• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 3 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Menang Referendum, Erdogan: Ini Keputusan Penting dalam Sejarah Turki

Redaktur Rifki M Firdaus
4 tahun ago
in Dunia
Reading Time: 2min read
0
Islam di Tangan Erdogan

Foto: AP Photo/SPA

ANKARA—Pasca keluarnya hasil referendum Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kemenangan atas hasil jajak pendapat tersebut yang digelar pada Ahad (16/4/2017). Dengan kemenangan itu, sistem pemerintahan negara Turki akan segera berubah.

“Hari ini Turki telah mengambil keputusan bersejarah dan orang-orang telah menyadari betapa penting reformasi negara ini,” ujar Erdogan seperti dilansir BBC, Senin (17/4/2017).

Sesaat setelah penghitungan suara, ribuan pendukung Erdogan terlihat antusias dan bergembira. Mereka seluruhnya memenuhi jalan-jalan di Istanbul untuk merayakan apa yang disebut oleh orang nomor satu negara tersebut sebagai kemenangan.

Kini Turki tidak akan lagi mengadopsi sistem parlementer dalam pemerintahan negara itu, namun berganti menjadi presidensial.

Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan para menteri secara langsung.

Selain itu, jabatan perdana menteri akan dihapus untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki. Namun, nantinya terdapat seorang wakil presiden.

Sistem pemerintahan baru Turki disebut oleh sejumlah kritikus membuat Erdogan memiliki kekuatan lebih besar atas negara yang terletak di antara Asia dan Eropa itu. Dari jumlah penghitungan suara referendum, setidaknya 51,4 persen pemilih menyatakan setuju dengan rencana tersebut dan 48,63 persen menolak.

Meski Komisi Pemilihan Umum Turki belum merilis hasil resmi pemungutan suara referendum, namun dipastikan tak ada yang berubah. Laporan dari kantor berita negara Anadolu mengatakan, saat ini secara keseluruhan ada 99,8 persen suara pemilih atau kurang lebih ada 47,5 juta suara sudah dihitung. Hasil resmi referendum diumumkan dalam 10 hari ke depan.

Erdogan juga tengah mempertimbangkan apakah perlu menggelar referendum untuk menentukan hukuman mati diberlakukan kembali di Turki. Pernyataan itu muncul meski hal ini sepenuhnya mengancam negara itu dari keanggotaan Uni Eropa.

Dengan konstitusi baru Turki, pemilihan presiden dan parlemen berikutnya diselenggarakan pada 3 Novembe 2019. Presiden terpilih akan memiliki masa jabatan lima tahun dan maksimal dua periode.

Erdogan mengatakan, perubahan diperlukan untuk membuat stabilitas Turki. Hal ini khususnya dalam menangani ancaman keamanan negara pascakudeta gagal di negara itu yang terjadi Juli 2016, lalu.

Para pendukung Erdogan menolak konstitusi baru Turki hanya memberikan kekuatan lebih besar terhadapnya. Namun, mereka menjelaskan bahwa sistem pemerintahan baru negara itu hanya seperti yang diterapkan Prancis dan Amerika Serikat (AS), di mana pemerintah dapat bertindak lebih efektif.

Erdogan telah berkuasa di Turki pada 2002 lalu, setahun setelah pembentukan AKP. Selama 11 tahun pria berusia 62 itu menjabat sebagai perdana menteri, hingga pada 2014 terpilih menjadi presiden.

Konstitusi yang diadopsi Turki selama ini sudah berlaku sejak 1982 lalu, di mana dua tahun sebelumnya, tepatnya pada 1980 terjadi kudeta militer. Tujuannya adalah untuk menjamin independensi pengadilan dari organ pemerintahan. []

Tags: erdoganReferendumturki
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi

Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi

3 Maret 2021
Begini Cara Ulama Cape Town Damaikan Kota

Begini Cara Ulama Cape Town Damaikan Kota

3 Maret 2021
Kerap Jadi Target Penyerangan di AS, Komunitas Muslimah Bentuk Kelas Bela Diri

Kerap Jadi Target Penyerangan di AS, Komunitas Muslimah Bentuk Kelas Bela Diri

3 Maret 2021
Inilah Kompetisi Alquran dengan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah

Inilah Kompetisi Alquran dengan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Larangan Mengakhirkan Ibadah yang Satu Ini

Larangan Mengakhirkan Ibadah yang Satu Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

4 Langkah Sebenar-benarnya Taubat
Ibrah

3 Musibah Setiap Hari

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Sabar Itu Ibarat Jamu yang Pahit, tapi…
Ibrah

Resep agar Tawadhu Menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Redaktur Sodikin
2 jam ago
Kunci Bahagia adalah Bersyukur
Uncategorized

Kunci Bahagia adalah Bersyukur

Redaktur Laras Setiani
2 jam ago
Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi
Dunia

Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi

Redaktur Eneng Susanti
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add