• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 3 Oktober 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kisah Masuk Islamnya Sammamah, Pria yang Banyak Membunuh Sahabat Rasulullah ﷺ

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
betis rasulullah

Kisah Masuk Islamnya Sammamah. Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

TAK diragukan lagi bahwa Rasulullah ﷺ adalah sosok manusia paling sempurna, baik dalam urusan muamalah maupun dalam urusan akhlak. Salah satu orang yang merasakan agungnya akhlak Rasulullah ﷺ adalah pria bernama Sammamah. Dia merupakan seorang pembesar kharismatik dari Kabilah Hunaifiyyah yang ditangkap umat Islam karena telah banyak membunuh sahabat Rasulullah ﷺ.

Sebelum dijebloskan ke ruangan tahanan, Sammamah terlebih dahulu dihadapkan kepada baginda Rasulullah ﷺ untuk menentukan keputusan apa yang akan diambil terhadap Sammamah. Setelah melihat keadaan Sammamah Rasulullah ﷺ tidak banyak berkomentar. Beliau hanya meminta agar Sammamah diperlakukan dengan baik.

“Perlakukan dia dengan baik”! kata Rasulullah ﷺ.

Sammamah pun langsung dibawa ke lokasi penahanan oleh para sahabat Nabi ﷺ. Ketika ditahan, Sammamah sangat rakus saat diberikan makanan. Bahkan Sammamah bisa melahap semua jatah makanan 10 orang sekaligus tanpa merasa bersalah. Hal ini pun disampaikan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

ArtikelTerkait

Umar bin Khattab dan Minyak Kesturi dari Bahrain

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

BACA JUGA: Kisah Abu Ubaidah; Sahabat Nabi yang Terpercaya untuk Umat

Bukannya marah, Rasulullah ﷺ justru tidak banyak memberikan komentar. Seraya pergi ke bilik istrinya, Rasulullah ﷺ berkata, “Hari ini aku kedatangan tamu yang doyan makan. Hidangkan padanya semua makanan yang telah kalian siapkan!”

Setelah menerima hidangan yang disediakan istri Rasulullah ﷺ itu, Sammamah menyikat habis semua makanan yang dihidangkan padanya. Sementara Rasulullah ﷺ dan keluarga yang juga kelaparan mengalah tidak ikut makan.

Hal ini terjadi sampai beberapa pekan. Tapi sikap Rasulullah tidak berubah. Beliau tetap memperlakukan Sammamah dengan baik meski Sammamah kerjanya hanya makan, minum, dan tidur.

Selain memberikan makan, Rasulullah ﷺ juga selalu memperhatikan perkembangan kondisi Sammamah. Setiap kali bertemu Rasulullah ﷺ, Sammamah selalu mengatakan, “Muhammad! Aku telah membunuh orang-orangmu. Jika kamu ingin membalas dendam, bunuh saja aku,” katanya dengan nada tinggi.

Dan sekali lagi, meski mendengar perkataan buruk seperti itu, Rasulullah ﷺ tidak banyak bicara dan hanya menatap lawan bicaranya sambil sedikit tersenyum.

Melihat sikap Nabi Muhammad ﷺ seperti itu, Sammamah semakin menjadi-jadi dengan kesombongannya. Dia kembali berkata, “Namun, jika kamu menginginkan tebusan, aku siap membayar sebanyak yang kamu inginkan,” katanya.

Setiap kali Sammamah melontarkan ucapan buruk, Rasulullah ﷺ hanya mendengarkannya saja dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Beberapa hari kemudian, Rasulullah ﷺ justru malah membebaskan Sammamah sehingga ia bebas pergi ke mana saja.

Setelah melangkah beberapa jauh, Sammamah berhenti di bawah sebuah pohon. Di sana ia kemudian berpikir dan merenung. Dia masih tak percaya dengan sikap Nabi Muhammad ﷺ  yang begitu ramah dan baik kepadanya meski dia telah membunuh sahabat-sahabatnya.

BACA JUGA: Kisah Spiritual Sahabat Salman al-Farisi

Saat dia duduk di atas pasir, dia masih tetap tidak percaya, bagaimana mungkin orang yang menawannya tidak memperlakukan dirinya dengan kasar, padahal ia telah membunuh banyak sahabat.

Setelah beberapa lama memikirkan sikap Rasulullah ﷺ  yang baik, ia beranjak bangkit kembali menuju kediaman Rasulullah ﷺ dan menyatakan masuk Islam. Akhirnya dia mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Setelah masuk Islam, Sammamah menghabiskan beberapa hari bersama Rasulullah ﷺ kemudian pergi ke Makkah untuk mengunjungi Kabah. Sesampainya di sana, Sammamah menyatakan dengan suara lantang: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.”

Saat itu Makkah masih berada di bawah kekuasaan Quraisy. Orang-orang menghampirinya dan mengepungnya. Pedang sudah terayun-ayun mengintai kepala dan lehernya.

Salah seorang dari kerumunan itu berkata, “Jangan bunuh dia! Jangan bunuh dia! Dia adalah penduduk Imamah. Tanpa suplai makanan dari Imamah kita tidak akan hidup.”

Sammamah menimpali, “Tetapi itu saja tidak cukup! Kalian telah sering menyiksa Muhammad ﷺ. Pergilah kalian menemuinya dan minta maaflah pada beliau dan berdamailah dengannya! Kalau tidak, Aku tidak akan mengizinkan satu biji gandum dari Imamah masuk ke Makkah,” katanya.

BACA JUGA: Ini 5 Sahabat Nabi yang Kaya Raya dan Dijamin Masuk Surga

Sammamah kembali ke kampung halamannya dan ia benar-benar menghentikan suplai gandum ke Makkah. Bahaya kelaparan mengancam penduduk Makkah.

Para penduduk Makkah mengajukan permohonan kepada Rasulullah, “Wahai Muhammad! Engkau memerintahkan agar berbuat baik kepada sanak dan tetangga”.

“Kami adalah sanak saudaramu, akankah engkau membiarkan kami mati kelaparan dengan cara seperti ini?”

Seketika itu pula, Rasulullah ﷺ menulis surat kepada Sammamah, memintanya untuk mencabut larangan suplai gandum ke Makkah. Sammamah dengan rela hati mematuhi perintah tersebut. []

Tags: Kisahrasulullahsahabatsahabat rasulullahSammamah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Saya Mah Ngerasa …

Next Post

Tips Tingkatkan Daya Ingat pada Anak

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Keimanan Umar bin Khattab , Umar Bin Khattab, Umar bin Khaththab, Keteladanan Khalifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab dan Minyak Kesturi dari Bahrain

29 September 2023
Ali bin Abi Thalib

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

15 September 2023
Amalan Agar Bisa Jumpa Rasul di Surga, Nasab Nabi Muhammad, Aminah, shalawat, Rasulullah

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

5 September 2023
Haid, Khadijah

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Kesalahan Bersedekah,, Sedekah Shubuh, Hal yang Boleh Tergesa-Gesa, Pintu Rezeki, Cara Lunasi Hutang pada Orang yang Sudah Meninggal, Jenis Sedekah, Uang Suami Milik Istri, hutang, Rezeki, Adab Menangih Utang, hutang, Amalan Pembuka Rezeki, Adab Utang Piutang dalam Islam, Bahaya Berhutang

Bahaya Berhutang

Oleh Haura Nurbani
2 Oktober 2023
0

Bahaya berhutang disebutkan langsung oleh Rasulullah. 

Jarak Dibolehkannya Mengqashar Shalat, Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Hukum Mengumumkan Barang Hilang di Masjid

Oleh Dini Koswarini
2 Oktober 2023
0

Apa hukum mengumumkan barang hilang di masjid?

Syarat Poligami, Salman Al-Farisi, Suami Istri di Bulan Ramadhan, Hikmah di Balik Perintah Poligami,Cara Hadapi Pasangan Selingkuh, Tipe Jodoh, Cara Taubat dari Zina, Hukum Pacaran dalam Islam, Hukum Cerai dalam Kondisi Marah, Macam talak, pacaran, Zina

Suami Lakukan Zina dengan Wanita Lain, Istri Harus Bagaimana?

Oleh Saad Saefullah
2 Oktober 2023
0

Seorang istri mengetahui bahwa suaminya melakukan zina. Apa yang harus dilakukan?

Hewan Kurban, Mengembala

Mengembala, Training Center Kenabian

Oleh Saad Saefullah
2 Oktober 2023
0

Nabi Musa menghilangkan jejaknya dengan mengembalakan kambing di negri Madyan. Takdir Nabi dan Rasul memang harus sebagai menggembala.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.