• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Islampos

Lulus dari Madrasah Ramadhan

by Ari Cahya Pujianto
2 tahun ago
in Ramadhan
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Target Amalan Harian Ramadhan, Ramadhan bulan syukur, Amalan di Akhir Ramadhan, Hari Raya, Yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan:, Sejarah dan Asal-Usul Bulan Ramadhan

Foto: Freepic

Oleh: Afif Fiyo
[email protected]

ALLAH SWT mengutamakan seorang hamba dari hamba-hambanya untuk menyebarkan risalah-Nya. Allah SWT memilih Jibril dari malaikat-malaikat lainnya untuk dijadikan pengantar wahyu-Nya. Allah SWT memilih Nabi Muhammad SAW dari Nabi dan Rasul yang berbilang jumlahnya sebagai utusan penutup risalah-Nya.

Allah SWT memilih buraq dari makhluk lainnya sebagai tunggangan Nabi-Nya. Allah memilih Jumat dari hari-hari lainnya sebagai hari teragung umat terbaik-Nya. Begitulah, Allah SWT memilih dan mengutamakan satu diantara makhluk-makhluknya.

Hal ini menjadi pelajaran bagi hamba yang beriman untuk mengutamakan apa yang Allah SWT utamakan, menyukai apa yang Allah sukai, meridhai apa yang Allah SWT ridhai, sehingga menjadi dorongan untuk mengerahkan konsekuensi dari keutamaan yang telah Allah SWT berikan.

ArtikelTerkait

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Ini Niat Puasa Syawal

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

BACA JUGA: Ramadhan Bulan Alquran

Ramadhan datang mengetuk setiap hati orang yang beriman. Dan kini sudah menyapa kita dengan keberkahan hari-harinya. Bulan yang Allah SWT pilih dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai keutamaan yang ada didalamnya. Ialah bulan puasa (Syahru ash Shiyâm), ialah bulan ampunan (Syahru al Ghufrân), ialah bulan taubat (Syahru at Taubah), ialan bulan kemenangan (Syahru an Nashr), ialah bulan kemerdekaan (Syahru al ‘Itq), dan ialah bulan Al Quran ( Syahr Al Qurân). Ialah yang memanggil kita dengan seruannya, “ Wahai pencari kebaikan, datangilah… wahai penuntut keburukan, urungkanlah.”

Lika-liku kehidupan dunia terkadang menyita pikiran dari totalitas seorang hamba untuk mengabdi kepada Sang Pencipta. Dinamika sosial dalam masyarakat mengakibatkan emosi yang berubah-ubah. Kadang memancing kesenangan yang melenakan, atau membawa kesedihan yang melalaikan.

Lulus dari Madrasah Ramadhan 1
Foto: Pixabay

Merupakan rahmat dan nikmat yang begitu besar, Allah SWT mengaruniakan bulan Ramadhan dengan keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki bulan lainnya untuk menarik perhatian hamba-Nya yang beriman.

Maka tak heran, potret sejarah generasi salaf sangat memuliakan bulan ini. Dan sebaik-baik teladan, Nabi kita Muhammad SAW, telah memberikan kita permisalan istimewa sebagaimana yang diceritakan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Jibril AS menemuinya setiap malam bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Quran.

Maka bulan Ramadhan tak ubahnya adalah sebuah madrasah singkat. Madrasah yang mengingatkan orang-orang mukmin akan kedudukannya sebagai seorang hamba. Madrasah yang menyadarkan umat islam akan tugasnya di muka bumi. Madrasah yang membangunkan umat dari kesilauan dunia yang fana. Hingga, Ramadhan pun mengajari kita…

Ramadhan mengajari kita suatu hal yang sederhana

Suatu hal yang jamak diketahui kaum yang beriman dari anak kecil hingga dewasa. Akan tetapi, walau demikian ia begitu susah untuk dihadirkan dalam hati terkecuali bagi mereka yang mendapat rahmat-Nya. Ialah rasa diri akan pengawasan Allah SWT.

Ya, sungguh Allah SWT maha melihat lagi maha mengetahui. Tak luput dari-Nya sesuatupun di alam raya ini. Inilah salah satu dari buah keimanan hakiki. Inilah salah satu yang diwasiatkan seorang hamba yang shalih, Lukman al Hakim kepada anaknya.

Ramadhan dengan keistimewaannya sebagai bulan puasa, mengingatkan kita akan hal yang sederhana namun terlalaikan ini. Bagaimana kita menahan diri dari makan dan minum walau semua itu tersedia di depan mata kita.

Bagaimana seorang mukmin dituntut menahan diri dari nafsu walau istri telah dihalalkannya. Tak lain, semua itu adalah wujud dari keimanan kita akan pengawasan Allah SWT. Olehnya, terkait keistimewaan ibadah puasa ini Allah SWT dalam hadis qudsi berfirman:

كل عمل ابن آدم له إلا الصيام هو لي وأنا أجزي به يدع طعامه وشهوته من أجلي ، للصائم فرحتان : فرحة عند فطره ، وفرحة عند لقاء ربه ولخلوف فيه أطيب عند الله من ريح المسك الصوم جنة…

“Setiap amalan anak adam adalah miliknya kecuali puasa, ia adalah milik-Ku, dan dengannya Aku akan memberi balasan, ia meninggalkan makanan dan nafsunya karena-Ku. Bagi orang berpuasa dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu Rabbnya. Dan sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah dari harumnya misk. Puasa adalah tameng (penjaga).“ (Muttafaqun alaih)

BACA JUGA: Puasa Ramadhan, Hindari 5 Hal Ini

Ibnu al Qayyim al Jauziyyah dengan indah menggambarkan keistimewaan ibadah puasa ini. “Adapun puasa,” katanya dalam Miftâh Dâr as Sa’âdah, “maka cukuplah bagimu bahwa ia adalah ibadah yang mengekang jiwa dari nafsunya, mengeluarkannya dari keserupaan binatang menuju keserupaan dengan malaikat. Sesungguhnya jiwa itu apabila dikosongkan bersama nafsunya maka akan terlekat padanya alam binatang, sebaliknya jika jiwa dikekang dan dipersempit gerak syetan maka ia menjadi dekat dari Allah SWT dengan cara meninggalkan kebiasaan dan nafsunya atas dasar kecintaan kepada-Nya, mengutamakan keridhaan-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya.”

Lulus dari Madrasah Ramadhan 2
Foto: Pinterest

Kedekatan kedudukan kita di hadapan Allah SWT tentu saja bergantung sejauh mana hati kita merasakan pengawasan-Nya, sejauh mana hati kita mengingat-Nya. Sebagaimana firman Allah:

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al Baqarah – 152)

Dan di bulan Ramadhan kita melihat fenomena yang begitu indah. Begitu indah ketika setiap mukmin bersama-sama berlomba-lomba melakukan kebaikan. Begitu mengesankan ketika setiap muslim bersama-sama berpacu dalam ketaatan terhadap Rabb semesta alam.

Sebuah fenomena yang menyiratkan kesatuan dan keutuhan umat mukmin untuk menjalankan perintah-Nya. Maka kita melihat diantara mereka yang berlomba-lomba memberikan sedekah untuk berbuka puasa atau untuk sahur baik itu di masjid atau di posko-posko yang bertebaran di jalanan. Mereka terilhami dengan sabda sang Penyebar risalah;

عن زيد بن خالد الجُهَنِيِّ – رضي الله عنه – ، عن النبي – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( مَنْ فَطَّرَ صَائِماً ، كَانَ لَهُ مِثْلُ أجْرِهِ ، غَيْرَ أنَّهُ لاَ يُنْقَصُ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ ))

Dari Zaid bin Khalid al Juhani RA, dari Nabi SAW bersabda: “ Barangsiapa yang memberikan buka orang yang berpuasa, maka baginya pahala sebagaimana pahalanya (orang yang berpuasa), sedikitpun tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa.” (HR. At Tirmidzi)

Maka kita juga melihat di antara mereka yang begitu dekat dengan kalamullah. Mereka melantunkannya pagi dan petang. Mereka menghafalkannya. Mereka terinspirasi dengan tuntunan Nabi tercinta SAW, sebagaimana yang diceritakan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Jibril AS menemuinya setiap malam bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Quran.

BACA JUGA: Amalkan Doa Ini di Sepuluh Terakhir Ramadhan

Mereka tergerak dengan firman Rabb semesta alam;

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (Al Baqarah 185)

Maka di bulan ini, kita juga melihat di antara mereka yang dengan sabar menahan rasa lelah dan kantuk untuk menunaikan shalat tarawih atau bahkan di tambah dengan shalat tahajud berjamaah. Hati mereka terbetik dengan sabda Rasul SAW;

عن أبي هريرة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ( من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه(

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Barangsiapa yang bangun melakukan Qiyâmul lail di bulan Ramadhan disertai dengan iman dan penuh harap, niscaya terampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (muttafaqun ‘alaih)

Lulus dari Madrasah Ramadhan 3
Foto: Pexels

Dan di bulan mulia ini kita juga melihat di antara mereka yang rela meninggalkan rumah dengan segala yang ada di dalamnya, untuk pergi ke masjid. Beri’tikaf di sepuluh malam terakhir mencari ridha Allah SWT serta mengharap mendapat keutamaan lailatul qadr.

Bersimpuh di hadapan Rabbnya. Memanjatkan doa-doa kepada-Nya. Bertaubat akan diri yang berlumur dosa. Meminta ampunan kepada Dzat Yang Maha Pengampun. Hati mereka tersentuh dengan firman Allah SWT;
“1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.”

BACA JUGA:  Di Akhir Ramadhan, Coba Lakukan 4 Hal Ini

Jiwa mereka tercelup oleh sabda Nabi SAW;

عن أبي هريرة رضي الله عنه : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال ( من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه)

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bersabda; “Barangsiapa yang bangun Qiyâmul Lail pada malam lailatul qadr dengan keimanan dan penuh harap, niscaya terampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Al Bukhari)

Oleh karena itu, seyogyanya seorang mukmin berharap untuk lulus dari madrasah ini dengan menyandang predikat taqwa. Karena dengan taqwa lah kebaikan dan keburukan menjadi terbedakan. Dengan taqwa segala kesulitan akan mendapat pintu keluar.

Dan dengan taqwa Allah SWT akan menebarkan rizqi-Nya dari arah yang tiada disangka-sangka. Semoga kita dimasukkan oleh Allah SWT melalui ramadhan yang kita lalui ini ke dalam golongan mereka yang bertaqwa. Âamîin. []

Tags: lulusan madrasah ramadhan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Resep Kue Semprit yang Renyah untuk Lebaran

Next Post

Bacaan Niat Zakat Fitrah Lengkap

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

syarat qadha puasa, Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Qadha Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

21 April 2023
Batas Qadha Puasa Ramadhan, Pola Makan Sehat, Keistimewaan Puasa Daud, Rasulullah Makan Sebelum Lapar, Niat Puasa Syawal, Jenis Puasa Sunnah, kolombus

Ini Niat Puasa Syawal

21 April 2023
susu, Barang yang Tak Boleh Ditolak Jika Diberi, ali bin abi thalib

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

21 April 2023
sahabat sejati Tips Hidup Sehat Cara Nabi, Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang Jujur, adab makan, Keutamaan Mencintai Saudara karena Allah, Sunnah Puasa Ramadhan, solusi untuk ikhlas, Kriteria saat memilih teman, Tata Cara Makan Nabi, Pola Makan Sehat, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa, Syarat agar Puasa Diterima Allah, Jawab Azan atau Buka Puasa, Hukum Menelan Sisa Makanan di Mulut, Keutamaan Puasa Ramadhan, Hadist tentang Bulan Syawal

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

20 April 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Keajaiban Sedekah,

Kisah Syaikh Ali Thantawi tentang Sedekah Perasaan

by Amang Dede
10 Juni 2023
0

ANDA pernah sedekah? Atau memberi orang lain? Mungkin sering ya… Apalagi sebagai ummat Islam, banyak Ustadz dalam ceramahnya mengajak kita...

Rezeki bisa datang dari mana saja., Hukum Jual Beli Utang, Cara Lunasi Hutang pada Orang yang Sudah Meninggal, Rezeki

Antara Proses dan Hasil, Ikhtiar dan Rezeki dalam Bingkai Tauhid

by Amang Dede
10 Juni 2023
0

Antara proses dan hasil, kkhtiar dan rezeki dalam bingkai tauhid,  tauhidmu di tingkat mana?

Pelancar Rezeki, jalan rezeki, utang, Kaidah Menagih Utang, Hukum Tukar Uang Receh Menjelang Lebaran,Rahasia Rezeki Lancar, Bertahan Hidup

Bertahan Hidup

by Amang Dede
10 Juni 2023
0

Pabrik kue tetap berjalan, dengan hiruk pikuk orderan... si ibu dalam gelap dan sempitnya hiruk pikuk dikejar penagih hutang. Ia...

Ali bin Abi Thalib

Saat Ali bin Abi Thalib Melamar Fatimah binti Muhammad

by Amang Dede
10 Juni 2023
0

Ali bin Abi Thalib pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.

Terpopuler

No Content Available
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.