• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 29 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Khutbah

Khutbah Jumat – Cara Muhasabah Diri

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Khutbah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Pinterest

Ilustrasi. Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

الحَمْدُ لله الوَاحِدِ الأَحَدِ، الفَرْدُ الصَّمَدُ، الّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

ArtikelTerkait

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb Semesta Alam. Maha Pengampun. Maha Penerima tobat. Maha Mengetahui hamba-Nya yang bertobat dan muhasabah diri. Maha Keras Siksaan-Nya.

Hanya kepada Allah kita bergantung harap. Hanya kepada-Nya kita mengiba pertolongan. Hanya kepada-Nya kita mengadu. Hanya kepada-Nya tempat kita bertobat. Hanya kepada-Nya kita mengharap keselamatan dari perihnya azab dunia dan pedihnya siksa akhirat. Hanya kepada-Nya tujuan seluruh ibadah.

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

“Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam.” (QS. Al-An’am: 162)

Shalawat dan salam mari selalu kita lantunkan kepada junjungan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi terakhir kita. Panutan kita. Pembaca kesempurnaan syariat Islam. Kepadanya kita berteladan. Kepadanya kita mencontoh segala tata cara peribadatan.

Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati seluruh sahabat Nabi. Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati para Tabi’i, para tabi’ut tabi’in, dan seluruh umat yang teguh dan istiqamah meniti jalan yang telah digariskannya.

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk selalu bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Selalu bertobat kepada-Nya. Selalu mengingat-ingat bahwa alam dunia ini hanyalah sementara, dan kekekalan ada di alam akhirat.

Jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala,

Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan. Setiap kita pasti pernah melakukan perbuatan dosa dan maksiat.

Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu bertakwa. Agar apa? Agar ia selalu mawas diri untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kemudian melakukan muhasabah diri. Merenungi bahwa Allah subhanahu wata’ala tidaklah menciptakan manusia tanpa ada tujuan.

Muhasabah diri adalah upaya seseorang untuk menyelidiki di akhir hari (malam sebelum tidur) segala perbuatan yang telah ia lakoni pada hari tersebut.

Jika ia mendapati ada perbuatan baik yang dilakukan, ia membiarkannya berlalu dalam keikhlasan.

Jika ia dapati ada perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan, ia segera introspeksi diri dan bertekad untuk tidak mengulanginya di kemudian hari.

Pengertian muhasabah diri tersebut cukup gamblang untuk menjelaskan kepada kita bahwa muhasabah diri adalah unsur yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim setiap hari.

Muhasabah diri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan seorang muslim. Di mana ia akan selalu mengevaluasi diri dengan tujuan hari esok lebih baik dari hari ini.

Namun sayang, banyak sekali di antara kita, atau bahkan termasuk kita, yang mengabaikan aktivitas penting ini sebelum mereka memejamkan mata di malam hari.

Ini tentu menjadi catatan penting bagi para orang tua. Mulai sekarang harus melatih diri dan membimbing anak-anak untuk melakukan muhasabah diri tiap sebelum tidur malam.

jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala,

Ada kisah menarik yang disebutkan dalam hadits tentang muhasabah diri. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits nomor 2750.

Ketika itu, salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Hanzhalah al-Usayyidi mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama Abu Bakar.

Sesampainya di rumah beliau, Hanzhalah berkata,

نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يَا رَسُولَ اللهِ

“Ya Rasulullah, Hanzhalah telah menjadi munafik.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya,

وَمَا ذَاكَ؟

“Apa maksudmu, Hanzhalah?”

Lalu Hanzhalah menjelaskan,

يَا رَسُولَ اللهِ نَكُونُ عِنْدَكَ، ‌تُذَكِّرُنَا ‌بِالنَّارِ ‌وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا

“Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau, kemudian engkau menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat surga, seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan tetapi, ketika saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun berlaku kasar kepada istri dan anak-anak saya serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya sering Iengah.”

Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menasihati,

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً

“Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit (dari waktu ke waktu, secara berkala, tidak spontanitas)”

Beliau pun mengulangi kata-kata itu tiga kali.

Kemudian, bagaimana cara muhasabah diri?

Para ulama menjelaskan, muhasabah diri dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama: Muhasabah Sebelum Amal

Muhasabah sebelum amal dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu; apakah ia mampu untuk melaksanakannya atau tidak.

Kemudian melihat apakah amalan tersebut membawa manfaat dunia-akhirat atau tidak.

Lalu memeriksa niat; apakah amalan ini akan dilakukan ikhlas karena Allah subhanahu wata’ala atau dilakukan demi manusia.

Kedua: Muhasabah Setelah Amal
Sedangkan muhasabah setelah amal terbagi dalam tiga bentuk.

Bentuk pertama: Muhasabah terhadap amalan yang tertinggal dan amalan yang belum sempurna

Muhasabah ini dilakukan dengan memeriksa setiap amalan yang telah dilakukan dari sisi niatnya; sudah ikhlas lillahi ta’ala atau belum. Kemudian dari segi caranya; sudah sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau belum.

Kemudian dari segi pelaksanaannya; apakah ada amalan yang belum terlaksana atau lupa untuk dilaksanakan pada hari tersebut.

Bentuk kedua: muhasabah diri terhadap amalan yang lebih baik ditinggalkan dari pada dilaksanakan.

Contoh muhasabah diri bentuk ini adalah memeriksa apakah ada amalan yang seharusnya tidak dilakukan, tapi justru malah dilakukan pada hari itu. Mengingat, jika amalan tersebut dilakukan akan membuka pintu dosa dan kemaksiatan. Seperti muhasabah diri terhadap perbuatan syubhat.

Bentuk ketiga: Muhasabah diri terhadap amalan mubah.

Melakukan muhasabah diri terhadap amalan-amalan mubah. Memeriksa kembali tujuan melakukan amalan mubah tersebut. Untuk apa, demi apa, manfaatnya apa, sisi negatifnya apa.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

[]

SUMBER: DAKWAH.ID

Tags: cara muhasabah dirikhutbahmateri khutbahmateri khutbah jumat
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Adakah Zikir Khusus Usai Melaksanakan 2 Rakaat Shalat Tarawih

Next Post

Seorang Dai Harus Mempunyai Keluasaan Pandangan dan Wawasan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

khutbah jumat, kematian

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

25 Juni 2021
khutbah jumat, zalim

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

19 Juni 2021
khutbah takdir

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

11 Juni 2021
khutbah jumat, islam

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

4 Juni 2021
Please login to join discussion

Terbaru

Menag Yaqut Cholil Qoumas

Maulid Nabi, Menag Ajak Belajar Kebaikan dan Kemanusiaan Rasulullah

Oleh Saad Saefullah
29 September 2023
0

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, momentum Maulid Nabi selalu mengingatkan dirinya pada kebaikan Rasulullah.

Hukum Menunda Mandi Wajib, Janabah

Janabah yang Mengharuskan Mandi

Oleh Haura Nurbani
29 September 2023
0

Apa saja janabah yang mengharuskan mandi?

Kenapa Allah Menamakan Diri-Nya Allah, Asmaulhusna

Asmaulhusna dan Sains

Oleh Saad Saefullah
29 September 2023
0

Ibnu Athailah, penulis Al-Hikam mengatakan bahwa seluruh Asmaulhusna-Nya Allah mengalirkan di alam semesta.

Keimanan Umar bin Khattab , Umar Bin Khattab, Umar bin Khaththab, Keteladanan Khalifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab dan Minyak Kesturi dari Bahrain

Oleh Haura Nurbani
29 September 2023
0

Setelah beberapa lama, Umar bin Khattab bertanya lagi, “Adakah di antara kalian yang mampu menakarnya sehingga aku bisa mendistribusikannya?”

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.