• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 24 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Maksiat, Paling Dibenci oleh Allah

Redaktur Saad Saefullah
2 tahun ago
in Ibrah
Reading Time: 2min read
0
Syetan Jenis Manusia, Seperti Apa?

Foto: Aldi/Islampos

 

ALLAH SWT sangat membenci orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya. Mengapa? Karena orang yang bermaksiat kepada Allah, berarti ia tidak menghargai adanya Allah SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakannya. Orang yang seperti itu cenderung melakukan sesuatu dengan merasa bahwa dirinya tidak ada yang mengawasi. Padahal jelas, bahwa Allah-lah yang selalu memperhatikan gerak geriknya selama hidup di dunia ini.

Jika kita analogikan, tentang sebab Allah membenci orang yang maksiat yaitu, jika kita adalah seorang pemimpin, tentu kita ingin dihargai dan mengeluarkan aturan yang harus ditaati oleh bawahan kita. Jikalau ada salah satu atau beberapa karyawan yang tidak megikuti aturan yang Anda buat, atau bahkan tidak mengindahkan aturan tersebut, tentu Anda akan marah besar. Hingga, akhirnya Anda akan mengambil keputusan untuk mengeluarkan orang-orang tersebut agar tidak lagi bekerja dengan Anda.

BACA JUGA: Hati-Hati dengan Kebiasaan Bermaksiat

Begitu pun dengan Allah. Allah sangat tidak suka pada orang yang melakukan maksiat kepada-Nya. Bahkan, keimanan dari orang yang melakukan maksiat itu, lama kelamaan akan berkurang. Karena orang yang melakukan maksiat itu menandakan bahwa ia memiliki keimanan yang rendah, sedangkan orang yang tidak bermaksiat kepada Allah, ia sedang berada dalam nikmatnya iman dan Islam.

Hadis riwayat Abu Hurairah RA, ia berkata, Nabi SAW bersabda, “Seorang pezina tidak akan berzina di mana ketika sedang berzina ia dalam keimanan yang prima. Dan seseornag tidak akan meminum khamar di mana ketika sedang minum-minum ia dalam keimanan yang prima. Dan seorang pencuri tidak akan mencuri di mana ketika sedang mencuri ia dalam keimanan yang prima. Dan seorang mulia yang terpandang tidak akan merampas hak orang di mana ketika sedang merampas ia dalam keimanan yang prima,” (Shahih Al-Bukhari hadis no. 2295).

Jelaslah bahwa orang yang melakukan maksiat kepada Allah, dirinya dalam keadaan iman yang lemah. Sehingga, ia mudah sekali untuk berpaling dari Allah SWT. Naudzubillah.

BACA JUGA: Jika Ingin Bermaksiat, Lakukan 5 Nasihat Ini

Oleh karena itu, kita harus bisa menjaga kondisi keimanan kita. Bagaimana caranya? Orang yang beriman akan selalu merasa bahwa dirinya diawasi. Dan Allah-lah yang mengawasi kita itu. Sehingga, ketika akan melakukan maksiat, hati dan pikiran kita akan berpikir ulang untuk melakukannya, dan kita tidak akan berani untuk melakukan hal itu.

Namun, jika kita tidak bisa menerapkan hal itu, dan kita acuh kepada Sang Khalik yang selalu memperhatikan, maka tentu kita pun akan mudah untuk melakukan maksiat. Dan hal ini merupakan tanda bahwa keimanan kita tidak dalam keadaan prima. Satu hal yang paling ditakutkan adalah ketika Allah membutakan hati kita akibat maksiat yang terus menerus dilakukan. Naudzubillah. []

Tags: maksiat
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Hendaknya Seorang Mukmin Takut dalam 6 Hal Ini

Hendaknya Seorang Mukmin Takut dalam 6 Hal Ini

22 Januari 2021
Akad Mudharabah, Apa Itu?

Menepati Janji; Kunci Datangnya Pertolongan Allah SWT

22 Januari 2021
Sedekah Manakah yang Paling Besar Pahalanya? Ini Kata Nabi

Sedekah untuk Mencegah Bencana

22 Januari 2021
Suami Teringat Cinta Pertama, Bagaimana?

Saudaraku, Belajar Tenang dan Sabar dari Orang Buta dan Tuli

21 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Din Syamsuddin Sebut Peristiwa Penyerangan terhadap Tokoh Agama Diskenariokan

Din Syamsuddin Imbau Tidak Perlu Ada Penolakan terkait Konsep "Islam Nusantara"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

3 Amalan dari Ali bin Abi Thalib untuk Perkuat Daya Ingat
Opini

Lupa adalah Karunia

Redaktur Eneng Susanti
33 menit ago
Tips Atasi Kaki Kram
Kesehatan

Tips Atasi Kaki Kram

Redaktur Yudi
1 jam ago
Ini Dia Ciri-ciri Harta Penuh Berkah
Islam 4 Beginner

Wakaf, Amalan Para Sahabat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Pemuda Bangkitlah, Seperti Pemuda di Zaman Rasulullah
Syi'ar

Kriteria Pemuda Muslim yang Mendapat Naungan Allah SWT

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add