• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 25 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Khutbah Shalat Gerhana, Bagaiamana Aturannya?

Redaktur Eneng Susanti
3 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 2min read
0
Khutbah Shalat Gerhana, Bagaiamana Aturannya?

Foto: Jempol kaki

JUMHUR ulama berpendapat, dalam shalat gerhana disertakan pula khutbah. Ini berpedoman pada hadis Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa salam yang diriwayatkan dari Aisyah ra.

“Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, matahari mulai terlihat. Lalu beliau berkhutbah kepada para sahabat. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya. Lalu beliau menyampaikan,

BACA JUGA: Apa Niat Shalat Gerhana?

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah, tidak mengalami gerhana karena kematian orang besar atau karena kelahiran calon orang besar. Jika kalian melihat peristiwa gerhana, perbanyak berdoa kepada Allah, perbanyak takbir, kerjakan shalat, dan perbanyak sedekah.

Lalu beliau mengatakan, “Wahai ummat Muhammad, demi Allah, tidak ada dzat yang lebih pencemburu dari pada Allah, melebihi cemburunya kalian ketika budak lelaki dan budak perempuan kalian berzina. Wahai Ummat Muhammad, demi Allah, andai kalian tahu apa yang aku tahu, kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari 1044 & Muslim 2127).

Nah, bagaimana aturan khutbah dalam pelaksanaan shalat gerhana?

Aturan khutbah gerhana, sama dengan aturan pada khutbah lainnya. Namun, khutbah diajurkan untuk dibuat ringkas.

Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham akan agama). Maka perlamalah shalat dan buat singkatlah khutbah. Karena penjelasan itu bisa mensihir.” (HR. Muslim no. 869 dan Ahmad 4: 263. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih).

Jika merujuk pada hadis dari Aisyah ra yang telah disebutkan sebelumnya, redaksi khutbah gerhana yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu dapat diidentifikasi menjadi karakteristik dalam khutbah gerhana yaitu sangat ringkas, bersifat indotrinasi, meluruskan pemahaman yang keliru di masyarakat, dan penjelasan amalan yang harus dilakukan oleh seorang muslim ketika gerhana. Demikian pula sebagaimana yang disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan Ammar bin Yasir ra tersebut.

BACA JUGA: Inilah Tata Cara Shalat Gerhana

Adapun ketentuan lainnya dalam khutbah gerhana adalah dua kali khutbah. Demikian pendapat dalam madzhab Syafi’i. Disebutkan dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:

“Para ulama berpandangan bahwa khutbah (shalat gerhana) adalah dua kali khutbah. Ada duduk yang sebentar di antara dua khutbah tadi sebagaimana dilakukan dalam khutbah Jum’at. Inilah pendapat madzhab Imam Asy-Syafi’i.” (Lihat Al-Umm, 1: 280).

Demikianlah aturan umum khutbah gerhana yang dicontohkan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa salam. []

SUMBER: KONSULTASI SYARIAH | RUMAYSHO

Tags: khutbah gerhanakhutbah shalat gerhana
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Hukum Wanita Memakai Pensil Alis

Wahai Kawan, Awas Matamu!

25 Januari 2021
Menikahi Wanita yang Sudah tak Perawan

Agar Bidadari Cemburu Padamu

25 Januari 2021
Istri Tak Boleh Tolak Ajakan Suami, Ini Alasannya

Ucap “Ana Uhibuka Fillah”, Ini Maksudnya

24 Januari 2021
Waspadai 6 Gangguan Nyata Syetan Terhadap Manusia

Hal-hal yang Termasuk Kufur Akbar dan Kufur Asghar

24 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
tangisan seorang mukmin

Doa Tak Terkabul, Mengapa?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Perkara Sunnah Lebih Lapang dari Perkara Wajib
Kolom

Perkara Sunnah Lebih Lapang dari Perkara Wajib

Redaktur Yudi
11 menit ago
Ini Hukum Menonton Film Syur dalam Islam
Tirai Kamar

Ini Dia Bahaya bagi Pasutri Kalau Hobi Nonton Film Porno

Redaktur Ari Cahya Pujianto
41 menit ago
Makin Rusaknya Moral Manusia di Akhir Zaman akibat Punahnya Orang-orang Shalih
Tanya Jawab

Kerap Dihantui Rasa Was-Was, Bagaimana Mengatasinya?

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Selain Bilal, Inilah Sahabat Berkulit Hitam pada Masa Nabi
Miracle of Quran

Inilah Kota-Kota di Dunia yang Disebutkan dalam Alquran

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add