• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 2 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tahukah Anda Akhir Zaman

Mati Disiksa karena Tangisan Orang Hidup? (1)

Oleh Ari Cahya Pujianto
2 tahun lalu
in Akhir Zaman
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Fakta Nabi Zakaria

Foto: Pixabay

83
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

KEMATIAN pasti sudah menjadi proses kehidupan yang akan dilalui. Cepat atau pun lambat semua pasti akan merasakan hal itu. Hanya saja, kita tidak tahu kapan dan di mana, bahkan sedang apa, ketika nyawa kita dicabut dan dikembalikan kepada pemiliknya, yakni Allah SWT. Begitu pula dengan orang-orang terdekat kita.

Kita biasanya akan merasa sedih, jika ditinggal oleh orang yang sangat dicintai dan begitu berarti dalam hidup kita. Ketika ditinggal hanya beberapa hari pun kita merasakan itu, apalagi ketika akan ditinggal selamanya. Rasa sedih tak dapat tertahankan lagi. Tapi, jika kita terlarut dalam kesedihan, ada yang mengatakan bahwa secara tidak kita sadari, kita telah menyumbangkan siksaan kepada orang yang kita cintai, benarkah itu?

Ketika Umar RA ditikam, Suhaib masuk ke rumah Umar sambil menangis dan berseru, “Duh, malangnya saudaraku, duh malangnya sahabatku!” Umar berkata, “Hai Shuhaib, apa kau menangis karena aku, padahal Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh orang mati diazab karena tangisan keluarganya’,” (HR. Bukhari, bab “Jenazah”, subbab “Sabda Nabi SAW: Mayat Diazab Karena Keluarganya Menagisinya.” Lihat Fath al-Bari, III, h. 151. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Muslim. Lihat Jami’ al-Ushul, XI, h. 92).

BACA JUGA: Inilah Salah satu Penyebab Mendapat Siksa Kubur yang secara Tak Sadar sering Dilakukan

ArtikelTerkait

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

Jembatan Shirath

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

Aisyah RA mengingkari bahwa Rasulullah SAW mengatakan hal itu. Dalam shahih al-Bukhari disebutkan bahwa Ibn Abbas menuturkan kepada Aisyah apa yang dikatakan Umar, setelah Umar wafat. Aisyah menyahut, “Semoga Allah memberi rahmat kepada Umar! Demi Allah Rasulullah SAW tidak memberitakan bahwa Allah akan menyiksa seorang mukmin hanya karena keluarganya menangisinya, tetapi Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh Allah akan menambah azab kepada orang kafir karena keluarganya menangisinya.’ Cukuplah bagi kalian al-Qur’an, ‘Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain’.”

Aisyah memberikan lebih dari satu penakwilan terhadap hadis Umar tersebut. Hal ini terdapat dalam kitab-kitab Shahih dan Sunan.

Di sini ada dua permasalahan. Pertama, apakah Nabi SAW benar mengucapkan hadis tersebut? Al-Qurthubi mengatakan, “Pengingkaran Aisyah dan anggapan bahwa perawi itu salah, lupa atau mendengar dari sebagian saja dan tidak mendengar sebagian lainnya, sungguh jauh. Sebab, para sahabat yang meriwayatkan makna hadis ini banyak. Karena itu, tak ada alasan untuk menolaknya bila ada kemungkinan menafsirkannya dengan benar.”

Kedua, bagaimana ia diazab karena keluarga menangisinya padahal itu bukan perbuatannya. Allah berfirman, “Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,” (QS. Fathir: 18).

Para ulama memberikan beberapa jawaban mengenai hal ini. Yang terbaik di antaranya adalah jawaban Bukhari. Beliau berkata, “Maksud ucapan Nabi SAW bahwa orang mati diazab karena ia ditangisi ialah tangisan itu termasuk kebiasaannya, sehingga keluarganya mengikuti. Allah SWT berfirman, ‘Peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka.’ Nabi bersabda, ‘Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.’ Jika bukan kebiasannya, maka seperti kata Aisyah, ‘Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain’.”

Di antara ulama yang berpendapat seperti Bukhari adalah Imam Tirmidzi. Beliau meriwayatkan hadis dari Umar, dengan redaksi, “Orang mati diazab karena keluarganya menangisinya.”

BACA JUGA: Siksa Kubur, Seperti Apa Adanya?

Beliau mengatakan, “Hadis Umar berderakat hadis shahih. Segolongan ulama menilai makruh menangisi ornag mati. Mereka berkata, ‘Orang mati diazab karena keluarganya menangisinya.’ Mereka berpendapat sesuai dengan hadis di atas. Ibn Al-Mubarak berkata, ‘Ku harap jika memang beliau (Umar) melarang semasa hidupnya, hal itu tidak menjadi beban atasnya’.”

Interpretasi ini juga menjadi pendapat Imam Qurthubi. Beliau berkata, “Sebagian atau mayoritas ulama berpendapat bahwa orang mati diazab karena tangisan keluarganya jika tangisan itu berasal dari kebiasaan dan pilihannya. Seorang penyair berkata, ‘Jika aku mati, tangisilah aku bersama keluargaku dan pukullah dadamu karena aku, wahai putri kuil.’ Begitu juga bila ia mewasiatkan hal itu.”

Ratapan, menampar pipi, dan memukul dada adalah kebiasaan Jahiliyah. “Mereka biasanya mewasiatkan keluarganya untuk menangisi dan meratapi mereka, serta mengumumka kematian. Hal itu merupakan kebiasaan mereka yang terkenal dan terdapat dalam bait-bait puisi mereka. Karenanya, si orang mati itu pantas mendapat siksa, disebabkan permintaannya kepada keluarganya semasa hidupnya,” demikian kata Ibn al-Atsir.

Kata-kata Bukhari sebaiknya diperhatikan, “Orang mati diazab karena sebagian tangisan keluarganya.” Jadi, ia tidak diazab oleh setiap tangisan. Tangisan yang air matanya mengalir, tanpa merobek baju dan menampar pipi, tidak mengakibatkan si mati disiksa. Ada banyak nas yang mendukung pernyataan ini.  []

Advertisements

BERSAMBUNG

Sumber: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi

Tags: siksa kuburtangisan
Share83SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sebelum Berhubungan Suami-Istri, Perbaiki Penampilan Anda

Next Post

AS Komentari Kunjungan Hamas ke Erdogan, Ini Respons Turki

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Teman Setia

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

20 Juni 2022
Nama Neraka, Orang yang Paling Mengerikan Siksaannya di Neraka, Jembatan Shirath

Jembatan Shirath

16 Juni 2022
Foto: Pixabay

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

12 Juni 2022
Hakikat Kekayaan, Istidraj, Tanda Datangnya Rezeki, Hikmah Pembagian Warisan, Hikmah Pembagian Warisan, Rekening Ghaib Sepanjang Masa, pekerjaan haram

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

24 April 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist