, “Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”

Para sahabatpun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu, diam!”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam berkata, “Mendekatlah”. Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk di hadapan beliau.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul” sahut pemuda itu.

“Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”.

“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai”.

“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai”. “Relakah engkau jika bibimu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

Loading...

“Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”

“Relakah engkau jika bibi dari ibumu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya.”

Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina,”(HR. Ahmad).

Dari penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas, kita bisa mengetahui bahwa ketika seorang pria berzina dengan seorang wanita, sama saja pria tersebut tengah menzinahi seorang anak perempuan, seorang adik perempuan, seorang calon istri, bahkan juga seorang calon ibu. Sadarilah bahwa perempuan itu memiliki ayah yang tentu tidak rela anaknya dizinahi, perempuan itu memiliki keluarga yang takkan berkenan dirinya dinodai.

Bayangkan apa rasanya jika kelak engkau memiliki anak perempuan dan anakmu itu dizinahi oleh pemuda yang bermain-main saja dengannya? Bagaimana rasanya? Atau, bayangkan jika engkau menikahi seorang yang kau anggap baik, namun ternyata ia pun pezina seperti dirimu.

Maka berhentilah berzina, kalau tidak ketahuilah bahwa zina itu utang, yang bisa saja mengharuskan keluarga atau keturunanmu untuk membayarnya. Na’udzubillah min dzalik.

Dalam suatu kisah, seseorang datang dan bertanya kepada Imam Syafi’i, “Mengapa hukuman bagi para pezina sedemikian beratnya?”

Maka wajah Imam Syafi’i pun memerah, pipinya merona delima. Lalu beliau berkata, “Karena zina adalah dosa yang bala’ (besar resikonya). Akibatnya akan mengenai keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus dirumahnya dan semut di liang sekitar rumahnya.”

Orang itu kembali bertanya, “Mengapa pelaksanaan hukumannya dengan itu? Sebagaimana Allah berfirman, ” Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama.”

Maka Imam Syafi’i pun terdiam, ia menunduk lalu menangis. Setelah tangisnya berhenti, beliau berkata, “Sebab zina seringkali datang dari cinta dan cinta selalu membuat seseorang menjadi iba. Kemudian setan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintai-Nya.”

Lalu orang itu bertanya kembali, ” Dan mengapa Allah berfirman, “Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka (pezina) disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman? Bukankah hukuman bagi pembunuh, orang murtad dan pencuri, Allah tidak mensyaratkan menjadikannya tontonan?”

Seketika janggut imam Syafi’i basah, ia terguncang. Lalu beliau berkata, “Agar menjadi pelajaran.” Ucapnya sambil terisak.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau tersedu.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau kembali terisak.

Kemudian ia bangkit dari duduknya dan matanya kembali menyala, ia kembali bersemangat dan berkata, “Sebab ketahuilah oleh kalian bahwa sesungguhnya zina adalah utang. Dan sungguh utang tetaplah utang. Salah seorang dalam nasab/keturunan pelakunya pasti harus membayarnya.”

Semoga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk menjauhi zina. []

 

Sumber: Ummi 

Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Related Posts

Lebih Utama Menuntut Ilmu di Malam Hari ataukah Shalat Malam?

Lebih Utama Menuntut Ilmu di Malam Hari ataukah Shalat Malam?

4 Maret 2021
Meski Hanya Meridhai Suatu Kemungkaran, Fatal Akibatnya

Meski Hanya Meridhai Suatu Kemungkaran, Fatal Akibatnya

4 Maret 2021
Bagaimana Kalau Muslim?

Orang-orang yang Mendapatkan Pahala 2 Kali

4 Maret 2021
Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?

Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?

4 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
3 Negara Muslim Ini Masuk 10 Besar Negara Paling Aman di Dunia

3 Negara Muslim Ini Masuk 10 Besar Negara Paling Aman di Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Kenapa Hidup Tak Pernah Lepas dari Masalah?
Khutbah

Khutbah Jumat – Upaya Musuh Menjauhkan Islam dari Kaum Muslimin

Redaktur Sodikin
13 menit ago
3 Citra Perempuan yang Digambarkan dalam Al-Quran
Dunia Wanita

Berhijab, tapi Gak Maksiat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
43 menit ago
Mengapa Kulihat Abu Umair Bersedih?
Ibrah

Alhamdulillah ‘Alaa Kulli Haal

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Mom from Home, Pandemi Mengembalikan Ibu ke Rumah
Parenting

Usia berapa anak laki-laki dikhitan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add