SWISS—Badan pengungsi PBB (UNHCR) dilaporkan telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi para pengungsi di Eropa. Pasalnya, para pengungsi saat ini tengah berjuang dengan kondisi musim dingin yang mengancam jiwa mereka di seluruh Eropa.
“Kami sangat khawatir pada situasi sekitar 1.000 orang, termasuk keluarga beserta anak-anak pengungsi yang terus hidup di bawah tenda pemanas dan asrama di pulau Samos,” ungkap juru bicara UNHCR Cecile Pouilly pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (13/1/2017).
“Kami telah berulang kali meminta Yunani agar lebih mempercepat prosedur untuk memungkinkan transfer para pegungsi cepat ke daratan, dimana akomodasi yang lebih baik telah tersedia,” tambah Poully, Muslimnews melaporkan.
Beralih ke pengungsi di Serbia, Pouilly mengatakan: “Kami prihatin pada situasi 1.200 orang yang masih tinggal kamp yang kurang memadai di pusat kota Belgrade, termasuk 300 anak. Kami mendesak pihak berwenang untuk melanjutkan upaya mereka untuk memperluas kapasitas penampungan darurat, dengan pertimbangan khusus untuk kebutuhan khusus anak-anak tanpa pendamping.”
Menanggapi kabar ditemukannya jenazah dua pengungsi asal Irak pada 6 Januari di tenggara Bulgaria setelah mereka menyeberang dari Turki, Pouilly mengatakan: “UNHCR sangat prihatin dengan laporan bahwa beberapa pengungsi dan migran telah meninggal dunia karena mencoba untuk masuk atau bergerak melintasi Eropa di saat cuaca dingin ekstrim.” []
