GURU sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka mendidik generasi penerus bangsa dengan sabar, ikhlas, dan penuh tanggung jawab. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa profesi guru di Indonesia sering kali kurang dihargai. Berikut beberapa alasan utama yang melatarbelakanginya.
1. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Salah satu penyebab utama adalah rendahnya kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Banyak guru honorer yang hanya dibayar Rp300.000 hingga Rp1.000.000 per bulan, jumlah yang bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup di era sekarang. Rendahnya gaji ini membuat profesi guru dianggap bukan pekerjaan yang menjanjikan secara ekonomi.
BACA JUGA: 9 Adab terhadap Guru: Cara Menghormati dan Menghargai Ilmu
2. Pandangan Masyarakat yang Salah
Sebagian masyarakat masih memandang guru hanya sebagai “pekerjaan biasa” tanpa memahami tanggung jawab besar yang dipikulnya. Profesi guru kadang dianggap sebagai pekerjaan cadangan bagi mereka yang gagal masuk pekerjaan lain. Pandangan ini menurunkan respek terhadap guru, padahal tugas mereka sangat strategis dalam mencetak generasi berkualitas.
3. Beban Kerja yang Tinggi
Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga dibebani tugas administrasi, laporan, penilaian, dan persiapan materi. Tuntutan administratif ini membuat guru kelelahan dan waktu mereka tersita untuk hal-hal non-pengajaran. Sayangnya, kerja keras mereka jarang dihargai oleh banyak pihak, bahkan terkadang dianggap belum maksimal jika tidak menghasilkan nilai akademik tinggi.
4. Kurangnya Perlindungan Hukum
Sering terjadi kasus guru dipenjara atau dituntut hanya karena mendisiplinkan murid. Hal ini membuat posisi guru lemah di mata hukum dan masyarakat. Tidak adanya perlindungan yang jelas membuat guru takut bertindak tegas, dan pada akhirnya, wibawa mereka pun menurun.
5. Minimnya Penghargaan Negara
Meskipun pemerintah telah meluncurkan program sertifikasi untuk menaikkan gaji guru, implementasi di lapangan masih banyak kendala. Selain itu, penghargaan kepada guru berprestasi masih sangat terbatas. Hal ini membuat guru merasa pekerjaannya tidak diakui sebagai pilar penting dalam pembangunan bangsa.
6. Kurang Dukungan dari Orang Tua Murid
Di era modern, banyak orang tua murid yang terlalu membela anak mereka ketika dimarahi atau didisiplinkan guru. Guru dianggap salah, sementara anak selalu dibenarkan. Sikap ini membuat guru merasa dilecehkan dan tidak dihormati sebagai pendidik.
BACA JUGA: Jangan Ngurusin Dosa Orang Lain, oleh: Prof. KH. Buya Yahya, Lc., M.A., Ph.D.
Padahal, jika profesi guru dihargai, kesejahteraan mereka diperhatikan, dan wibawa mereka dijaga, kualitas pendidikan Indonesia akan meningkat pesat. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing moral dan akhlak generasi masa depan. Menghargai guru berarti menghargai masa depan bangsa.
Semoga artikel ini menjadi renungan bagi kita semua untuk lebih menghormati dan menghargai para guru yang telah berjasa besar dalam hidup kita. []