• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Mencela Seorang Muslim Adalah Kefasikan, Memerangi Mereka Adalah Kekafiran

Redaktur Laras Setiani
2 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 2min read
0
Mencela Seorang Muslim Adalah Kefasikan, Memerangi Mereka Adalah Kekafiran

ilustrasi.foto: pxhere

SEMAKIN berkembangnya teknologi, semakin banyak pula hal-hal negatif didalamnya. Salah satu nya semakin banyak orang yang gemar mencaci, memaki, dan menghina satu sama lain di dalam sosial media.

Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri (maksudnya, janganlah kamu mencela orang lain, pen.). Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan ialah (penggilan) yang buruk (fasik) sesudah iman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujuraat: 11)

BACA JUGA: Saudaraku, Jangan Menghina Orang yang Telah Meninggal!

Bahkan perbuatan tersebut  dikategorikan dalam dosa besar. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda,

“Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika seseorang mencela sesama muslim dengan panggilan-panggilan, dia berhak mendapatkan hukuman dari penguasa. Diriwayatkan dari sahabat ‘Ali bin Abi Thalib ra, beliau ditanya tentang ucapan seseorang kepada orang lain, “Wahai orang fasiq!”; “Wahai orang jelek!”; maka beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman ta’zir, namun tidak ada hukuman hadd untuknya.” (HR Al-Baihaqi)

Jangankan mencela sesama muslim, bahkan mencela binatang saja Rasulullah SAW melarangnya. Diriwayatkan dari sahabat Zaid bin Khalid ra, Rasulullah SAW bersabda,

“Janganlah Engkau mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian shalat.” (HR. Abu Dawud)

Dua orang yang saling mencaci, maka dosanya ditanggung pihak yang memulai
Cacian itu seringkali disebabkan karena adanya pertengkaran dan perselisihan. Dalam masalah ini, hendaknya kita senantiasa mengingat bahwa saling mencaci yang terjadi di antara dua orang yang sedang berselisih, dosanya akan ditanggung oleh pihak yang memulai.

BACA JUGA: Umar bin Khattab Terus Mencela Dirinya

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai, selama orang yang dizalimi itu tidak melampaui batas.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Loading...

Dalam hadits di atas, dosa saling mencaci-maki antara dua orang itu akan ditanggung oleh pihak yang memulai. Hal ini dengan syarat bahwa pihak yang dicaci itu tidak melampaui batas, yaitu tidak membalas cacian dengan kuantitas dan kualitas yang lebih jelek. Jika dia membalas dengan cacian yang lebih jelek (baik secara kuantitas atau kualitas), maka dosa melampaui batas itu dia tanggung sendiri, sedangkan sisanya ditanggung oleh pihak yang memulai. []

SUMBER: MUSLIM

Tags: fasikkafirMencacimencelaMenghina
Laras Setiani

Laras Setiani

Related Posts

5 Bukti Nyata Pulau Jawa Itu Indah Banget!

Masuk Surga Tanpa Hisab

25 Februari 2021
9 Tips Ini Bantu Anda Rajin Shalat 5 Waktu

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Dhuha?

25 Februari 2021
shalat jumatnya tunarungu

Sembilan Amalan Sunnah Sebelum Shalat Jumat

24 Februari 2021
Kepakaran Imam Hanbali dalam Ilmu Hadits

Iringilah perbuatan Dosa dengan Amal Kebaikan

24 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Tiga Keajaiban untuk Halimah As-Sa’diyyah setelah Menyusui Nabi

Ketika Raja Romawi Mengurungkan Niat untuk Menyerang Kaum Muslimin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Review Makanan, Perhatikan Adabnya!
Tahukah Anda

Review Makanan, Perhatikan Adabnya!

Redaktur Dini Koswarini
4 menit ago
Dari Masa Goryeo hingga Era Modern, Beginilah Perjalanan Islam di Negeri Gingseng Korea
Dunia Wanita

Bolehkah Perempuan Mengumandangkan Azan atau Iqamat?

Redaktur Eneng Susanti
34 menit ago
Bolehkah Menjual Kredit dengan Menaikkan Harga?
Tsaqofah

Nafkah dalam Islam

Redaktur Yudi
1 jam ago
Jagalah Waktumu, Duhai Kawan!
Motivasi

Waktu adalah Pahala, Jadi Jangan Disia-siakan

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add