• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 17 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Info Umat

Lebih Dekat Mengenal Thibbun Nabawi Bekam dalam Konteks Syari dan Medis

Oleh Mila
5 tahun lalu
in Info Umat
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ustadz Dr Faizal Abdillah Shabib merupakan pendakwah dan praktisi pengobatan Thibbun Nabawi. Foto: Istimewa.

Ustadz Dr Faizal Abdillah Shabib merupakan pendakwah dan praktisi pengobatan Thibbun Nabawi. Foto: Istimewa.

1
BAGIKAN

DENPASAR, BALI—Pengobatan Bekam merupakan pengobatan alternatif yang telah banyak dikenal oleh umat Islam bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam suatu hadist yang diriwayatkan Anas Bin Malik dikatakan bahwa Rasullullah melakukan bekam ketika beliau sedang berihram karena nyeri dikepalanya. 

Masih dalam hadist yang sama diungkapkan bahwa Rasulullah biasa melakukan bekam di akhdain dan kahil dan biasanya beliau berbekam di tanggal 17, 19, 21.

Bekam merupakan pengobatan dengan melakukan penyayatan, penghisapan, dan pengeluaran darah kemudian ditampung dalam gelas dengan tujuan untuk mengeluarkan zat racun yang tidak terekresikan oleh tubuh. Semua hal mengenai praktek pengobatan bekam dibahas tuntas dalam kajian yang dibawakan oleh Ustadz Dr Faizal Abdillah Shabib pada Kajian Islam Ilmiyah yang diselenggarakan pada hari Ahad (7/1) 2018 pukul 09.00 wita di Masjid Al Fitrah Jalan Gunung Mangu V Monang-Maning Denpasar.

Ustadz Dr Faizal Abdillah Shabib merupakan pendakwah dan praktisi pengobatan Thibbun Nabawi. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur RSIA Wihdatul Ummah Makassar. Ustadz Faizal Abdillah Shabib merupakan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Anggkatan 1996.Selain itu, ia juga mendapatkan amanah sebagai Direktur Al Quran Memorization Training, Pembina Dauroh 40 Hari Menghadal AlQuran AMT. Beliau juga alumni Dauroh 40 Hari Al Quran di Negara Sudan Tahun 2013.

ArtikelTerkait

MTQ Nasional akan Digelar di Banjarmasin pada Oktober 2022

Arab Saudi Luncurkan Pameran Virtual di Kabah

Arab Saudi Izinkan kembali Anak-Anak Masuk Masjidil Haram

Ini 5 Rekomendasi Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia

Menurut Dr Faizal, pengobatan bekam sudah dikenal dalam Tradisi yunani Kuno , namun pada saat itu proses bekam banyak menguras darah pasien sehingga darah pasien banyak terbuang. Di Negara China herbalis atau Tabib bernama Gehong dalam bukunya Handbook of Prescripton metodebekam dilakukan dengan tanduk. Lebih ektrimnya di Eropa tindakan bekam menggunakan hewan lintah.

Barulah tahun 300 H di Kota Baghdad , Irak metode bekam mengembangkan metode bekam dengan menggunakan al kayy (besi panas), fashid dan bekam jubb (terbuat dari gelas kaca).

“Di Indonesia metode bekam menggunakan jubb (gelas kaca) dan melumurkan minyak zaitun di tubuh pasien,” jelas Ustadz kelahiran Surabaya, 16 September 1977 ini.

Lanjutnya, bekam merupakan alternatif pengobatan kesehatan selain mengonsumsi obat apabila pasien merasakan sakit pada tubuhnya.

“Bekam merupakan sebaik-baiknya terapi, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qoyyim Attibun Nabawi bahwa bekam dapat membersihkan permukaan tubuh, dan mengeluarkan darah kotor disekitar kulit, terapi bekam sebaikknya dilakukan saat siang hari pada suhu yang panas,” ungkapnya.

Seorang praktisi bekam harus mengetahui titik-titik yang bisa dilakukan terapi. Perlu diingat pengobatan bekam merupakan terapi alternatif dan apabila seorang pasien mengalami sakit juga wajib dikombinasikan dengan pengobatan medis.

“Tidak disarankan melakukan bekam bagi ibu hamil, seseorang yang memiliki riwayat diabetes mellitus, darah tinggi, maupun kanker,” paparnya.

Ustadz Dr Faizal Abdillah Shabib menambahkan saat ini banyak masyarakat muslim yang belajar menjadi terapis bekam hanya saja masih sebagian kecil yang membuka praktik pengobatan bekam karena terkendala sertifikasi, dukungan dari pemerintah, dan biaya pembelian alat bekam.

“Mudah-mudahan kedepan pemerintah bisa memberikan sertifikasi dan pembinaan secara professional untuk para terapis bekam,” tutupnya. []

Kontributor: Herdian Armandhani, SE

Tags: bekamPengobatanThibbun Nawawi
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Dalam Wudhu, Anda Wajib Lakukan Ini

Next Post

Ini Keringanan Shalat bagi Musafir

Mila

Mila

Terkait Posts

MTQ Nasional

MTQ Nasional akan Digelar di Banjarmasin pada Oktober 2022

17 Agustus 2022
kabah

Arab Saudi Luncurkan Pameran Virtual di Kabah

17 Agustus 2022
masjidil haram, pintu masuk Masjidil Haram

Arab Saudi Izinkan kembali Anak-Anak Masuk Masjidil Haram

16 Agustus 2022
Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia

Ini 5 Rekomendasi Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia

7 Agustus 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist