• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 1 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Kisah Nabi Ibrahim Berdebat dengan Ayah dan Kaumnya

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
khutbah takdir

Ilustrasi. Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

NABI Ibrahim as merupakan salah satu nabi dan rasul dan termasuk dalam kelompok ulul azmi. Bersama putranya, Ismail, Nabi yang dijuluki ‘Bapak para nabi’ ini dikenal dengan gelarnya khalilullah yang berarti ‘kesayangan Allah.’ Alquran telah menegaskan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan kesinambungan dari ajaran Ibrahim yakni ajaran Tauhid atau mengesakan Allah SWT.

Awal ketika diangkat sebagai rasul, Ibrahim berdakwah kepada ayahnya, Azar. Dengan lembut dia menegaskan agar ayahnya meninggalkan sesembahan lamanya yakni berhala yang tidak dapat mendengar, melihat, dan memberi pertolongan sedikitpun. Ibrahim juga menyatakan bahwa dia telah mendapat sebagian ilmu (wahyu) yang tidak dimiliki ayahnya, sehingga Ibrahim meminta agar ayahnya mau menurutinya.

BACA JUGA: Tatkala Malaikat Memberitahu Nabi Ibrahim akan Dikarunia Anak yang Bijak

Meski demikian, ayahnya menolak ajakan Ibrahim, bahkan mengancam akan merajamnya, dan menyuruh Ibrahim meninggalkannya. Ibrahim kemudian menjauhkan diri dari ayahnya sembari memintakan ampun ayahnya kepada Allah SWT.

ArtikelTerkait

Kisah Nabi Musa Pernah Pukul Malaikat, Bagaimana Kebenarannya?

Nama Anak-Anak Nabi Adam

3 Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Dzulkifli

Kisah Nabi Sulaiman, Pingsan Mendengar Semut Berbicara

Ancaman ini direkam oleh Alquran sebagai berikut: “Berkata bapaknya, ‘Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama.’.” (QS Maryam: 46)

Menurut Ibnu Abbas, maksud dari “waktu yang lama” dalam ayat tersebut, adalah “selamanya”. Dengan kata lain, jika Ibrahim tidak menghentikan dakwahnya, maka dia akan diusir oleh Azar dari rumahnya atau dia akan dirajam sampai mati dengan batu.

Namun demikian, Ibrahim adalah sosok nabi yang penuh kasih sayang. Menanggapi ancaman Azar, Berkata Ibrahim, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.” (QS Maryam: 47-48)

Dalam Tafsir al-Qurthubi dikatakan, bahwa sesungguhnya istighfar Ibrahim untuk Azar karena dia sudah berjanji sebelumnya untuk beriman dan meninggalkan ibadah kepada patung.

Hal senada juga dikatakan oleh Thahir Ibnu ‘Asyur yang menegaskan: “Tidak dapat diragukan bahwa janji itu datang dari orang tua Nabi Ibrahim as.” Orang tuanya ketika itu, berkedudukan sebagai seseorang yang sedang dijinakkan hatinya untuk beriman (al-mu’allafah qulubuhum) dengan istighfar Nabi Ibrahim untuknya.

Tapi setelah jelas bagi Ibrahim kekafiran dalam hati Azar, maka dia meninggalkan istighfar untuknya. Hal ini dijelaskan oleh Alquran, Allah SWT berfirman:

“Dan bukanlah permohonan ampun Ibrahim untuk bapaknya kecuali hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya, maka tatkala telah jelas baginya bahwa dia adalah musuh Allah, dia berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS at-Taubah: 114)

Meski sudah diancam dan usir oleh bapak asuhnya, Ibrahim tidak pernah menghentikan dakwahnya. Dengan ketajaman logika yang sempurna dan kasih sayang tanpa batas, Nabi Ibrahim tetap menyeru kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar. Hingga tak jarang, ajakan-ajakan Ibrahim menuai pertentangan dari kaumnya, yang berujung pada perdebatan.

Hal ini direkam oleh Alquran, Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: ‘Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?’ Mereka menjawab: ‘Kami mendapati bapak-bapak Kami menyembahnya.” Ibrahim berkata: ‘Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata.’ Mereka menjawab: ‘Apakah kamu datang kepada kami sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang yang bermain-main?’ Ibrahim berkata: ‘Sebenarnya tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakan-Nya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu.’.” (QS al-Anbiya: 52-56)

BACA JUGA: Nabi Ibrahim pada Istri Nabi Ismail: Katakanlah padanya untuk Mengganti Pintu Rumah!

Dalam surat yang lain, Allah SWT berfirman: “Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: ‘Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali jika Tuhanku mengendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)? Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah) padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui)?’.” (QS al-An’am: 80-81)

Pada ayat selanjutnya Allah SWT menjelaskan, bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dari kaumnya, Ibrahim justru mendapatkan kedamaian dan mendapat kedudukan yang terpuji. Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang men­dapat petunjuk. Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS al-An’am: 82-83). []

SUMBER: GANA ISLAMIKA

Tags: ayah nabi ibrahimazarBerhalaNabi Ibrahimpatung
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Pernikahan Zaid bin Haritsah, Sahabat yang Namanya Disebutkan dalam Alquran (3-Habis)

Next Post

Mungkin Ayah Bukan Orang Baik-baik?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Perjuangan Salman Al-Farisi mencari Islam sangat berat, Fakta Nabi Musa, firaun, Nabi Musa, Tongkat Nabi Musa, Masyitoh, syekh, Nabi Musa

Kisah Nabi Musa Pernah Pukul Malaikat, Bagaimana Kebenarannya?

15 Januari 2023
penghni surga, anak-anak nabi adam, wujud malaikat, kesederhanaan para istri nabi, muslim yang ideal

Nama Anak-Anak Nabi Adam

25 November 2022
Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Dzulkifli

3 Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Dzulkifli

22 November 2022
Kisah Nabi Sulaiman

Kisah Nabi Sulaiman, Pingsan Mendengar Semut Berbicara

15 November 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Cara menyeimbangkan dunia dan akhirat ilustrasi doa cepat lunas utang

5 Cara Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Oleh Eneng Susanti
1 Februari 2023
0

Cara menyeimbangkan dunia dan akhirat

Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Doa Sederhana Orang Kaya

Oleh Dini Koswarini
31 Januari 2023
0

Setelah ngobrol sana ke mari, tuan rumah, sahabat saya itu, ngajak doa bersama. Waktu dia doa, saya terdiam.

VIP di Hari Akhir

Jadi VIP di Hari Akhir, Bagaimana Caranya?

Oleh Eneng Susanti
31 Januari 2023
0

Ada loh kalangan muslim yang menjadi VIP di hari akhir kelak. Allah dan Rasul membocorkan beberapa kriterianya kepada kita. Siapa...

Hukum Hijab Punuk Unta

Hukum Hijab Punuk Unta untuk Wanita

Oleh Haura Nurbani
31 Januari 2023
0

Seperti layaknya unta, hijab punuk unta ini adalah gaya kerudung yang sengaja dibuat tonjolan di belakang kepala. Lalu, bagaimana hukum...

Terpopuler

Polisi Pemilik Mobil Audi A6 yang Tabrak Mahasiswi Cianjur hingga Tewas Diduga Miliki Selingkuhan

Oleh Yudi
31 Januari 2023
0
polisi

Ditegaskan Trunoyudo, mobil Audi A6 yang ditumpangi 'istri polisi' ini bukan bagian dari iring-iringan anggota polisi.

Lihat Lebih

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Dukung Anies Jadi Capres 2024, Ini Pertimbangan PKS

Oleh Yudi
31 Januari 2023
0
pks

Kriteria pertama untuk capres yang didukung PKS adalah soal sosok simbol perubahan. Kriteria kedua adalah soal karakter 'nasionalis-religius'.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications