JAKARTA— Kordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V DIY, Bambang Supriyadi, menanggapi hal terkait larangan bercadar yang dkeluarkan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bambang mendukung penuh kebijakan pendataan mahasiswi bercadar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan menurutnya, kebijakan perlu diterapkan bila itu berguna untuk memperbaiki kondisi akademik mahasiswa.
“Secara akademik saya mendukung penuh kebijakaan pendataan ini. Terutama penerapannya di perguruan tinggi yang belum memiliki absensi kehadiran kuliah bersistem sidik jari atau retina mata,” kata Bambang, pada Kamis (08/03/2018) kemarin.
Ia menjelaskan, Pendataan ini diperlukan guna mengetahui benar atau tidaknya mahasiswi adalah yang terdaftar resmi. Terutama guna memenuhi syarat minimal tingkat kehadiran saat ujian.
Menurut pengalaman Bambang, saat ujian dirinya harus memeriksa mahasiwsi yang bercadar di kamar mandi guna memastikan itu adalah benar-benar yang bersangkutan.
“Kehadiran mahasiswa bercadar ada di semua kampus. Namun tidak mudah mendakwa mereka secara langsung terlibat gerakan radikalisme karena sampai saat ini tidak ada kriteria pastinya. Kecuali yang bersangkutan terlibat langsung,” kata Bambang.
Karena itu, menurutnya kebijakan UIN yang melakukan pendataan dan pembinaan bagi mahasiswi bercadar didukung penuh serta bisa diterapkan di perguruan tinggi yang belum memiliki sistem absensi sidik jari atau retina mata.
Kopertis sendiri menurut Bambang sejak tahun lalu sudah mengundang Kementerian Pertahanan bertemu dengan seluruh Wakil Rektor bidang kemahasiswaan guna membahas usaha-usaha menangkal pemaparan paham radikalisme di kampus. []
SUMBER: VIVA.CO.ID