Teman yang buruk itu seperti nyamuk dan kita tidak merasakannya kecuali setelah ia menyengat.
Berteman boleh dengan siapa saja, tetapi untuk teman akrab harus pilih-pilih, karena ia akan sangat mempengaruhi. Rasulullah saw bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman (Hr Abu Daud).
Berteman dengan yang baik bukan alasan meninggalkan mereka yang belum baik, namun perkuat dulu iman dan perbanyak ilmu agar engkau tidak terpengaruh tapi justru mempengaruhi.
Baca JugaKarena Menolong Teman, Rezeki pun Aman
Karena aktivis dakwah itu: Berbaur tetapi punya jati diri.
Seorang mukmin itu bagaikan cermin bagi mukmin yang lain, karenanya perlihatkan saja siapa teman teman dekatmu, maka aku akan kenal siapa dirimu.
Berteman dengan penjahat akan dicap sebagai penjahat walau kita bukan penjahat, tetapi berteman dengan si akhlak mulia, maka kita akan ikut menjadi mulia.
Baca Juga: Keluar Rumah, Mengapa Wanita Harus Ditemani Mahramnya?
Kulit kambing ketika berteman dengan beduk, maka ia habis dipukul orang, tetapi ketika ia menjadi sampul Al-Quran maka ia ikut menjadi mulia. Allah SWT berfirman:
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِين
“Teman akrab akan menjadi musuh antara satu dengan lainnya pada hari kiamat kecuali orang-orang yang bertaqwa. ( Azzukhruf 67). []