• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 17 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Mahar yang Diminta Ummu Sulaim kepada Abu Thalhah

Redaktur Saad Saefullah
11 bulan ago
in Sirah
Reading Time: 2min read
0

Foto: Pinterest

UMMU Sulaim, nama aslinya Rumaisha binti Milhan telah memeluk Islam, ketika Abu Thalhah, salah seorang yang terpandang dari penduduk Madinah yang masih musyrik melamarnya. Ia adalah seorang janda dari pernikahannya di masa jahiliah dengan Malik bin Nadhar. Sedangkan anaknya, Anas bin Malik RA adalah salah satu sahabat Nabi yang banyak sekali meriwayatkan hadits beliau.

Atas lamaran Abu Thalhah itu, ia berkata, “Wahai Abu Thalhah, Demi Allah tidak ada wanita yang akan menolak lamaran orang yang sepertimu. Tetapi aku seorang wanita muslimah dan engkau seorang yang kafir, karenanya aku tidak dibenarkan menikah denganmu. Jika engkau mau, masuklah kamu ke dalam agama Islam, dan itulah mahar yang kuminta, dan tidak akan meminta mahar yang lainnya lagi!”

Karena memang terlanjur suka, Abu Thalhah menyetujui permintaan Ummu Sulaim untuk memeluk Islam. Mahar telah diberikan oleh Abu Thalhah, yakni keislamannya tersebut, maka Ummu Sulaim berkata kepada anaknya, “Hai Anas, nikahkanlah ibumu ini dengan Abu Thalhah.”

Seorang sahabat bernama Tsabit berkata, “Aku tidak pernah mendengar seorang perempuan yang mahar pernikahannya lebih utama daripada maharnya Ummu Sulaim.”

Dari pernikahannya dengan Abu Thalhah, Ummu Sulaim mempunyai anak yang bernama Abu Umair. Nabi SAW sering bercanda dengan Abu Umair ketika berkunjung ke rumah Abu Thalhah. Suatu ketika Abu Umair menderita sakit yang cukup parah. Pada saat yang sama, Abu Thalhah sedang ada keperluan keluar dalam waktu agak lama, dan ketika itu anaknya meninggal dunia. Karena suaminya tidak ada di rumah, Ummu Sulaim mengurus sendiri jenazah anaknya. Ia memandikan dan mengkafaninya serta membaringkannya di tempat tidur.

Hari itu Abu Thalhah sedang berpuasa sunnah, karena itu Ummu Sulaimpun menyiapkan makanan bagi suaminya untuk berbuka. Ia juga berhias dan memakai wangi-wangian untuk menyambut suaminya. Malam harinya Abu Thalhah pulang, ia berbuka dengan makanan yang disiapkan istrinya. Ia bertanya tentang keadaan anaknya yang sakit, dan Ummu Sulaim menjawab, “Alhamdulillah, dia dalam keadaan yang baik-baik saja. Engkau tidak perlu memikirkan keadaannya lagi.”

Tentu, maksudnya adalah menenangkan suaminya tanpa ia harus mendustainya. Karena sudah meninggal, jelas saja tidak perlu dipikirkan lagi. Tetapi Abu Thalhah menjadi tenang, ia meneruskan makannya. Malam itu ia juga menggauli istrinya, kemudian tertidur.

Ketika bangun pagi harinya, Ummu Sulaim yang sudah bangun terlebih dulu bertanya, “Wahai suamiku, seandainya seseorang diberi suatu amanah, kemudian pemiliknya mengambilnya kembali, haruskan ia mengembalikannya kembali?”

“Tentu,” kata Abu Thalhah, “Dia harus mengembalikannya, ia tidak punya hak untuk menyimpannya!”

Mulailah Ummu Sulaim menjelaskan keadaan anaknya, “Suamiku, Allah telah mengamanatkan Abu Umair kepada kita, namun kini Dia telah memanggilnya kembali kemarin.”

Mendengar penuturan ini Abu Thalhah jadi sedih, bahkan sedikit marah. Ia menyesali kenapa Ummu Sulaim tidak memberitahukannya semalam. Ia menemui Nabi SAW dan mengadukan apa yang dilakukan istrinya. Ternyata Rasulullah SAW memuji kesabaran dan apa yang dilakukan Ummu Sulaim tersebut, beliau juga mendoakan, “Semoga Allah SWT memberkati hubunganmu tadi malam dengan istrimu.”

Doa ini menjadi kenyataan. Dari hubungannya itu Ummu Sulaim melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdullah bin Abu Thalhah. Dan lama berselang setelah Nabi SAW wafat, Abdullah mempunyai sembilan anak yang semuanya hafal Qur’an (al Hafizh)

Walaupun seorang wanita, Ummu Sulaim juga terlibat dalam beberapa pertempuran. Dalam perang Uhud, bersama Ummu Mukminin Aisyah RA, ia mengisi tempat-tempat air dan memberikan pada para mujahid yang memerlukannya. Ia juga merawat mereka yang sakit dan terluka dalam pertempuran itu.

Dalam Perang Hunain, ketika itu ia sedang mengandung anaknya, Abdullah bin Abu Thalhah, tidak menghalanginya untuk ikut berjuang. Ia berdiri di dekat kemah Nabi SAW sambil memegang tombak. Ketika Nabi SAW menanyakan tentang tombaknya, ia berkata, “Jika ada orang kafir yang akan mendekatimu, aku akan melemparkan tombak ini ke perutnya.”[]

Loading...

Referensi: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar

Tags: Abu thalhahummu sulaim
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Kemuliaan yang Diperoleh Abu Ayyub

Kisah Gempa Bumi di Era 2 Umar

17 Januari 2021
Islam Adalah Diin yang Sempurna

Saat Rasulullah Bacakan Surat Fushshilat, Semua Orang Kafir Bersujud

16 Januari 2021
Sepenggal Kata yang Mengkhawatirkan Abu Bakar

Tatkala Sahabat Rasul Bertanya Akan Nasibnya di Akhirat

16 Januari 2021
Nabi yang Asal Mulanya Dinamakan Zulkifli dan Ditemui Setan Menyamar Jadi Musafir

Sedekah Utsman bin Affan untuk Penduduk Madinah

15 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Meski Ada Kasus Setnov, Ridwan Kamil Tetap Optimis dengan Dukungan Golkar

Gubernur Jabar Pecat Guru di Bekasi yang Pukul Murid karena Terlambat ke Sekolah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

rasulullah uzlah
Tahukah Anda

Apa Itu Manna dan Salwa?

Redaktur Sodikin
24 menit ago
Lama Menghilang, Nadia Stefanie ‘Saras 008’ Kini telah Berhijab
Muslimbiz

Lama Menghilang, Nadia Stefanie ‘Saras 008’ Kini telah Berhijab

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Sebelum Diangkat Menjadi Rasul, Apa Keyakinan Nabi Muhammad?
Tsaqofah

Sebelum Diangkat Menjadi Rasul, Apa Keyakinan Nabi Muhammad?

Redaktur Yudi
2 jam ago
Pilih Mana? Cari Rezeki Cara Mudah atau Repot?
Inspirasi

9 Rahasia Rekening Ghaib Sepanjang Masa

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add