SETELAH seseorang menikah, sesungguhnya ia sudah tidak bisa sepenuhnya menjadi dirinya sendiri, karena ada pasangan yang harus diperhatikan.
BACA JUGA:Â Percaya, Rejeki Setelah Menikah Mudah?
Seorang lelaki sebelum menikah bebas melakukan apapun yang dikehendaki, apalagi ketika tinggal di rumah kos atau kontrakan. Mau pulang jam berapa, mau makan dimana, mau mandi atau tidak, mau gosok gigi atau tidak, semua terserah dirinya.
Ketika sudah menikah, maka ia tidak bisa lagi mempertahankan kebiasaan-kebiasaan semasa lajang, karena sudah ada istri yang harus ia perhatikan dan ia libatkan dalam kehidupan.
Ketika sudah menikah, seorang lelaki harus mematut diri di hadapan istri. Jika tidak mandi, maka akan mengganggu kenyamanan istri dalam berinteraksi dengannya yang tanpa jarak.
Jika tidak mau gosok gigi, tentu akan membuat istri tidak nyaman dalam melayani dirinya. Inilah contoh situasi, bahwa seseorang sudah tidak bisa menjadi dirinya sendiri secara penuh ketika sudah memiliki pasangan.
Seorang suami tidak boleh lagi pulang semau sendiri, karena ada istri dan anak-anak yang memiliki hak atas dirinya. Semua aktivitas dirinya harus disesuaikan dengan pemenuhan hak-hak istri serta anak-anak.
Demikian pula seorang perempuan sebelum menikah, ia memiliki kebebasan untuk melakukan berbagai macam aktivitas yang dikehendakinya, apalagi ketika semasa kuliah ia tinggal di rumah kos atau kontrakan.
Pulang kuliah, mampir perpustakaan, kemudian lanjut ke gelanggang mahasiswa, mampir lagi ke supermarket, kemudian makan di restoran, dan setelah malam baru pulang ke rumah kos. Ia bebas menentukan sendiri, akan tidur jam berapa dan aka bangun jam berapa. Ia bebas menentukan menu makanan apa yang akan dimasak setiap harinya.
Setelah menikah, ia tidak bisa lagi menjadi dirinya sendiri secara penuh. Ada suami yang harus diperhatikan dan dilayani. Untuk bepergian, ia harus mengkonfirmasi kepada suami. Untuk pulang ke rumah, ia tidak bisa lagi semaunya sendiri.
BACA JUGA:Â Tidak Apa-apa Dikatakan Telat Menikah
Jika selama masih lajang dan masih kuliah ia bebas pergi dan pulang semau sendiri, ketika sudah menikah ia tidak lagi memiliki ruang kebebasan tersebut, karena ada suami dan anak yang memiliki hak atasnya.[]