JAKARTA– Bakal calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin yang juga sebagai Rais Aam NU menjelaskan alasan terkait ditolaknya konsep sistem khilafah di Indonesia.
KH Ma’ruf mengatakan bahwa konsep tersebut tertolak oleh konsep Islam kesepakatan yang telah diterapkan.
“Orang bertanya kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Apa itu tidak Islami? Islami, tetapi yang Islami bukan hanya khilafah,” ujarnya.
KH Ma’ruf melanjutkan bahwa sistem kerajaan juga dapat disebut Islami. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran kerajaan Saudi Arabia, Yordania, dan Uni Emirat.
Begitu juga dengan sistem republik yang diantaranya diterapkan di Indonesia, Mesir, Turki dan Pakistan, menurutnya merupakan sistem yang Islami.
“Lalu kenapa khilafah ditolak? Bukan ditolak, tapi tertolak. Karena menyalahi kesepakatan. Karena sistem kenegaraan Indonesia, sistem republik,” katanya.
BACA JUGA: Dituding Pasang Spanduk ‘Khilafah Islamiyah,’ PKS: Itu Fitnah
Ma’ruf menjelaskan Indonesia bukan negara Islam melainkan negara kesepakatan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Islam yang diterapkan di Indonesia menurutnya kaffah dengan disertai kesepakatan.
“Islam Indonesia adalah Islam kaffah wa almizwah yang disertai kesepakatan. Beda dengan Saudi, Islam saja. Islam saja tanpa mizwah itu DI/TII. Itu yg disebut Islam Nusantara, Islam beserta kesepakatan,” katanya.
Dengan demikian, Ma’ruf berkata bakal membantu Joko Widodo ke depan agar tidak lagi disibukkan dengan konflik ideologis.
“Jadi saya berharap kita berjalan periode kedua ini memantapkan tatanan kehidupan, tidak boleh lagi ada pembicaraan yang mengarah ke konflik ideologis,” tandasnya. []
SUMBER: CNN