• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 15 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Imam Abu Hanifah dan Orang yang Putus Asa tapi Tidak Mau Usaha

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Marah, musibah, Hukum Putus Asa, Maksiat

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

KEBIASAAN orang-orang besar yang dekat dengan Allah swt adalah berjalan-jalan di sekelilingnya. Bukan sekadar berjalan-jalan belaka, tapi lebih untuk melihat dari dekat apa yang sedang terjadi. Biasanya mereka menjadikan semua itu sebagai sebuah perenungan. Begitu pula dengan Imam Abu Hanifah.

Suatu hari, Imam Abu Hanifah melewati sebuah rumah. Rumah itu terletak di pedesaan. Jendelanya terbuka. Tanpa diduga, dari dalam rumah tersebut terdengar suara orang mengeluh dan menangis. Cukup keras. Abu Hanifah mencoba mendekat, agar bisa mendengar lebih jelas. Ia melakukannya dengan perlahan-lahan, seolah tidak ingin diketahui oleh empunya rumah.

“Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini,” suara itu sekarang makin kedengaran dengan jelas oleh Abu Hanifah. “Agaknya tiada seorang pun yang lebih malang daripadaku. Nasibku ini sungguh celaka. Aku memang tidak beruntung. Sejak dari pagi, belum datang sesuap nasi atau makanan pun lewat di kerongkongku. Badanku lemah lunglai. Oh, adakah hati yang berbelas-kasihan sudi memberi curahan air walaupun setitik?”

BACA JUGA:  Semangat Abu Hanifah Mendalami Agama

ArtikelTerkait

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

Istighfar dan Para Ulama Salaf

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Abu Hanifah terperanjat. Ia merasa kasihan. Di samping itu, ia juga merasa bertanggung jawab, ada seorang yang begitu memerlukan pertolongan tetapi ia tidak mengetahuinya. Bagaimana kalau ia tidak peduli, tentu Allah akan semakin tidak ridho kepadanya.

Abu Bakar, Zaid bin Tsabit, Imam Abu Hanifah
Foto: Pinterest

Bergegas Abu Hanifah pun kembali ke rumahnya dan mengambil sebuah bungkusan. Bungkusan itu berisi uang. Hendak diberikan bungkusan itu kepada orang tersebut. Abu Hanifah bergegas kembali ke rumah orang tersebut.

Setelah tiba, Abu Hanifah melemparkan begitu saja bungkusan itu ke rumah orang yang sedang meratap-ratap itu lewat jendelanya. Lalu ia pun meneruskan perjalanannya. Untuk sementara waktu, kelegaan terasakan oleh Abu Hanifah.

Mendapati sebuah bungkusan yang tiba-tiba saja datang dari arah jendelanya yang terbuka, bukan buatan terkejutnya orang tersebut. Sambil masih terus bertanya-tanya dalam hati, dengan tergesa-gesa ia membukanya. Setelah dibuka, tahulah ia bungkusan itu berisi uang. Cukup banyak ternyata. Namun tidak hanya uang. Juga ada secarik kertas di dalamnya. Kertas itu bertuliskan kata-kata Abu Hanifah yang isinya, “Hai kawan, sungguh tidak wajar kamu mengeluh seperti itu. Sesungguhnya, kamu tidak perlu mengeluh atau meratapi nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cobalah memohon kepadaNya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus.”

Karena diliputi kegembiraan mendapati bungkusan berisi uang, orang itu cenderung tidak mengacuhkan isi surat itu. Ia pun bersuka cita membelanjakan uang itu untuk kebutuhan sehari-harinya.

Keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu. Tapi ternyata, dari luar suara keluhan itu terdengar lagi. Masih orang itu juga.  “Ya Allah, Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kemarin, sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Engkau tidak beri, akan lebih sengsaralah hidupku,” ratapnya.

Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi uang dan secarik kertas dari luar. Tampaknya ia sudah menyiapkan bungkusan itu sebelumnya. Dan seperti biasanya, lalu  dia pun meneruskan perjalanannya.

Orang itu kembali merasa beruntung melonjak-lonjak riang. Ia sudah yakin bungkusan itu pastilah berisi uang seperti yang ia terima sebelumnya. Tapi setelah itu, ia membaca tulisan dalam kertas yang tersampir bersama bungkusan uang itu.

Fakta Nabi Yakub, Nabi Muhammad, Abu Bakar,Nabi Sulaiman, Kisah Ashabul Kahfi, Khalid bin Walid, Fakta Ali bin Abi Thalib,Abu Bakar, Nabi Sulaiman, Abu Bakar Ash-Shidiq, Keutamaan Khadijah, Abdurrahman bin Auf, birul walidain, Mukjizat Nabi di Gua Tsur, Ubaid bin Umair, Orang Shalih, Sejarah Bulan Syawal, ali bin abi thalib, Umar bin Abdul Aziz, abdullah ibn umar, Nabi Sulaiman, Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Saad bin Abi Waqqash, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah, Syuraih, Keutamaan Ustman bin Affan, Nabi Sulaiman, Abul Hasan, Nabi Daud, Imam Abu Hanifah
Foto: PInterest

“Hai kawan, bukan begitu cara bermohon. Bukan begitu cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian ‘malas’ namanya, dan putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak ridho Allah melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan, jangan berbuat demikian. Raihlah kesenangan dengan bekerja dan berusaha.

BACA JUGA:  Jawaban Abu Hanifah Ketika Ditanya soal Allah

“Kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan memperkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. InsyaAllah, akan dapat juga pekerjaan itu selama engkau tidak berputus asa. Nah, carilah segera pekerjaan. Aku doakan semoga bisa berhasil.”

Usai membaca surat itu, dia termenung. Kali ini, dia insaf dan sadar akan kemalasannya. Selama ini dia sama sekali tidak berikhtiar dan berusaha.

Keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak hari itu, sikapnya pun berubah mengikuti ketentuan-ketentuan hidup. Ia juga tidak pernah melupakan orang yang telah memberikan nasihat itu. []

Sumber: Peri Hidup Nabi & Para Sahabat”/Pustaka SPU/2012

Tags: Abu Hanifah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hai Wanita, Saat Jilbab Telah Terjulur, Maka Mulailah…

Next Post

Soal Spekulasi NasDem Dibubarkan karena Kasus SYL, Ini Kata Mahfud MD

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Sultan Abdul Hamid II

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

7 Juli 2025
Imam Syafi'i, Ulama, Madzhab, Istighfar

Istighfar dan Para Ulama Salaf

5 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

4 Juli 2025
Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Abu Hanifah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – Bertaubat Sebelum Terlambat

Oleh Sodikin
7 Maret 2019
0
Taubat

Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Tidak boleh ada keengganan bagi seseorang untuk bertaubat dengan alasan apapun.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.