ANDA tahu siapa pemilik bumi ini? Tiada lain dialah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, tentu kita sadar apa posisi kita di dunia ini? Ya, kita hanyalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh-Nya.
Sebagai seorang makhluk, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk taat dan mematuhi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita lakukan apapun yang diperintahkan oleh-Nya. Dan kita harus berusaha keras menjauhi apapun yang dilarang-Nya. Hanya saja, tak semua makhluk mampu melakukan hal itu. Banyak di antara kita yang masih saja bermaksiat kepada-Nya.
Jika Anda salah seorang yang masih saja bermaksiat pada Allah, cobalah muhasabah diri. Tanyakan pada diri Anda, “Apakah Anda sanggup tinggal selain di bumi Allah?”, “Apakah Anda mampu bersembunyi dari Allah?”, “Apakah Anda mampu menahan malaikat maut, dengan mengatakan bahwa Anda tidak mau mati?”, “Apakah Anda mampu menahan malaikat yang akan membawa Anda ke neraka?” Tentu tidak!
Kita tidak akan mampu melakukan itu semua. Kita hanyalah seorang makhluk. Memang, dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi daripada makhluk-makhluk lain. Tapi, itu bukan berarti kita mampu mengendalikan makhluk lain agar memenuhi keinginan kita. Tetap saja, yang memegang kendali seluruh makhluk di alam semesta ini hanyalah Allah. Tiada lagi yang mampu melakukan itu selain-Nya.
Lantas, jika kita memang tidak mampu melakukan itu semua, mengapa kita masih bermaksiat kepada Allah? Apakah kita tak percaya akan azab-Nya? Apakah kita tak percaya bahwa hari pembalasan itu pasti ada? Tidakkah Anda melihat orang-orang di sekitar Anda yang berbuat maksiat, kemudian Allah menimpakan azab yang amat pedih pada mereka? Tidakkah cukup semua itu dijadikan ibrah dalam hidup Anda? []
Saudaraku, sadarlah bahwa Allah azza wajalla hanya mengampuni dosa-dosa kemaksiatan yg kita lakukan karena kejahilan (krn kebodohan dan ketidaktahuan kita) tentang hal tersebut, jadi krn ketidaksengajaan, ini bisa dilihat di surat At-taubah. Sedang utk dosa-dosa yg dilakukan secara sadar dan disengaja, maka ada syarat-syarat khusus yg harus dipenuhi, terlebih menyangkut dosa-dosa besar agar Allah dapat mengampuninya, yg kita kenal dg taubatan nashuhah. Maka itu berhati-hatilah, krn tidak ada yg menjamin tentang umur kita, maka renungkanlah ketika kematian tiba-tiba datang menjemput kita, kemudian kita sbg orang yg terbiasa berbuat maksiat kpd Allah subhanahu wataa’la dan suka berbuat dholim (aniaya) kpd sesama manusia, dan semua makhluk, maka hidup akhir hidup kita, tentu dalam keadaan Su’ul khotimah (jelek/buruk) pada akhirnya, kalau sudah begitu tentu siksa kubur di alam barzah dan azab neraka di kehidupan akherat sudah siap menunggu, Naudhubillah shumma naudhubillah, saudaraku memang penyesalan itu tdk datang diawal, tapi jangan sampai kita menyesal disaat penyesalan itu sudah tidak ada gunanya lagi, maka dari itu WSASPADALAH dan BERHAT-HATILAH !!!