• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 18 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Kisah Sehari: Penantian, Hidup Baru dan Putus

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: HacksPC.com

Foto: HacksPC.com

1
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani

Part I

INI tiga kisah yang terjadi dalam sehari. Tentang hati yang mulai resah ketika waktu memang tidak mampu untuk menunggu. Kelapangan hati dan kesyukuran kunci di atas segala resah. Hidup memang selalu tidak mudah jika yang dilihat hanya potongan kisah orang lain.

Entah sejak kapan mulainya wanita ini dekat dengan dosen yang mengajarkan salah satu mata kuliahnya dulu, yang jelas mereka menjalin komunikasi sewaktu-waktu. Pagi ini mereka menyempatkan bertemu. Salah satu kantin kampus menjadi titik bertemu. Bukan pertemuan yang khusus direncanakan, sekedar basa basi. Dia janji bertemu dengan teman kuliah sementara sang dosen ada jam mengajar siang hari.

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

Akhirnya ku menemukanmu

Saat hati ini mulai meragu

Akhirnya ku menemukanmu

Saat raga ini ingin berlabuh

Sebuah lagu dari band kenamaan Indonesia diputar pelan melalui mp3, sebagai pengiring obrolan mereka yang sejak tadi ngalor ngidul. Percakapan sederhana tentang kehidupan dan bagaimana untuk tetap berjuang hingga tiada lagi jiwa yang rapuh oleh terpaan masalah.

“Saya suka sekali dengan lagu band ini terutama yang sekarang kita dengar, bahkan sebelum menikah. Seperti sebuah sugesti yang memberikan kekuatan untuk tetap semangat.”

“Sepertinya cocok buat saya, Bu.” Wanita itu memberanikan diri mengakui keresahannya.

“He he he. Saya melihat banyak yang galau soal ini. Santai saja, jodoh bukan perkara suka atau tidak suka juga cinta atau tidak cinta. Menikah itu persoalan kebersamaan dan tanggung jawab.”

“Ini bosan sekali, seperti tidak ada hal lain yang patut untuk dipertanyakan.”

“Ya saya paham. Tiap tempat memang beda budaya. Saya juga sempat kaget ketika pindah di kota ini. Sebelumnya di kota asal saya, mereka memang tidak turut perhatian terhadap urusan pribadi orang lain.”

Keduanya saling bertukar pikiran. Wanita itu seperti mendapatkan kekuatan baru. Di luar lingkungan sekarang, masih ada yang peduli dengan perasaannya tanpa pertanyaan ‘kapan menikah?’.

***

Part II

Wanita itu sudah mengakhiri pertemuan dengan teman kampusnya dulu. Rona bahagia terlihat dari wajah karena kerinduan sudah bermuara ke tempat semestinya. Sahabat memang tertakdir sebagai sosok yang tertulis untuk mengemban tugas mengerti sisi lain dari kehidupan temannya. Mereka saling menguatkan di tengah goncangan kuat perihal kenapa belum juga menyempurnakan separuh agama.

Tidak sengaja matanya menangkap status yang ditulis rekan facebook. Sosok yang dulu dikenalnya saat tergabung sebagai member bisnis online yang menjual produk kecantikan. Hari itu, rekannya mengabarkan jika sekarang sudah berganti status kembali menjadi seorang istri meskipun kini harus mulai kehidupan baru dengan sosok yang baru pula.

Percakapan dimulai lewat inbox.

‘Selamat ya, Mbak. Semoga pernikahan kali ini langgeng.’

‘Makasih, Dear. Senang aku, semoga suamiku kali ini benar-benar tulus.’

Ah hati tetap saja perih. Begitu yang dirasakan wanita itu, padahal yang dilihatnya hanya penampakan dunia maya.

‘Berbagi tips lah, semoga aku segera nyusul. Lama menghilang, gitu muncul sudah mengabarkan kegembiraan.’

‘Aku memang memperbaiki diri. Belajar dari kesalahan pada pernikahan pertama. Tapi jujur, karena kebutuhan ekonomi yang begitu mendesak ya aku harus lebih giat bekerja ketimbang ikut pengajian rutin tiap minggu. Keluarga membutuhkan tulang punggung. Aku hanya memperbaiki pola ibadah, shalat tepat waktu, rajin puasa sunah dan kebaikan lain semampuku saja. Bedanya kali ini, aku lebih mengutamakan ibu tentunya tidak lupa dengan anak. Sebisa mungkin apapun kulakukan untuk menyenangkan hatinya. Misalnya ibuku butuh uang, ya sudah aku beri saja. Aku gak apa-apa tidak punya uang yang penting ibu jangan sampai berhutang. Pokoknya gitu aja sih. Mungkin ini doa ibu, aku dapat berjodoh dengan lelaki yang lebih baik. In Sya Allah.’

‘Semoga suaminya menjadi imam teladan ya, Mbak. Aamiin.’

‘Aamiin. Suamiku memang belum menjadi sosok seperti ihwan tapi kami bertekad untuk saling mengingatkan. Untuk bersama meraih cinta Allah.’

Wanita itu kembali memetik nasehat dari perbincangannya kali ini. Setidaknya, dia masih bersyukur nasib buruk dalam salah langkah memilih jodoh tidak dia tempuh. Mengingat kembali, jika teman chat itu pernah bercerita perihal pernikahan pertamanya. Mereka menikah tanpa restu, sang ibu keukeh tidak setuju. Terjawab sudah jika firasat ibu memang jarang salah. Sang suami punya hobi main perempuan juga ringan tangan ketika ada masalah. Pernikahan itu kandas ketika memasuki usia tahun kelima. Beberapa tahun menyandang status tidak menyenangkan sebagai seorang janda.

***

Part III

Wanita itu hendak melepas lelah lewat pejaman mata yang sedari tadi begitu kantuk. Sebuah notifikasi bbm membuyarkan matanya yang kian berayun.

Ping!!!

‘Kakak gak jadi nikah, Dek. Huhu’

Berikutnya beberapa pesan masuk secara beruntun, isinya berbagai emoticon yang menggambarkan suasana batin.

‘Kok bisa?’

‘Mungkin tidak jodoh kali, Dek.’

‘Aku ngerti itu. Maksudnya apa penyebab gagal rencana itu?’

‘Intinya komunikasi yang memburuk dan sesuatu lain hal yang intinya kakak sudah tidak ingin membahas lagi.’

‘Hmm ….’

Perbincangan terus berlanjut. Wanita itu mampu merasakan pedih hati temannya. Beberapa bulan lalu cerita impian tentang pernikahan begitu indah diperdengarkan. Segala rencana telah disusun. Dalam waktu sekejap, takdir mengubah segalanya. Siapa yang harus disalahkan? Bukankah jelas dalam alquran dilarang mendekati zina?

Wanita itu sadar diri. Tak lantas menyalahkan temannya sebab dahulu pernah mengalami hal serupa. Beruntung, segera menyadari setelah move on jika hubungan tanpa ikatan pernikahan tidak memberikan keuntungan sedikit pun.

***

Allah tidak pernah kehabisan cara untuk menyatukan yang berjodoh dan memisahkan yang tidak berjodoh. Lantas, apa yang mesti dirisaukan? []

Tags: cerpenjodohpenantian
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jangan Cintai Suamiku

Next Post

Menaker: Guru Harus Berubah

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Manfaat dan Keutamaan Surat Al Balad

Oleh Andre S
7 Januari 2022
0
surat al balad

Surat Al Balad adalah surat yang ke 90, terdiri dari 20 ayat. Dinamakan Al Balad karena diambil dari lafal Al...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Kata-kata Bijak tentang Tahajjud, Bermunajat kepada Allah di Gelapnya Malam

Oleh Saad Saefullah
20 November 2020
0
Kiat Bangun Tahajjud

MESKI tidak wajib, shalat tahajjud merupakan shalat sunnah yang sangat utama. Banyak sekali dalil-dalil, baik dari alquran maupun hadis, yang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.