• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 19 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Membully dan Nahi Munkar, Apa Bedanya?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 tahun ago
in Nasihat
Reading Time: 2min read
0
Setan Memecah-belah Manusia dengan Permusuhan

Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Muhammad Satria Andhika

MENCOBA memberikan sedikit pandangan tentang banyak hal yang terjadi disekitar kita. Dimana kewajiban kita adalah nahi munkar, sesuai kapasitas diri kita, bukan mem-bully.

Apa bedanya membully dan nahi munkar?

1. Tujuan nahi munkar adalah menghilangkan kemungkaran tersebut. Sedangkan membully tujuannya meluapkan hasrat menghina dan merendahkan orang lain.

BACA JUGA: Benahi Hati Aja Dulu, Nanti Jodoh…

2. Cara dalam bernahi munkar. Jika kemunkarannya terbatas, maka dilakukan empat mata tanpa perlu diekspos ke publik. Jika kemunkarannya meluas dan dilakukan terang-terangan, juga tidak diberikan kesempatan untuk mengingatkan secara personal, bisa di depan publik. Namun tetap dengan batasan, yaitu dengan adab yang baik dan sesuaikan dengan kapasitas diri. Jika belum cukup ilmunya, maka diam adalah lebih baik. Sedangkan membully, apapun bisa dilakukan untuk melampiaskan hasrat mem-bully.

3. Nahi munkar fokus mengingatkan atau menasehati sisi kemungkaran pelaku. Sedangkan membully, karena tujuannya memang mencela, maka hal-hal yang tidak ada hubungannya pun akan diangkat, semisal kekurangan fisik, bahasa tubuh, dll.

Nahi munkar itu fardhu kifayah, bahkan fardhu ‘ain pada keadaan tertentu. Sedangkan membully itu termasuk kemungkaran.

Bagi yang bermudah-mudahan berkomentar dengan diksi menghakimi dan mencela, seakan sedang mengukir bumerang untuk kelak dilemparkan kepada dirinya. Bukan hanya dirinya, bumerang itu akan mengenai semua yang ada di barisannya.

Maka saudaraku, jika memang belum berkadar ilmunya, belum layak menyampaikan bantahan dengan adab yang baik, hendaknya kita memakai “baju” yang cocok dengan ukuran tubuh kita.

BACA JUGA: Jangan Pernah Tunda Kebaikan

Saya pikir, tawadhu akan mengangkat pemiliknya tanpa diminta. Dan takabbur akan menghinakan pemiliknya kendatipun ia bersungguh agar tidak terhina.

Masing-masing sudah ada bagian atau ranahnya, tidak semua orang punya tugas menjelaskan penyimpangan. Juga, menjelaskan penyimpangan itu dengan ilmu dan hujjah, bukan dengan memperolok dan mencela pribadinya.

Diingatkan, bahwa penyimpangan terbesar adalah kekufuran. Siapapun saudara kita Muslim, ia tetap memiliki nilai yang besar,maka perlakukanlah ia dengan adil.

Loading...

Bukankah terhadap orang kafir saja kita tetap diperintahkan berlaku adil? Apalagi kepada saudara se-iman. Umat Islam harus memiliki sikap inshof, dan untuk mencapai sikap ini, kita perlu memiliki kebersihan hati dan bersedia memandang secara jernih dan adil. Hadaanallah wa iyyakum ajma’in. []

Tags: munkarnahiNasihat
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Shalat, Mengistirahatkan Diri ala Orang Beriman

Shalat, Mengistirahatkan Diri ala Orang Beriman

17 Januari 2021
Perpecahan adalah Azab

Saudaraku, Apapun yang Diminta para Penghuni Neraka Tidak akan Dikabulkan

3 Januari 2021
15 Tahun Menabung, Juru Parkir Ini Naik Haji

Saudaraku, Belajarlah Menjadi Tukang Parkir

2 Januari 2021
Rumus Matematika Sedekah, Ini Dia

Saudaraku, Rezeki Allah Tidak Terbatas

29 Desember 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Diam Itu Mengandung 7000 Kebaikan

Mengapa Sabar Tak Ada Batasnya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Pernah Jatuh dan Disangka Meninggal saat Shalat, Armand Maulana Ungkap Hikmahnya
Muslimbiz

Pernah Jatuh dan Disangka Meninggal saat Shalat, Armand Maulana Ungkap Hikmahnya

Redaktur Eneng Susanti
5 jam ago
Banyak Jalan untuk Beramal
Islam 4 Beginner

Rutin Melakukan Kebaikan

Redaktur Laras Setiani
5 jam ago
Bolehkah Berdoa dengan Redaksi Hadits Dha’if atau Palsu?
Syi'ar

Keutamaan Mendoakan Saudara Muslim

Redaktur Yudi
7 jam ago
Muslimah juga Bisa Jatuh Cinta
Dunia Wanita

Cantik Itu Ujian, Bisa Dosa kalau Gak Dijaga

Redaktur Laras Setiani
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add