• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 1 April 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam Mancanegara

Kisah Turtuk, Desa Muslim di Perbatasan India-Pakistan

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Islam Mancanegara
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Desa Turtuk. Foto: The Travelling Slacker

Desa Turtuk. Foto: The Travelling Slacker

0
BAGIKAN

ADA sebuah desa di perbatasan India Pakistan. Desa ini merupakan desa yang dihuni oleh penduduk muslim. Namun, konflik antar dua negara, yakni India-Pakistan membuat desa muslim ini terpisah dari negaranya. 

Konflik antara kedua negara tersebut berlangsung lama, hingga pada 1971 Desa Turtuk yang berada di perbatasan akhirnya direbut oleh India dari Pakistan. India pun tidak pernah mengembalikan desa ini karena khawatir akan keamanan perbatasan.

BACA JUGA: India-Pakistan Bersitegang Rebutan Kashmir, Kenapa Dunia harus Khawatir?

Penduduk yang sedang keluar mengunjungi teman atau bekerja di tempat lain pada suatu hari di tahun 1971 kala itu tidak pernah dapat kembali. Selama bertahun-tahun, India menyegel daerah tersebut dan mempertahankan kontrol yang ketat atas desa muslim ini.

ArtikelTerkait

Ada 3 Juta Muslim, Inilah Awal Mula Masuknya Islam ke Inggris

3 Jejak Islam di Venesia

Jejak Islam di India

Pengalaman Shalat Idul Fitri di Masjid Haci Bayram, Seorang Wali dan Guru Para Sultan Ottoman

Dikutip dari BBC, daerah perbatasan tersebut kini sudah lebih tenang. Pada 2010 Turtuk dibuka untuk pariwisata sehingga orang luar bisa datang melihat indahnya desa dan cara hidup warganya yang unik.

Turtuk sangat sulit untuk dicapai. Lokasinya berada di ujung Lembah Nubra Ladakh, nun jauh di India Utara, dikepung oleh Sungai Shyok dan puncak-puncak tinggi Pegunungan Karakoram. Hanya ada satu jalan masuk dan keluar lembah yang dikelilingi bukit batu itu: jalur bergelombang yang melintasi lintasan tinggi menuju Leh.

Namun yang lebih menarik daripada pemandangannya adalah sejarah Turtuk yang agak rumit, sebagai desa yang kehilangan negaranya.

Pada umumnya, warga lembah Ladakh adalah Ladakhi Tibet yang beragama Buddha. Namun Turtuk dihuni kelompok etnis Baltis, keturunan Tibet yang sebagian besar tinggal di wilayah Skardu, Pakistan.

Penduduk Turtuk adalah Muslim Noorbakshia, sekte Sufi Islam yang berbicara menggunakan bahasa Balti dan mengenakan shalwar kameez. Dibanding India, muslim Turtuk lebih mempunyai kesamaan dengan saudara mereka di Baltistan, di perbatasan Pakistan, 6 km di ujung jalan.

Faktanya, Turtuk memang bagian dari Pakistan hingga 1971. Saat itu tentara India menduduki desa Islam tersebut, ketika perang perbatasan terjadi di sepanjang Garis Kontrol, garis sengketa yang melintasi beberapa gunung tertinggi dan bentang alam paling keras di planet ini.

Namun sekarang, Penduduk Balti di Desa Turutk hidup tenang dengan memanfaatkam sebagian besar tembok batu Karakoram tinggi yang mengelilinginya sebagai tempat tinggal. Mereka membangun rumah batu di atas lorong-lorong batu bulat, dan membuka saluran irigasi batu untuk menyirami pertanian.

Letak geografis Turtuk lebih rendah dari tempat lain di dataran tinggi Ladakh, hanya 2.900 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, musim panas bisa menjadi sangat panas.

Penduduk desa memanfaatkan lingkungan bebatuan mereka untuk membangun sistem penyimpanan pendingin batu alam, yang digunakan untuk menyimpan daging, mentega, dan barang tahan lama lainnya selama bulan-bulan. Dikenal sebagai ‘nangchung’ di Balti, yang berarti ‘rumah dingin’, bunker batu ini dirancang untuk memiliki celah yang memungkinkan aliran udara dingin lewat, menjaga barang tetap lebih dingin daripada suhu udara luar.

Desa ini juga terkenal dengan keasriannya. Jali adalah tanaman pokok di kawasan ini, karena itu adalah satu-satunya biji-bijian yang tumbuh di ketinggian. Tapi karena Turtuk relatif lebih rendah, warga Balti juga dapat menanam gandum. Penduduk juga menumbuhkan sebagian besar aprikot dan kenari India, yang membuat desa ini terkenal. Pekerjaan ini padat karya, dan sepanjang tahun pengunjung bisa melihat tambal sulam ladang yang ditanami atau dipanen. Turtum adalah oasis hijau yang kontras dengan dinding tandus dan cokelat di tebing Karakorum dan lembah sungai.

Desa Turutk ini sangat indah di musim gugur, ketika barisan pohon poplar berubah warna dan memberi kesan cerah yang kontras dari lanskap berbatu yang memenuhi pemandangan. Meskipun desa-desa di seluruh Lembah Nubra juga memanfaatkan batu itu, ciptaan penduduk asli penduduk Balti atau Turtuk tampak lebih kokoh dan artistik. Bahkan di wilayah gempa dan tanah longsor, dinding batu Balti berdiri dengan kokoh.

BACA JUGA: Dibebaskan, Pilot India: Tentara Pakistan Perlakukan Saya dengan Baik

Terlepas dari kenyataan bahwa India dan Pakistan masih berselisih soal Kashmir, kehidupan berjalan dengan damai di Turtuk. Semua penduduk desa diberi kartu identitas India dan dijadikan warga negara setelah pengambilalihan pada 1971. Baru-baru ini untuk upaya untuk memodernisasi Lembah Nubra, dengan jalan yang lebih baik, layanan kesehatan dan transportasi. Meningkatnya kedatangan turis baru-baru ini membuat perekonomian meningkat di desa ini.

Dari sisi kebudayaan, nuansa Islam pakistan lebih terasa dibanding India. Kebun aprikot, masjid Noorbakshia, rumah-rumah batu, dan saluran irigasi membuat desa tetap setia pada akar Balti. Belum lagi hidangan tradisional Balti seperti kisir (roti gandum) dengan daging yak atau disajikan dengan muskat, aprikot, dan pasta kenari; dan balay, sup dengan mie soba besar.

Turtuk adalah tempat di mana penduduk tidak hanya belajar hidup harmonis dengan lingkungan mereka yang keras, tetapi mereka juga berkembang. Penduduk desa tetap setia pada akar budaya mereka meskipun ‘kehilangan’ bekas negara mereka. []

SUMBER: BBC

Tags: desa muslimindiapakistanTurtuk
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Membaca Surah Al Mulk Setiap Malam dapat Menjauhkan dari Siksa Kubur, Benarkah?

Next Post

Akibat Agresi Israel, 100% Pabrik di Gaza Rusak

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Bagaimana awal mula masuknya Islam ke Inggris? Bangunan Ikonik di Inggris, komunitas muslim Inggris

Ada 3 Juta Muslim, Inilah Awal Mula Masuknya Islam ke Inggris

11 September 2022
jejak Islam di Venesia

3 Jejak Islam di Venesia

16 Juni 2022
jejak islam di India

Jejak Islam di India

9 Juni 2022
Shalat Idul Fitri

Pengalaman Shalat Idul Fitri di Masjid Haci Bayram, Seorang Wali dan Guru Para Sultan Ottoman

11 Mei 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Foto: Unsplash

Narasi Kiamat Sudah Dekat

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Pada 2003 lalu, sineas film Indonesia, Deddy Mizwar membuat film bertema religi dengan judul Kiamat Sudah Dekat.

Muhammad Zain,Kemenag

Rp73 Miliar Tunjangan Khusus 9.043 Guru Madrasah Daerah 3T Disiapkan Kemenag

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

“Kita targetkan penyaluran ini sudah bisa dilakukan pada April 2023,” ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Zain.

ponsel streaming grup WA Kecanduan Nonton Porno Pembuka Pintu Zina, Gadget, Hukum Nonton Film Porno, Hal yang Dilarang Diunggah di Medsos!, Hukum Nonton Film Porno, Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi,, Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Apa hukum melihat gambar porno saat puasa Ramadhan? 

Makanan Kesukaan Nabi, Apa Kabar Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan,

2 Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
31 Maret 2023
0

Inilah beberapa amalan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Inilah 10 Nama Bulan Ramadhan dalam Al Qur’an dan Hadits

Oleh Amang Dede
15 Juni 2017
0
Keutamaan Ramadhan, Filosofi Ramadhan

Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications