• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 17 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Kisah Zaera Selamatkan Bayi Berusia Sehari dari Reruntuhan Gempa di Lombok

Redaktur Rifki M Firdaus
2 tahun ago
in Inspirasi
Reading Time: 2min read
0
Kisah Zaera Selamatkan Bayi Berusia Sehari dari Reruntuhan Gempa di Lombok

Zaera Futasari (17) sedang menggendong anaknya di Desa Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur, Ahad (12/08/2018). Hilman/INA

LOMBOK—Guncangan itu membuat lantai terasa bergelombang, dinding menggedor-gedor, dan atap bergeretak keluarkan suara yang mencekam. 

Tak lama berselang, gemuruhnya kian jelas. Suasana tiba-tiba mendadak kacau. Dalam hitungan detik, terdengar banyak barang terbanting, kaca pecah, hingga akhirnya retakan dinding mulai berhancuran.

BACA JUGA: Berusia 300 Tahun, Masjid Bayan di Lombok Tetap Kokoh Meski Diguncang Gempa

“Aku segera meraih anakku, memeluknya dengan erat, dan membiarkan punggungku terhantam reruntuhan demi melindungi bayi yang baru kulahirkan sehari lalu.”

Begitulah cerita Zaera Futasari (17), warga dusun Jorong, Desa Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur. Satu hari usai melahirkan, Zaera kembali bertarung nyawa menyelamatkan bayinya.

Pagi itu, semua penghuni rumah berhamburan keluar mencari pertolongan. Sedangkan Zaera dan bayinya masih terperangkap dalam kamar.

Orang-orang, kata Zaera, keluar rumah mencari pertolongan. Semuanya khawatir dengan keselamatan bayinya.

“Namun kejadiannya begitu cepat, jadi saya sendiri yang harus menolongnya,” kisah ibu muda ini kepada INA News, Ahad (12/8).

Zaera baru saja melahirkan pada Sabtu, 28 Juli 2018. Perjuangan dan pengorbanan saat melahirkan terbayar lunas dengan haru bahagia saat sang anak lahir.

Namun kebahagiaan itu berubah seketika dalam satu hari. Zaera terpaksa kembali bertaruh nyawa untuk menyelamatkan bayinya dari serangan gempa.

Saat gempa mengguncang, bata-bata keras yang hampir saja menimpa sang bayi berhasil ia hindarkan. Namun nahas, reruntuhan itu menghantam punggungnya dengan keras hingga berdarah.

Pada saat kejadian, Zaera tak ditemani suami yang tengah bekerja mengantar para pendaki di Gunung Rinjani. Beruntung, suaminya, Abdul Muis (25) selamat dari longsor di Rinjani.

Meski demikian, pengorbanan dan kecemasan belum berakhir. Malam hari usai kejadian, Zaera dan keluarganya harus bermalam beratap langit dan guyuran hujan.

Kecamatan Sembalun memiliki ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut (MDPL). Sehingga suhu udara, terutama saat malam hari, terasa sangat dingin. Terlebih ketika hujan turun.

Loading...

Hal itulah yang membuat Zaera dan keluarganya tetap menyalakan mata demi menjaga keselamatan sang bayi.

Semalaman ia tidak tidur dan rela terhempas udara dingin yang bercampur guyuran hujan. Hanya asma’ Allah yang ia dan keluarganya ucapkan sepanjang malam.

Akhirnya cahaya menyemburat menembus langit Sembalun. Dan pada pagi itu juga sang bayi diberikan nama “Muhammad Tandu”.

Nama “Tandu” sendiri menjadi penanda atas peristiwa yang terjadi. Bukan hanya sekedar untuk mengingat suasana darurat saat gempa. Lebih dari itu, Tandu adalah sosok yang akan mengingatkan kebesaran Allah yang telah mengajarkan banyak hikmah di balik bencana.

Sejak kejadian gempa pertama pada 29 Juli 2018, Tandu tinggal di dalam tenda, tempat yang tidak layak bagi seorang bayi. Namun Rahman-Nya Allah memancar ke dalam hati seorang ibu.

Selama di pengungsian, Tandu tak pernah lepas dari pelukan sang bunda. Ya, begitulah ibu, semua yang ia perjuangkan adalah tentang kebahagiaan anaknya. []

LAPORAN: HILMAN – INA News

Tags: BatyigempalombokZaera
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020

Muslimah Asal Kuwait Raih British Muslim Award sebagai Muslim Terbaik 2020

16 Januari 2021
Tagar #WeAreAllMaryam Suarakan Dukungan untuk Perempuan Palestina

Inilah Sederet Wanita Asal Palestina yang Perjuangannya Menginspirasi Dunia

8 Januari 2021
Ia Wafat di Malam Pernikahannya

Kisah Wanita Penyabar Meski Kerap Dizalimi Suaminya

7 Januari 2021
Jika Shalat hanya Pakai Kaos, Sah Tidak?

Viral, Kisah Mantan Anak Punk Jadi Muadzin di Masjid

7 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ingin Rumah Tangga yang Bahagia? Cobalah 5 Kiat Berikut Ini

Keluarga Sehat tanpa Maksiat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

5 Bahan Alami Ini Bisa Putihkan Gigi
Renungan

Senyum Gadis Itu

Redaktur Eneng Susanti
5 jam ago
Ini Dia Ciri-ciri Harta Penuh Berkah
Opini

Bagaimana Kebijakan Fiskal pada Masa Rasulullah?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
6 jam ago
Ibnu Thufail, Filsuf Muslim dari Granada
Sosok

Ibnu Thufail, Filsuf Muslim dari Granada

Redaktur Yudi
6 jam ago
Di Zaman Banyak Fitnah, Jangan Gampang Tertipu dengan Penampilan Orang
Dunia Ghaib

Transit di Alam Kubur 

Redaktur Sodikin
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add