• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 3 Oktober 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Kisah Sakit Gigi Nabi Musa Membuktikan Bahwa Obat dan Dokter hanya Perantara

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Freepik

Ilustrasi: Freepik

0
BAGIKAN

ALKISAH suatu hari Nabi Musa AS menderita sakit gigi. Karena sakit, maka beliau pun merasakan keadaan yang tidak mengenakan. Tidak hanya giginya yang cukup mengganggu saat digunakan untuk mengunyah makanan. Lebih dari itu, sekujur tubuh beliau juga terasa kurang nyaman. Tidup pun tak nyenyak.

Nabi Musa kemudian mengadukan sakit giginya kepada Allah, dan Allah berfirman kepadanya, “Ambillah rumput falani dan letakkanlah di gigimu yang sakit.” Mendapat perintah seperti itu, Nabi Musa tak membantah dan langsung bertindak.

Atas izin dan kehendak Allah, rasa sakit yang diderita Nabi Musa akhirnya hilang. Gigi Nabi Musa tak lagi terasa sakit. Nabi Musa AS pun sembuh dan bisa tidur dengan nyenyaknya.

BACA JUGA: Benarkah Penghuni Surga Tidak akan Pernah Sakit?

ArtikelTerkait

Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

Mengapa Orang Bisa Kerasukan Jin padahal Rajin Shalat dan Dzikir?

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

Dampak Buruk Soft Drink untuk Kesehatan

Tapi di lain waktu, sakit gigi yang diderita itu kambuh kembali. Karena mengetahui kalau rumput falani yang sempat diambil dulu bisa menyembuhkan penyakit gigi yang diderita, maka Nabi Musa langsung mengambil rumput itu dan meletakkannya sebagaimana pertama kali dulu ia mengobati giginya yang sakit. Nabi Musa begitu yakin, bahwa rumput itulah yang berkhasiat menyembuhkan sakit giginya.

Di luar dugaan Nabi Musa, sakit gigi yang diidapnya itu bukannya sembuh, malah sakit giginya itu justru bertambah parah. Padahal, Nabi Musa tak salah mengambil rumput untuk mengobati giginya tersebut.

Rumput yang ia ambil adalah rumput yangsama seperti yang ia ambil dulu. Nabi Musa pun kembali memohon pertolongan kepada Allah SWT. “Ya Allah, bukankah Engkau telah menyuruh dan menunjukkan kepadaku tentangnya?”

Allah berfirman, “Wahai Musa! Aku adalah yang menyembuhkan dan menyehatkanmu. Aku adalah yang memberikan bahaya dan manfaat. Pada waktu pertama, engkau melakukan karena Aku, sehingga Kuhilangkan penyakitmu. Sedangkan sekarang ini, engkau melakukannya bukan karena Aku, melainkan karena rumput itu.”

Dari kisah di atas nampak jelas, bahwa yang membuat sakit menjadi sembuh itu bukanlah obat. Bahkan, dalam kasus sakit gigi yang diderita oleh Nabi Musa, kesembuhan gigi yang sakit itu bukanlah karena rumput falani.

Karena itu, Allah menunjukkan kepada Nabi Musa bahwa rumput yang dulu digunakan sebagai obat itu, ternyata tidak mampu menyembuhkan rasa sakit ketika Allah tidak mengizinkan.

Tetapi kita kerap lupa, tidak sadar dan juga pongah. Bahkan kita tak jarang percaya dan yakin bahwa obat itu yang menyebabkan kita sembuh dan sehat. Padahal, obat itu adalah perantara (media) saja. Sedangkan yang mampu menyembuhkan sakit manusia adalah Allah.

BACA JUGA: Ini Kalimat yang Diajarkan Rasulullah SAW untuk Hilangkan Sakit

Di sini, hal yang kerap terlupakan lagi adalah tentang keberadaan dokter. Padahal, dokter itu bukanlah penyembuh penyakit. Dokter hanyalah orang yang mengobati dan lagi-lagi, masalah kesembuhan itu adalah atas izin Allah.

Akhirnya, hikmah atau pesan dari kisah di atas yang bisa diambil adalah manusia itu harus menyadari bahwa segala bentuk obat, termasuk juga dokter, hanya medium. Sedangkan yang mampu menyembuhkan manusia adalah Allah.

Dengan kata lain, atas kehendak Allah-lah yang membuat obat itu dapat membuat kita sembuh. Dan begitu juga dengan dokter. Ia hanyalah perantara. Sebab, Allah yang menurunkan penyakit, maka Allah pula yang memiliki kekuasaan untuk menyembuhkannya. []

Sumber: n. mursidi/Majalah Hidayah edisi 61 Tahun 6

Tags: HikmahNabi MusaObatsakit
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Arti Keluarga Sakinah

Next Post

Shalat Menyimpan Solusi Setiap Masalah Manusia

Yudi

Yudi

Terkait Posts

ZISWAF,rezeki, Bank Syariah, harta, Jenis Riba. Ciri Utama Harta Penuh Berkah, Kunci Rezeki dari Allah, Ekonomi Islam

Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

3 Oktober 2023
Arwah Gentayangan, Jin

Mengapa Orang Bisa Kerasukan Jin padahal Rajin Shalat dan Dzikir?

23 September 2023
Hukum Suami Istri Tidur dalam Keadaan Telanjang., Impotensi, jima, jima, Hukum Menikah tapi Tidak Berhubungan Badan, Zina

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

23 September 2023
Dampak Buruk Soft Drink Untuk Kesehatan

Dampak Buruk Soft Drink untuk Kesehatan

20 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Keutamaan Membaca Alquran,, Keutamaan 2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah, Hukum Muslim Tidak Bisa Baca Al-Quran, Imam Syafii, Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 186

Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 186: Allah Itu Dekat

Oleh Saad Saefullah
3 Oktober 2023
0

Berikut adalah asbabun nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 186.

Kesalahan Bersedekah,, Sedekah Shubuh, Hal yang Boleh Tergesa-Gesa, Pintu Rezeki, Cara Lunasi Hutang pada Orang yang Sudah Meninggal, Jenis Sedekah, Uang Suami Milik Istri, hutang, Rezeki, Adab Menangih Utang, hutang, Amalan Pembuka Rezeki, Adab Utang Piutang dalam Islam, Bahaya Berhutang

Bahaya Berhutang

Oleh Haura Nurbani
2 Oktober 2023
0

Bahaya berhutang disebutkan langsung oleh Rasulullah. 

Jarak Dibolehkannya Mengqashar Shalat, Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Oleh Dini Koswarini
2 Oktober 2023
0

Apa hukum mengumumkan barang hilang di masjid?

Syarat Poligami, Salman Al-Farisi, Suami Istri di Bulan Ramadhan, Hikmah di Balik Perintah Poligami,Cara Hadapi Pasangan Selingkuh, Tipe Jodoh, Cara Taubat dari Zina, Hukum Pacaran dalam Islam, Hukum Cerai dalam Kondisi Marah, Macam talak, pacaran, Zina

Suami Lakukan Zina dengan Wanita Lain, Istri Harus Bagaimana?

Oleh Saad Saefullah
2 Oktober 2023
0

Seorang istri mengetahui bahwa suaminya melakukan zina. Apa yang harus dilakukan?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.