• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 18 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Langit Mana yang akan Menaungiku…

Redaktur Yudi
10 bulan ago
in Kolom
Reading Time: 3min read
0
Rasul dari Jenis Manusia

Ilustrasi: Unsplash

ADA banyak riwayat yang menunjukkan begitu komitmennya Imam asy-Syafi’i (w. 204 H) berpegang teguh pada Sunnah Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berikut di antaranya, yang semuanya saya ambil dari kitab Siyar A’laam an-Nubalaa karya Imam adz-Dzahabi (w. 748 H):

1. ‘Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal berkata, saya mendengar ayah saya berkata, bahwa asy-Syafi’i berkata:

 أنتم أعلم بالأخبار الصحاح منا، فإذا كان خبر صحيح، فأعلمني حتى أذهب إليه، كوفيا كان، أو بصريا، أو شاميا

Artinya: “Anda (Ahmad ibn Hanbal) lebih mengetahui khabar-khabar yang shahih dibanding saya. Jika ada khabar shahih, maka beritahulah saya, sehingga saya bisa mengikutinya, baik ia khabar dari orang Kufah, Bashrah, ataupun Syam.”

BACA JUGA: Rahasia Kuatnya Hafalan Imam Syafi’i

2. Harmalah berkata, asy-Syafi’i berkata:

كل ما قلته فكان من رسول الله صلى الله عليه وسلم خلاف قولي مما صح، فهو أولى، ولا تقلدوني

Artinya: “Setiap yang saya katakan, jika terdapat hadits shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bertentangan dengan pendapatku, maka hadits shahih itu lebih utama (untuk diikuti), dan janganlah kalian bertaqlid kepadaku.”

3. Ar-Rabi’ berkata, saya mendengar asy-Syafi’i berkata:

إذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم فقولوا بها، ودعوا ما قلته

Artinya: “Jika kalian menemukan dalam kitabku ada pendapat yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah sesuai sunnah tersebut, dan tinggalkanlah perkataanku.”

4. Ar-Rabi’ berkata, saya mendengar asy-Syafi’i berkata:

أي سماء تظلني، وأي أرض تقلني إذا رويت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم حديثا فلم أقل به

Loading...

Artinya: “Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan membawaku, jika aku meriwayatkan satu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun aku tidak berhujjah dengannya.”

5. Abu Tsaur berkata, saya mendengar asy-Syafi’i berkata:

كل حديث عن النبي صلى الله عليه وسلم فهو قولي، وإن لم تسمعوه مني

Artinya: “Setiap ada hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itu adalah pendapatku, meskipun kalian tak pernah mendengarnya dariku.”

6. Diriwayatkan juga bahwa asy-Syafi’i berkata:

إذا صح الحديث فهو مذهبي ، وإذا صح الحديث، فاضربوا بقولي الحائط

Artinya: “jika ada satu hadits shahih, maka itu adalah madzhabku. Dan jika ada satu hadits shahih (bertentangan dengan pendapatku), maka lemparkanlah pendapatku ke dinding.”

7. Ar-Rabi’ berkata, saya mendengar asy-Syafi’i berkata, setelah seorang laki-laki berkata kepada beliau, ‘Apakah Anda mengambil hadits ini wahai Abu ‘Abdillah (asy-Syafi’i)?’:

متى رويت عن رسول الله حديثا صحيحا، ولم آخذ به فأشهدكم أن عقلي قد ذهب

Artinya: “Kapanpun aku meriwayatkan sebuah hadits shahih dari Rasulullah, dan aku tidak mengambilnya, maka aku jadikan kalian sebagai saksi bahwa sesungguhnya akalku telah hilang.”

8. al-Humaidi berkata, pada suatu hari asy-Syafi’i meriwayatkan sebuah hadits, kemudian aku bertanya kepada beliau, ‘Apakah Anda mengambilnya?’, kemudian asy-Syafi’i menjawab:

رأيتني خرجت من كنيسة، أو علي زنار حتى إذا سمعت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم حديثا لا أقول به

Artinya: “Apakah engkau melihatku keluar dari gereja, atau aku memakai ikat pinggang (pakaian khas ahli kitab), hingga aku mendengar satu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku tidak mengambilnya?”

BACA JUGA: Lima Rumus Kehidupan dari Imam Syafi’i

*****

Pernyataan Imam asy-Syafi’i rahimahullah di atas menunjukkan komitmen beliau terhadap sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehebat apapun asy-Syafi’i, manusia –termasuk asy-Syafi’i sendiri– tetap harus mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan mengikuti asy-Syafi’i.

Pernyataan di atas juga menunjukkan tawadhu’nya imam asy-Syafi’i. Sebagai seorang yang sangat ‘alim, faqih dan ahli hadits, seandainya beliau mau, tentu beliau bisa mencukupkan diri dengan pendapatnya saja, tanpa perlu mendengarkan pendapat orang lain. Namun, asy-Syafi’i bukan orang yang seperti itu, beliau tetap meminta imam Ahmad dan yang lainnya mengingatkan sekaligus mengoreksi jika pendapat beliau tidak sesuai dengan yang ditunjukkan oleh sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, dengan tegas beliau meminta orang lain untuk meninggalkan pendapat beliau jika bertentangan dengan sunnah.

Bandingkan sifat tawadhu’ ini dengan sifat sebagian anak muda muslim saat ini, yang ilmunya tidak sampai sepersepuluhnya ilmu asy-Syafi’I, namun lagaknya sudah seperti mujtahid mutlak, begitu gampangnya menyalahkan, membid’ahkan bahkan menyesatkan orang lain yang berbeda pendapat dengannya. Dengan mengusung slogan kembali ke al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai manhaj salafush shalih, mereka dengan ‘beringasnya’ menuduh semua pihak yang pendapatnya berbeda dengan kelompok mereka sebagai ahlul bid’ah dan pengikut hawa nafsu. Inikah ketawadhu’an salaful ummah yang mereka ikuti?

Web: Abufurqan.net

Facebook: Muhammad Abduh Negara 

Tags: imam syafi'isifat tawadhutawadhu
Yudi

Yudi

Related Posts

Ciri Orang Sombong, Menolak Kebenaran

Meninggi kepada Orang Sombong Itu Kebaikan

12 Januari 2021
Nasihat Adalah Ketulusan

Nasihat Adalah Ketulusan

11 Januari 2021
Mengapa Ilmu Lebih Baik daripada Harta?

Mengikuti Mayoritas Ulama

6 Januari 2021
Girls, Ini Penyebab Menstruasi yang Tidak Teratur

2 Orang Khadijah

5 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Antisipasi Pasien Covid-19, RSHS Siapkan Sejumlah Strategi Hingga Terapkan 4 Ring Layanan

Seorang Dokter di Bandung Meninggal Dunia karena Corona

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

lantai
Islam 4 Beginner

Ini Beberapa Jenis Gambar dan Patung yang Diperbolehkan dalam Islam

Redaktur Sodikin
27 menit ago
Tekanan Darah Tinggi? Hindari Makanan Ini
Kesehatan

Tekanan Darah Tinggi? Hindari Makanan Ini

Redaktur Dini Koswarini
57 menit ago
Benarkah Hijaber Berpotensi Kekurangan Vitamin D?
Siap Nikah

Usia Bertambah tapi Belum dapat Jodoh juga? Pertimbangkan Tips Ini

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Hukum Sogok atau Suap
Syi'ar

Doa Bebas dari Hutang

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add