• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 28 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Menciptakan Perdamaian dengan Musyawarah

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Freepik

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Ade Junaedi

KONFLIK yang berujung pada pertikaian sering kali terjadi. Pelakunya hampir disetiap lapisan masyarakat dan lapisan profesi. Adanya konflik karena adanya ketidakpuasan dalam hal keputusan.

Tidak menutup kemungkinan,terjadinya konflik dikarenakan candaan, kesalahpahaman, atau karena adanya unsur kesengajaan membuat permasalahan dengan cara menghina, menghasut, mengaduh domba bahkan menfitnah.

Pertikaian akan berlangsung lama, bila para pelakunya mempertahankan keegoannya masing-masing. Hati yang keras karena emosi, akan mudah terbakar. Percikan bara emosi mampu menjalar ke hati yang kering keimanannya.

ArtikelTerkait

6 Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

Haru, Ini Alasan Pengantin Wanita yang Viral Minta Mahar Kain Kafan

Kerap Dianggap Bernilai Pahala, Perbuatan Ini Ternyata Termasuk Maksiat

Cara Sujud yang Benar dalam Shalat

BACA JUGA: Enggan Bermusyawarah, Ciri Iman Mulai Lemah

Emosi mampu membawa seseorang menjadi pendendam. Seseorang yang tidak mampu meluapkan emosinya sendiri akan menjelma menjadi seorang provokator.

Ia mempengaruhi orang-orang untuk ikut berpihak padanya. Lalu bersama-sama meluapkan emosinya kepada pihak lawan.

Sebagai seorang provokator, dengan ucapannya yang meluap-luap bagai badai di lautan lepas, mampu menenggelamkan pemikiran yang tak berpendirian.

Orang yang pendendam, bahkan seorang provokator akan menjauhi orang yang memiliki pendirian dalam berpikir maupun bersikap.

Ia akan mencari dan mendekati orang-orang yang tak berpendirian alias labil. Orang yang labil akan mudah dipengaruhi, terlebih lagi dijanjikan sesuatu yang diinginkannya.

Seketika loyalitasnya menjadi tinggi, membantu dan membela sekuat tenaga, meski tidak tahu permasalahan yang sebenarnya. Kelabilan seseorang memudahkan para provokator dalam berkerja.

Agama mengajarkan berbagai adab dalam bermasyarakat. Tujuannya tak lain adalah menciptakan kedamaian antar manusia. Bercanda dibolehkan, tentunya ada batasannya.

Memberikan pernyataan atau mengabarkan sesuatu hal, tentunya haruslah jelas segalanya.  Agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Begitupula terhadap orang-orang yang ketahuan telah melakukan penghinaan, menghasut, mengaduh domba bahkan menfitnah. Agama telah mengajarkan cara penyelesaiannya dengan bijak. Supaya bagi yang tersakit, mampu mengobati rasa sakitnya. Dan bagi yang menyakiti, mendapatkan ilmu untuk tidak mengulanginnya lagi.

Dalam bermusyawarah yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan, bisa menimbulkan masalah baru. Setiap individu berpartisipasi mengeluarkan pendapatnya.

Ketika adanya perbedaan pendapat, dan masing-masing individu mempertahankan pendapatnya, perdebatan tak bisa dihindari. Hati yang lemah, akan mengalah dengan menyimpan rasa ketidakpuasan.

Hati yang bijak, akan mengalah dengan berpikir positif, semata-mata untuk kebaikan bersama. Hati yang keras, akan terus berjuang mempertahankan pendapatnya. Meskipun pendapatnya belum tentu benar dan mengarah untuk kepentingan bersama.

Menentukan salah tidaknya dalam permasalahan, seringkali ditentukan berdasarkan kepentingan. Begitupula dalam hal bermusyawarah. Sehingga wajarlah jika terjadi konfilk.

BACA JUGA: Ayah, Ibu Ajaklah Anakmu Musyawarah!

Orang yang dituakan, bukan berarti berkuasa dalam memutuskan perkara. Orang yang muda pun banyak yang berlaku bijaksana. Setiap keputusan haruslah tak berpihak, tetapi netral. Bagi yang bersalah, katakanlah salah. Begitupula sebaliknya.

Pertikaian tak akan terjadi, jika pihak-pihak yang bersangkutan sama-sama mengedepankan kejujuran. Jikalau merasa berbuat salah, akui kesalahannya dan meminta maaflah.

Kemudian berusaha untuk memperbaiki prilakunya. Bagi yang berlaku benar, janganlah membusungkan dada karena kebenarannya. Bersikaplah saling menghargai, saling menghormati.

Ilmu dalam agama haruslah dijadikan pedoman dalam menyelesaikan setiap permasalahan kehidupan. Ilmu dalam agama menciptakan kedamaian bagi insan yang beriman. Musyawarah yang dilandasi ilmu agama, menghasilkan kebijakan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. []

Tags: DamaidebatkonflikMajelis Permusyawaratan UlamaMusyawarah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mau Mendulang Pahala dan Keutamaan Shalat Jumat, Ini 11 Hal yang Perlu Diperhatikan (2-Habis)

Next Post

Ini Adab-adab Penting dalam Hubungan Suami-Istri

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

6 Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

27 Januari 2023
mahar kain kafan

Haru, Ini Alasan Pengantin Wanita yang Viral Minta Mahar Kain Kafan

26 Januari 2023
perbuatan kebaikan dalam persahabatan

Kerap Dianggap Bernilai Pahala, Perbuatan Ini Ternyata Termasuk Maksiat

26 Januari 2023
Imam Shalat di Akhir Zaman, Keutamaan Shalat Tahajud, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Umur 40 tahun, Waktu Shalat Fajar, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat, Cara Sujud yang Benar, Tempat Dilarang Shalat, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Cara Sujud yang Benar dalam Shalat

Cara Sujud yang Benar dalam Shalat

26 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

suami

Suami, Selingkuh, Pelakor, Talaq dan Stroke

Oleh Saad Saefullah
27 Januari 2023
0

Akhirnya ya udah, janjian ketemu aja. Dia mau curhat tentang suami dia. 

artis nigeria JJC Skillz

Kembali ke Islam, Artis Nigeria JJC Skillz Ungkap Rasa Gembira

Oleh Eneng Susanti
27 Januari 2023
0

Artis penyanyi Nigeria itu mengungkapkan berita itu dalam serangkaian postingan di akun Instagram terverifikasinya.

Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

6 Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

Oleh Dini Koswarini
27 Januari 2023
0

Di antaranya adalah sebagai berikut enam keutamaan dzikir Al-Matsurat.

Achraf Hakimi

Pemain Timnas Maroko, Achraf Hakimi Dianugerahi sebagai Olahragawan Terbaik

Oleh Eneng Susanti
27 Januari 2023
0

Sejumlah bintang timnas Maroko pun mencuri perhatian publik, bukan? Salah satu nama yang melambung di timnas tersebut adalah Achraf Hakimi.

Terpopuler

Waspada, 4 Siswa SD di Jakbar Nyaris Jadi Korban Penculikan Sepulang Sekolah

Oleh Yudi
27 Januari 2023
0
penculikan

Namun sebelum aksi dugaan percobaan penculikan itu berlanjut, salah seorang siswa berteriak hingga ketiga terduga pelaku pun kabur.

Lihat Lebih

Tolak Ide Perpanjangan Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, KAMMI: Apa Urgensinya?

Oleh Yudi
27 Januari 2023
0
KAMMI

Jabatan kades perlu diawasi karena mengelola dana desa yang jumlahnya tidak sedikit dan berisiko dikorupsi.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications