• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 18 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Mengapa Bacaan Shalat Ada yang Dikeraskan dan Dipelankan? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Islampos

Ilustrasi: Islampos

0
BAGIKAN

TANYA:

Assalamualaikum. Saya mau tanya, apakah ada dalil yang menyatakan bahwa bacaan shalat Zuhur dan Ashar harus dibaca pelan sementara bacaan shalat Subuh, Maghrib dan Isya harus dibaca keras?

JAWAB:

Allah Taala telah memerintahkan kita untuk mengikuti Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan meneladaninya. Beliau berfirman,

ArtikelTerkait

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

سورة الأحزاب: 21

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS. Al-Ahzab: 21.

BACA JUGA: Lakukan Shalat Istikharah Sebelum Meminang

Sedangkan Nabi shallalalhu alaihi wa sallam bersabda,

صلوا كما رأيتموني أصلي

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”

Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengeraskan bacaan shalatnya dalam shalat Fajar (Shubuh) dan pada dua rakaat pertama shalat Maghrib dan Isya dan beliau melirihkan bacaan pada rakaat sisanya.

Adapun dalil yang menunjukkan bacaan dikeraskan adalah:

Riwayat Bukhari (735) dan Muslim (463) dari Jabir bin Muth’im radhiallahu anhu, dia berkata,

سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قرأ في المَغْرِب بِالطّورِ

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca surat Ath-Thur dalam shalat Maghrib.”

Riwayat Bukhari (733) dan Muslim (464) dari Bara radhiallahu anhu, dia berkata,

سمعتُ النبي صلى الله عليه وسلم يقرأ ” والتينِ وَالزيتُون ” في العشاء ، وما سمعت أحداً أحسنَ صوتاً منه

“Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca ‘Wattiini wazzaitun’ (surat At-Tin) dalam shalat Isya dan aku belum pernah mendengar seorang pun yang bersuara lebih bagus darinya.”

Riwayat Bukhari (739) dan Muslim (449) dari hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma tentang hadirnya jin dan mendengarkan Al-Quran dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, di dalamnya terdapat riwayat,

وهو يُصَلَي بأصحابه صلاة الفجر ، فلما سَمعُوا القرآنَ استَمَعُوا لهُ

“Beliau shalat Fajar bersama para shahabatnya. Ketika mereka mendengarkan bacaan Al-Quran, maka mereka menyimaknya.”

Dari beberapa hadits di atas, kita tahu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengeraskan bacaan sehingga terdengar oleh orang yang ada di sekitarnya.

Adapun riwayat yang menunjukkan bacaan pelan dalam shalat Zuhur dan Ashar adalah:

Riwayat Bukhari (713) dari Khabab radhiallahu anhu, seseorang bertanya kepadanya, “Apakah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca dalam shalat Zuhur dan Ashar?” Beliau berkata, “Ya.” Kami tanya, “Bagaimana kalian mengetahuinya?” Beliau berkata, “Dengan gerakan jenggotnya.”
Dengan demikian, jelaslah bahwa bacaan dikeraskan dalam shalat-shalat yang bacaannya dikeraskan dan dibaca pelan pada shalat-shalat yang bacaannya dibaca pelan. Ini merupakan sunah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan kaum muslimin telah sepakat dalam hukum ini.

Bukhari (738) dan Muslim (396) meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,

  فِي كُلِّ صَلاَةٍ يقْرَأُ ، فَمَا أَسْمَعَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْمَعْنَاكُمْ ، وَمَا أَخْفَى عَنَّا أَخْفَيْنَا عَنْكُمْ

“Dalam setiap shalat beliau membaca, apa yang beliau perdengarkan kepada kami (baca keras) maka kami perdengarkan kepada kalian (baca keras juga), apa yang beliau sembunyikan kepada kami (baca pelan) maka kami sembunyikan juga kepada kalian (baca pelan juga).”

BACA JUGA: Shalat di Pinggir Jalan, Foto Ukhti Malaysia Ini Viral

An-Nawawi rahimahullahu berkata,

“Disunahkan mengeraskan bacaan pada dua rakaat shalat Fajar, Maghrib dan Isya serta shalat Jumat. Membaca pelan pada shalat Zuhur dan Ashar dan rakaat ketiga shalat Maghrib  serta rakaat ketiga dan keempat shalat Isya. Semua itu merupakan ijmak kaum muslimin disertai dengan hadits-hadits shahih dan tampak dalam masalah itu.” (Al-Majmu Syarah Muhazab, 3/389)

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Membaca pelan dalam shalat Zuhur dan Ashar, sedangkan dalam dua rakaat pertama shalat Maghrib dan Isya dibaca keras serta pada dua rakaat shalat Shubuh. Dalil dalam masalah ini adalah adalah perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang telah valid diriwatkan oleh kaum kholaf  (generasi belakangan) dari kaum salaf (generasi terdahulu). Jika seseorang mengeraskan bacaan di tempat yang dibaca pelan atau membaca pelan di tempat yang dibaca keras, maka dia telah meninggalkan sunah, adapun shalatnya tetap sah.” (Al-Mughni, 2/270). Wallahu a’lam. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: Bacaan Shalat
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Seorang Oknum Polisi Todongkan Pistol ke Tetangga karena Berisik

Next Post

Ketika UAS Minta Didoakan Seorang Artis Mualaf

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

2 Juli 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Bacaan Shalat

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Inilah 5 Kelompok Huruf Muqatha’ah yang Jadi Pembuka Surat dalam Alquran

Oleh Eneng Susanti
15 Januari 2021
0
Ilustrasi. Foto: Freepik

Sementara itu penggunaan huruf muqatha'ah di awal surat dapat dibagi menjadi lima kelompok

Lihat LebihDetails

Propaganda Berdarah Air Mata – Kisah Palsu Nayirah dan Perang Teluk

Oleh Saad Saefullah
29 Juni 2025
0
Nayirah

Seorang gadis muda berusia 15 tahun, yang hanya memperkenalkan dirinya sebagai Nayirah, berdiri di hadapan para anggota kongres dan menyampaikan...

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.